Pengertian Komunikasi Massa Hakikat Komunikasi Massa

c. Fungsi Interpretatif, pers memberikan interpretasi dan bimbingan bagi khalayak. Pers harus menjelaskan kepada masyarakat tentang arti suatu kejadian. Ini dapat dilakukan pers melalui tulisan pada tajuk rencana editorial atau tulisan-tulisan latar belakang. d. Fungsi menghibur, pers menyajikan humor, drama dan musik, atau berbagai hal yang berkaitan dengan seni lainnya. Termasuk tentang pariwisata dan makanan. e. Fungsi regeneratif, pers menceritakan bagaimana sesuatu dilakukan di masa lampau, bagaimana dunia ini dijalankan sekarang, bagaimana sesuatu itu diselesaikan dan apa yang dianggap dunia itu benar atau salah. Jadi pers menyampaikan warisan sosial kepada generasi baru supaya terjadi regenerasi dari angkatan yang lebih tua kepada angkatan yang kebih muda. f. Fungsi pengawalan hak-hak warga negara, pers mengawal dan mengamankan hak-hak pribadi seseorang. Pers bertanggung jawab untuk dapat menjamin hak setiap pribadi supaya didengar dan diberi penerangan yang dibutuhkannya. Dalam beberapa hal rakyat hendaknya diberikan kesempatan untuk menulis atau mengungkapkan dalam media guna melakukan kritik-kritiknya terhadap sesuatu yang terjadi di kehidupan masyarakat. g. Fungsi ekonomi, pers melayani sistem ekonomi melalui iklan yang tersedia di media massa itu. h. Fungsi swadaya, pers mempunyai kewajiban memupuk kemampuannya sendiri, supaya dapat membebaskan dirinya dari berbagai pengaruh, seperti tekanan-tekanan dalam bidang keuangan. 36 Media massa adalah alat atau sarana yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber komunikator kepada khalayak komunikanpenerima dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis, seperti surat kabar, radio, televisi, film, dan internet. 36 Mondry, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik, Bogor: Ghalia Indonesia, 2008, h. 80-83 McQuaill dalam bukunya Mass Communication Theories 1989, menyatakan ada enam perspektif tentang peran media massa dalam konteks masyarakat modern, yaitu sebagai berikut. a. Media massa sebagai sarana belajar untuk mengetahui berbagai informasi dan peristiwa. b. Media massa adalah refleksi fakta, terlepas dari rasa suka atau tidak suka. c. Media massa sebagai filter yang menyeleksi berbagai informasi dan issue yang layak mendapat perhatian atau tidak. d. Media massa sebagai penujuk arah berbagai ketidakpastian atau alternatif yang beragam. e. Media massa sebagai sarana untuk menyosialisasikan berbagai informasi atau ide kepada publik untuk memperoleh tanggapanumpan balik. f. Media massa sebagai interkulator, tidak sekadar tempat “lalu lalang” informasi, tetapi memungkinkan terjadinya komunikasi yang interaktif. 37 Menurut F. Bond 1961, ada empat fungsi jurnalistik, yaitu: a. To inform untuk menginformasikan Jurnalistik merupakan sarana untuk menginformasikan fakta dan peristiwa yang terjadi di sekitar kehidupan manusia yang patut diketahui oleh publik. b. To interpret untuk menginterpretasikan Jurnalistik merupakan sarana untuk memberikan tafsiran atau interpretasi terhadap fakta dan peristiwa yang terjadi, sehingga publik dapat memahami dampak dan konsekuensi dari berita yang disajikan. c. To guide untuk mengarahkan Jurnalistik merupakan acuan untuk mengarahkan atau memberi petunjuk dalam menyikapi suatu fakta dan peristiwa yang disajikan 37 Indah Suryawati, Jurnalistik Suatu pengantar Teori dan praktik, Bogor: Ghalia Indonesia, 2011, h. 37 dalam berita sehingga dapat menjadi pedoman bagi publik dalam memberi komentar, pendapat, opini atau dalam mengambil keputusan. d. To entertain untuk menghibur Jurnalistik merupakan sarana untuk menghibur, menyegarkan, dan menyenangkan pembacanya dengan menyajikan berita atau informasi yang ringan dan rileks sesuai dengan kebutuhan gaya hidup manusia. 38

