Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sistem Imbalan

D. Hipotesis

Berdasarkan kerangka berfikir yang telah dijelaskan maka dapat dirumuskan hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut: H0 : Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara sistem imbalan dengan kompetensi profesional guru Ha : Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara sistem imbalan dengan kompetensi profesional guru 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Parung yang beralamat di Jl. Waru Jaya No. 17 Ds. Waru Jaya Kec. Parung Kab. Bogor . Adapun waktu yang digunakan untuk penelitian tersebut dilakukan pada bulan Januari sampai dengan September 2016. Dengan rincian sebagai berikut. Tabel 3.1 Waktu Kegiatan Penelitian No Jenis Kegiatan Waktu Penelitian Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep 1. Konsultasi dengan dosen pembimbing 2. Observasi Awal 3. Memberikan surat penelitian 4. Menyebarkan Angket 5. Pengumpulan Data 6. Pengolahan Data

B. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Yaitu penelitian yang menggunakan angka-angka atau statistik dari satu variabel untuk dapat dikaji secara terpisah dan kemudian di hubungkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu mencari hubungan antara sistem imbalan dengan kompetensi profesional guru.

C. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah semua guru di SMAN 1 Parung yang berjumlah 46 orang. Sedangkan sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 orang, sebagaimana pendapat Gay dan Diehl 1992 bahwa sampel haruslah sebesar-besarnya. Pendapat Gay dan Dahl mengamsusikan bahwa semakin banyak sampel yang diambil maka akan semakin representative dan hasilnya dapat digenelisir. Jika penelitian korelasional sampel minimumnya adalah 30 subjek. Sedangkan uji coba instrumen berjumlah 15 orang.

D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data-data yang akurat dalam penelitian ini, maka penulis menggunakan teknik sebagai berikut: 1. Angket Kuesioner Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.. Tiap pertanyaan dalam kuesioner ini merupakan bagian dari hipotesis yang ingin diuji. Yang menjadi objek dalam pemberian kuesioner ini adalah guru SMAN 1 Parung. Adapun keperluan dari penyebaran kuesioner ini yaitu untuk memperoleh data yang akurat mengenai bagaimana sistem imbalan dan kompetensi profesional guru. 2. Wawancara Wawancara merupakan alat pengumpul data untuk memperoleh informasi secara langsung dari sumbernya. Dalam hal ini objek yang diwawancarai adalah kepala sekolahwakil kepala sekolah. Wawancara yang dilakukan adalah wawancara tidak terstruktur, dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang tersusun secara sistematis. Wawancara ini dilakukan untuk mengetahui gambaran umum mengenai objek penelitian.