perusahaan. Namun dalam pemberian kompensasi tersebut ada dua hal yang perlu diingat yaitu kompensasi yang diberikan harus dapat
dirasakan adil oleh karyawan dan besarnya kompensasi tidak jauh berbeda dengan yang diharapkan oleh karyawan. Apabila dua hal ini
dapat dipenuhi, maka karyawan akan merasa puas. Kepuasan akan memicu karyawan untuk terus meningkatkan kinerjanya, sehingga
tujuan perusahaan maupun kebutuhan karyawan akan tercapai secara bersama.
b. Sistem Imbalan
Sistem kompensasi ialah suatu sistem yang terdiri dari komponen-komponen kompensasi dari mulai penentuan besaran
kompensasi dan cara pemberiannya.
27
Sistem merupakan suatu sistem yang dapat mempengaruhi kinerja sumber daya manusia pada suatu
organisasi. Menurut Siagian sistem imbalan dimaksudkan sebagai
pemberian salah satu bentuk penghargaan kepada para karyawan atas “sumbangan” kepada organisasi yang terutama tercermin dari prestasi
kerjanya.
28
Sistem imbalan yang baik adalah sistem yang mampu menjamin kepuasan para anggota organisasi yang pada gilirannya
memungkinkan organisasi
memperoleh, memelihara
dan memperkerjakan sejumlah orang yang dengan berbagai sikap dan
perilaku positif bekerja dengan produktif bagi kepentingan organisasi. Bagian kepegawaian memikul tanggung jawab untuk mengembangkan
sistem imbalan bagi suatu organisasi yang diterapkan secara seragam di seluruh jajaran organisasi.
27
Suwatno dan Donni Juni Priansa, Manajemen SDM dalam Organisasi Publik dan Bisnis, Bandung: Alfabeta, 2013, Cet. III, h.224.
28
Sondang P.Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumi Aksara, 2011, Cet.XIX, h. 258.
Menurut Siagian ada beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang sistem imbalan, yaitu:
1 Sistem imbalan harus mempunyai daya tarik bagi tenaga kerja yang
berkualitas tinggi untuk bergabung dengan organisasi. 2
Sistem imbalan harus merupakan daya tarik kuat untuk mempertahankan tenaga kerja yang sudah berkarya dalam
organisasi. 3
Sistem imbalan yang mengandung prinsip keadilan. 4
Menghargai perilaku positif. 5
Pengendalian pembiayaan. 6
Kepatuhan kepada peraturan perundang-undangan. 7
Terciptanya administrasi pengupahan dan penggajian yang berdaya guna dan berhasil guna.
29
Dalam usaha mengembangkan suatu sistem imbalan, para spesialis di bidang manajemen sumber daya manusia perlu melakukan
empat hal. 1
Melakukan analisis pekerjaan. Artinya perlu disusun deskripsi jabatan, uraian pekerjaan dan standar pekerjaan yang terdapat
dalam suatu organisasi. 2
Melakukan penilaian pekerjaan dikaitkan dengan keadilan internal. 3
Melakukan survai berbagai sistem imbalan yang berlaku guna memperoleh bahan yang berkaitan dengan keadilan eksternal.
4 Menentukan “harga” setiap pekerjaan dihubungkan dengan “harga”
pekerjaan sejenis ditempat lain. Dalam mengambil langkah ini dilakukan perbandingan antara nilai berbagai pekerjaan dalam
organisasi dengan nilai yang berlaku di pasaran kerja.
30
c. Jenis-jenis Imbalan
Banyak pendapat yang menyatakan tentang jenis-jenis kompensasi yang diterima oleh karyawan. Namun tujuannya hampir
sama yaitu untuk memberikan kompensasi yang layak kepada karyawan untuk meningkatkan prestasi kerja, motivasi, dan kepuasan
kerja.
Menurut Robbins bahwa umumnya orang mengenal imbalan yang ada dalam sebuah organisasi hanyalah berupa uang dan tunjangan
29
Ibid., h. 255-257.
30
Ibid., h.257-258
lainnya padahal ia memiliki batasan yang luas dan kompleks. Imbalan
atau kompensasi itu secara garis besarnya terbagi dua yaitu:
1 Imbalan intrinsik, adalah kepuasan kerja, misalnya dapat
menyelesaikan pekerjaan yang sulit dan tepat waktu, ikut berpartisipasi dalam pengambilan keputusan manajemen, memiliki
wewenang dan tanggung jawab, dan prestasinya dihargai oleh pimpinannya.
2 Imbalan ekstrinsik, adalah gaji dan berbagai tunjangan.
31
Pendapat yang berbeda diungkapkan oleh Hadari Nawawi bahwa kompensasi dibedakan dua kategori yaitu:
1 Kompensasi Total, yaitu keseluruhan penghargaanganjaran yang
diterima oleh seorang pekerja untuk seluruh pekerjaan yang dilakukannya sebagai kontribusinya pada pencapaian tujuan
organisasi. 2
Kompensasi Khusus atau Kompensasi Tambahan, yakni penghargaanganjaran yang diberikan kepada para pekerja dengan
status tertentu dalam organisasiperusahaan.
32
Sedangkan menurut Rivai kompensasi terbagi menjadi dua yaitu: 1
Kompensasi finansial Kompensasi finansial terdiri atas dua yaitu kompensasi
langsung dan kompensasi tidak langsung tunjangan a.
Kompensasi finansial langsung terdiri atas pembayaran pokok gaji,upah, pembayaran prestasi, pembayaran insentif, komisi,
bonus, bagian keuntungan, opsi saham, sedangkan pembayaran tertangguh meliputi tabungan hari tua, saham komulatif.
b. Kompensasi finansial tidak langsung terdiri atas proteksi yang
meliputi asuransi,
pesangon, sekolah
anak, pensiun.
Kompensasi luar jam kerja meliputi lembur, hari besar, cuti
31
Darsono dan Tjatjuk Siswandoko, Manajemen Sumber Daya Manusia Abad 21, Jakarta: Nusantara Consulting, 2011, h.272.
32
Ibid., h. 270.
sakit, cuti hamil, sedangkan berdassarkan fasilitas meliputi rumah, biaya pindah, dan kendaraan.
2 Kompensasi non finansial
Kompensasi non finansial terdiri atas karena karir yang meliputi aman pada jabatan, peluang promosi, pengakuan kara,
temuan baru, prestasi istimewa, sedangkan lingkungan kerja meliputi dapat pujian, bersahabat, nyaman bertugas, meyenangkan
dan kondusif. Pendapat yang sedikit berbeda dikemukakan oleh Darsono dan
Tjatjuk Siswandoko bahwa jenis kompensasi yang diterima seseorang terbagi menjadi tiga, yaitu:
1 Finansial langsung direct financial compensation seperti gaji,
upah, komisi, bonus. 2
Finansial tidak langsung indirect financial compensation seperti tunjangan, asuransi, bantuan untuk biaya pendidikan, uang cuti
liburan dan sebagainya. 3
Non finansial non financial compensation yaitu bentuk kompensasi yang merupakan imbalan kepuasan yang diterima oleh
pekerja atas pekerjaan itu sendiri atau dari lingkungan fisik atau psikologis pekerjaan.
33
Dari uraian di atas tentang macam-macam imbalan atau kompensasi dapat disimpulkan beberapa jenis imbalan atau
kompensasi yang umum digunakan oleh perusahaanorganisasi: 1
Gaji Menurut Veithzal Rivai gaji adalah balas jasa dalam bentuk
uang yang diterima karyawan sebagai konsekuensi dari kedudukannya sebagai seorang karyawan yang memberikan
33
Ibid., h. 269.