2. Media Cetak

Media cetak tergolong dari jenis media massa yang paling populer. Media cetak merupakan media komunikasi yang bersifat tertulis atau tercetak. Jenis media cetak yang beredar di masyarakat sangat beragam. Kelebihan media cetak secara umum dibanding media elektronik terletak dari “daya tahan” informasi. Dari berbagai jenis media massa, media cetak surat kabar, majalah, tabloid memiliki kelebihan yang tidak dimiliki media massa lain. Hasil cetakan tersebut permanen dan bisa disimpan sehingga pembaca bisa mengulanginya, sampai mengerti isi pesan yang disampaikan, tanpa biaya tambahan. Surat kabar memiliki kelebihan khusus dibandingkan dengan media cetak lain. Sesuai periodesasi terbitnya, informasi surat kabar harian diterima pembaca setiap hari sehingga informasi diperoleh terus secara berkesinambungan. Informasi yang disampaikan surat kabar lebih lengkap dibanding radio dan televisi. 39

3. Surat Kabar

Surat kabar adalah media komunikasi yang berisikan informasi aktual dari berbagai aspek kehidupan, seperti politik, ekonomi, sosial, kriminal, budaya, seni, olahraga, luar negeri, dalam negeri, dan sebagainya. Surat kabar merupakan salah satu kajian dalam studi ilmu komunikasi, khususnya pada studi komunik asi massa. Dalam buku “Ensiklopedi Pers 38 Ibid, h. 38 39 Mondry, op. cit, h. 22-23 Indonesia” disebutkan bahwa pengertian surat kabar sebagai sebutan bagi penerbit pers yang masuk dalam media massa cetak yaitu berupa lembaran-lembaran berisi berita-berita, karangan-karangan dan iklan yang diterbitkan secara berkala: bisa harian, mingguan dan bulanan, serta diedarkan secara umum. Surat kabar dapat dikatakan sebagai media massa tertua sebelum ditemukannya film, radio, dan televisi. Surat kabar lebih menitikberatkan pada penyebaran informasi fakta ataupun peristiwa agar diketahui publik. Kelebihan surat kabar antara lain mampu menyajikan informasiberita secara komprehensif, bisa dibawa ke mana-mana, bisa didokumentasikan, bisa dibaca berulang-ulang, dan mudah diperoleh jika diperlukan. Dari segi periode terbit, ada surat kabar harian dan surat kabar mingguan. Surat kabar harian adalah surat kabar yang terbit setiap hari, baik dalam bentuk edisi pagi maupun edisi sore. Surat kabar mingguan adalah surat kabar yang terbit paling sedikit satu kali dalam seminggu. Surat kabar sebagai salah satu medium jurnalistik, menurut Agee, mengemban fungsi primer dan fungsi sekunder. Fungsi primer surat kabar terdiri dari tiga, yaitu: 1 Menginformasikan kepada pembaca secara objektif tentang apa yang terjadi dalam suatu komunitas, negara, dan dunia. 2 Mengomentari berita yang disampaikan dan mengembangkannya ke dalam fokus berita. 3 Menyediakan keperluan informasi bagi pembaca yang membutuhkan barang dan jasa melalui pemasangan iklan di media. Fungsi sekunder surat kabar terdiri atas: 1 Mengampanyekan proyek-proyek yang bersifat kemasyarakatan yang diperlukan sekali untuk membantu kondisi-kondisi tertentu. 2 Memberikan hiburan kepada pembaca dengan sajian cerita komik, kartun, dan cerita-cerita khusus. 3 Melayani pembaca sebagai konselor yang ramah 4 Menjadi agen informasi dan memperjuangkan hak. 40 Adapun karakteristik dari surat kabar adalah: a Publisitas: surat kabar diperuntukkan bagi masyarakat umum. Tidak ada batasan siapa yang boleh membaca dan tidak boleh membaca. Oleh karena itu, berita, artikel, tajuk rencana, dan rubrik-rubrik harus menyangkut kepentingan umum. b Universalitas: Menyampaikan pesan yang beragam dan dari seluruh dunia tentang segala aspek hidup dan kehidupan manusia. Untuk memenuhi syarat ini, surat kabar besar biasanya memiliki wartawan-wartawan yang meliput peristiwa dari berbagai bidang. c Aktualitas: surat kabar harus mampu menyampaikan berita secara cepat kepada khalayak. 41

