Data Kompetensi Profesional Guru
Kemudian dengan memperhatikan besarnya nilai koefesien r
xy
sebesar 0,416. Berarti korelasi variabel X terhadap variabel Y adalah sedang atau cukup. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
korelasi yang sedang antara variabel X dan Y, ini berarti sistem imbalan merupakan salah satu faktor dalam meningkatkan
kompetensi profesional guru. 2.
Interpretasi dengan cara berkonsultasi pada tabel “r” product moment Untuk menguji kebenaran hipotesis yang telah dirumuskan
yaitu dengan membandingkan besarnya r
hitung
dengan r
tabel
. Sebelum membandingkan r
xy
dengan r
tabel
, terlebih dahulu dicari df-nya dengan rumus sebagai berikut:
DF=N-nr =30-2
=28 Dengan memerikasa table nilai “r” product moment ternyata
bahwa dengan df sebesar 28 pada taraf signifikan 5 diperoleh rtabel=0,374.
Setelah mengetahui nilai r
xy
dan r
tabel
langkah selanjutnya adalah membandingkan besarnya r
xy
atau r dengan r
tabel
. Seperti yang telah diketahui bahwa r
diperoleh nilai 0,4167, sedangkan r
tabel
sebesar 0,374. Dengan demikian ternyata r lebih besar dari r
tabel
pada signifikan 5 0,374. Hasil uji hipotesa di atas memiliki makna bahwa menolak
hipotesis H dan menerima hipotesis H
a
. Kesimpulan yang dapat diambil adalah terdapat korelasi yang positif antara sistem imbalan
dengan kompetensi profesional guru. Selanjutnya untuk mengetahui berapa besar kontribusi yang
diberikan variabel X terhadap variabel Y, dilakukan perhitungan koefesien determinan dengan rumus KD=r² x100. Setelah
dilakukan perhitungan dapat diketahui besar koefesien determinasi yaitu =17,36 . Artinya bahwa sistem imbalan memberikan
kontribusi terhadap kompetensi profesional guru sebesar 17,36 selebihnya 82,64 kompetensi profesional guru ditentukan oleh
faktor-faktor lain yang tidak dianalisa dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil penelitian mengenai hubungan sistem
imbalan dengan kompetensi profesional guru diperoleh hasil bahwa sistem imbalan memiliki hubungan yang sedang atau cukup dengan
kompetensi profesional guru. Hal ini dapat dilihat dari perolehan nilai korelasi sebesar 0,416. Nilai korelasi ini berada pada kategori
sedang atau cukup pada rentang 0,40-0,70. Selanjutnya, kontribusi yang diberikan oleh sistem imbalan terhadap kompetensi profesional
guru sebesar 17,36. Angka tersebut menggambarkan bahwa sistem imbalan memberikan kontribusi yang sedang terhadap kompetensi
profesional guru, disamping faktor lain yang juga mempengaruhi.