4. Pengertian Tajuk Rencana

Dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, tajuk rencana diartikan sebagai induk karangan. Tajuk, berarti mahkota, sehingga tajuk rencana merupakan mahkota dari media cetak seperti surat kabar, tabloid, atau majalah. 42 Rivers dan kawan-kawan mendefinisikan tajuk rencana atau editorial sebagai pikiran sebuah institusi opini publik, yang menyajikan fakta dan opini yang menafsirkan berita-berita yang penting dan memengaruhi pendapat umum. Menurut Pulitzer “The editorial as the expression of the papers conscience courage and conviction ,” 40 Indah Suryawati, Jurnalistik Suatu pengantar Teori dan praktik, Bogor: Ghalia Indonesia, 2011, h. 40-41 41 Asep Saeful Muhtadi, Jurnalistik Pendekatan dan Teori, Jakarta: PT Logos Wacana Ilmu, 1999, h. 80-81 42 Mondry, op.cit , h. 226 Editorial merupakan ekspresi dari keteguhan dan keyakinan surat kabar. Tajuk rencana merupakan opini pemilik atau manajemen media ihwal soal yang jadi perhatian publik. 43 Menurut Mondry, tajuk rencana merupakan artikel yang dibuat jajaran redaksi atau orang yang diminta redaksi guna menulisnya. Tulisannya tidak terlalu panjang, diletakkan pada posisi yang tetap, biasanya dalam boks khusus. Tidak disebutkan siapa penulisnya, karena isi tulisan itu merupakan tanggung jawab redaksi dan merupakan pendapat dari media massa itu tentang suatu masalah. Assegaff mengutip pendapat Lyle Spencer, yang menyebutkan tajuk rencana merupakan pernyataan mengenai fakta dan opini secara singkat, logis, dan menarik, ditinjau dari segi penulisan dan bertujuan untuk memengaruhi pendapat atau memberikan interpretasi terhadap suatu berita yang menonjol sebegitu rupa, sehingga kebanyakan pembaca surat kabar, akan menyimak pentingnya arti berita yang ditajukkan tersebut. 44 Jadi dapat disimpulkan bahwa tajuk rencana adalah sebuah tulisan atau karangan dari pihak redaktur yang membahas mengenai suatu persoalan yang tengah menjadi topik hangat di masyarakat, penulisan tajuk rencana sebagai bentuk opini dari pihak surat kabar mengenai suatu topik. Tajuk rencana mewakili redaksi suatu surat kabar, dimuat secara rutin di tempat yang tetap pada bagian surat kabar. Tajuk rencana, menurut Suherman, dulu dikenal dengan nama induk karangan, dari bahasa Belanda “Hoofd artikel”. Dalam bahasa Inggris dikenal dengan nama “Leader”. Kini biasa disebut editorial, atau disingkat dengan tajuk. Menurut Suherman ada unsur penting dalam tajuk rencana, yaitu: 1 Fakta. Berdasar fakta, berbagai opini tajuik rencana dibuat. Gambaran permasalahan dideskripsikan, dan dicarikan atau 43 Septiawan Santana K, Jurnalisme Kontemporer, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2005, h. 64 44 Mondry, op. cit., h. 225-226

Dokumen yang terkait

Penggunaan Diksi dalam Surat Pembaca Surat Kabar Harian Kompas dan Implikasinya pada Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas IX SMP

0 3 141

PENGGUNAAN EUFEMISME DAN DISFEMISME PADA TAJUK RENCANA SURAT KABAR HARIAN RADAR LAMPUNG DAN LAMPUNG POST SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA

3 25 56

DEIKSIS PERSONA DALAM TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS EDISI NOVEMBER 2015 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP Deiksis Persona dalam Tajuk Rencana Surat Kabar Kompas Edisi November 2015 dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum 2013.

0 5 15

DEIKSIS PERSONA DALAM TAJUK RENCANA SURAT KABAR Deiksis Persona dalam Tajuk Rencana Surat Kabar Kompas Edisi November 2015 dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum 2013.

0 2 14

PENDAHULUAN Deiksis Persona dalam Tajuk Rencana Surat Kabar Kompas Edisi November 2015 dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum 2013.

0 2 4

PENGGUNAAN SUFIKS-AN PADA TAJUK RENCANA HARIAN SURAT KABAR KOMPAS SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMK Penggunaan Sufiks-An Pada Tajuk Rencana Harian Surat Kabar Kompas Sebagai Bahan Pembelajaran Bahasa Indonesia Di SMK Muhammadiyah 6 Gem

0 3 15

PENGGUNAAN SUFIKS-AN PADA TAJUK RENCANA HARIAN SURAT KABAR KOMPAS SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMK Penggunaan Sufiks-An Pada Tajuk Rencana Harian Surat Kabar Kompas Sebagai Bahan Pembelajaran Bahasa Indonesia Di SMK Muhammadiyah 6 Gem

0 3 11

PENDAHULUAN Penggunaan Sufiks-An Pada Tajuk Rencana Harian Surat Kabar Kompas Sebagai Bahan Pembelajaran Bahasa Indonesia Di SMK Muhammadiyah 6 Gemolong.

0 2 7

PENANDA KOHESI PADA TAJUK RENCANA HARIAN SURAT KABAR KOMPAS EDISI JANUARI 2015 Penanda Kohesi Pada Tajuk Rencana Harian Surat Kabar Kompas Edisi Januari 2015.

0 2 12

Morfofonemik Bahasa lndonesia dalam Kolom Tajuk Rencana pada Surat Kabar Kompas.

0 1 7