Jenis-jenis Imbalan Sistem Imbalan

d. Asas Imbalan

Program kompensasi balas jasa harus ditetapkan atas asas adil dan layak serta dengan memperhatikan undang-undang perburuhan yang berlaku. Prinsip adil dan layak harus mendapat perhatian dengan sebaik-baiknya supaya balas jasa yang akan diberikan merangsang gairah dan kepuasan kerja karyawan. 43 1 Asas Adil Besarnya kompensasi yang dibayar kepada setiap karyawan harus disesuaikan dengan prestasi kerja, jenis pekerjaan, risiko pekerjaan, tanggung jawab, jabatan pekerja, dan memenuhi persyaratan internal konsistensi. 2 Asas Layak dan Wajar Kompensasi yang diterima karyawan dapat memenuhi kebutuhannya pada tingkat normatif yang ideal. Tolok ukur layak adalah relative, penetapan besarnya kompensasi didasarkan atas batas upah minimal pemerintah dan eksternal konsistensi yang berlaku.

e. Tujuan Imbalan

Suatu kegiatan yang dilakukan biasanya ada tujuan yang ingin dicapai, atau minimal kegiatan tersebut di usahakan mengarahmendekati hal yang ingin dicapai. Demikian pula dalam hal pemberian kompensasi kepada para karyawan. Menurut Singodimedjo tujuan kompensasi antara lain:menjamin sumber nafkah karyawan beserta keluarganya, meningkatkan prestasi kerja, meningkatkan harga diri para karyawan, mempererat hubungan kerja antar karyawan, mencegah karyawan meninggalkan perusahaan, meningkatkan disiplin kerja, efisiensi tenaga karyawan yang potensial, perusahaan dapat bersaing dengan tenaga kerja di pasar, mempermudah perusahaan 43 Malayu. S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2011, Cet. XV,h. 122-123. mencapai tujuan, melaksanakan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan perusahaan dapat memberikan teknologi baru. 44 Sedangkan menurut Notoadmodjo ada beberapa tujuan dari kompensasi yang perlu diperhatikan, yaitu: 45 1 Menghargai prestasi kerja Dengan pemberian kompensasi yang memadai adalah suatu penghargaan organisasi terhadap prestasi kerja para karyawan. Selanjutnya akan mendorong perilaku-perilaku atau kinerja karyawan sesuai dengan yang diinginkan oleh perusahaan, misalnya produktivitas yang tinggi. 2 Menjamin keadilan Dengan adanya sistem kompensasi yang baik akan menjamin terjadinya keadilan di antara karyawan dalam organisasi. Masing-masing karyawan akan memperoleh kompensasi yang sesuai dengan tugas, fungsi, jabatan dan prestasi kerja. 3 Mempertahankan karyawan Dengan sistem kompensasi yang baik, para karyawan akan lebih survival bekerja pada organisasi itu. Hal ini berarti mencegah keluarnya karyawan dari organisasi itu mencari pekerjaan yang lebih menguntungkan. 4 Memperoleh karyawan yang bermutu Dengan sistem kompensasi yang baik akan menarik lebih banyak calon karyawan akan lebih banyak pula peluang untuk memilih karyawan yang terbaik. 5 Pengendalian biaya Dengan sitem pemberian kompensasi yang baik, akan mengurangi seringnya melakukan rekrutmen, sebagai akibat semakin seringnya karyawan yang keluar mencari pekerjaan yang 44 Edy Sutrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Kencana, 2009, Cet.I, h. 205. 45 Ibid., h. 205-206. lebih menguntungkan di tempat lain. Hal ini berarti peng-hematan biaya untuk rekrutmen dan seleksi calon karyawan baru. 6 Memenuhi peraturan-peraturan Sistem kompensasi yang baik merupakan tuntutan dari pemerintah. Suatu perusahaan yang baik dituntut adanya sistem administrasi kompensasi yang baik pula. Tujuan dari pemberian kompensasi tersebut saling terkait, artinya apabila pemberian kompensasi tersebut mampu mengundang orang-orang yang potensial untuk bergabung dengan instansi atau lembaga dan membuat karyawan yang baik untuk tetap bertahan di perusahaan. Serta mampu memotivasi karyawan untuk meningkatkan kinerjanya, berarti produktivitas juga akan meningkat dan instansi atau lembaga dapat menghasilkan produk dengan harga yang kompetitif, sehingga instansi atau lembaga lebih dimungkinkan untuk dapat mencapai sasaran strategisnya yaitu mempertahankan kelangsungan hidup dan mengembangkan lembaganya. Dengan demikian kompensasi dapat dipandang sebagai alat untuk mengelola sumber daya manusia secara efektif sesuai dengan kebutuhan lembaga dan kebutuhan karyawan itu sendiri.

f. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sistem Imbalan

Pemberian kompensasi oleh perusahaan kepada karyawannya, dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Faktor-faktor ini merupakan tantangan bagi setiap perusahaan untuk menentukan kebijakan pemberian kompensasi bagi para karyawannya. Menurut Sondang ada beberapa faktor yang mempengaruhi pemberian kompensasi, yaitu: 1 Tingkat upah dan gaji yang berlaku 2 Tuntutan serikat pekerja 3 Produktivitas 4 Kebijaksanaan organisasi mengenai upah dan gaji 5 Peraturan perundang-undangan. 46 Sedangkan Tohardi mengemukakan, ada beberapa faktor yang memengaruhi pemberian kompensasi, yaitu: 1 Produktivitas 2 Kemampuan untuk membayar 3 Kesediaan untuk membayar 4 Penawaran dan permintaan tenaga kerja 47 Kemudian Panggabean meengemukakan tinggi rendahnya kompensasi dipengaruhi oleh faktor: penawaran dan permintaan, serikat pekerja, kemampuan untuk membayar, produktivitas, biaya hidup, dan pemerintah. 48 Penawaran dan permintaan akan tenaga kerja memengaruhi program kompensasi, dimana jika pencari kerjapenawaran lebih banyak daripada lowongan pekerjaan maka kompensasi cenderung rendah, sebaliknya jika pencari kerja lebih sedikit daripada lowongan yang disediakan, maka kompensasi cenderung tinggi. Serikat pekerja juga berperan dalam penentuan kompensasi apabila serikat buruhnya kuat dan berpengaruh maka tingkat kompensasi semakin besar begitupun sebaliknya. Pemberian kompensasi juga tergantung kepada kemampuan perusahaan dalam membayar. Perusahaan tidak akan mungkin membayar kompensasi karyawannya melebihi kemampuan perusahaan tersebut dalam memberikan kompensasi. Setiap perusahaan pasti menginginkan kinerja keuntungan yang optimal. Keuntungan ini dapat berupa keuntungan material maupun keuntungan non material. Untuk itu, setiap perusahaan harus mampu meningkatkan produktivitas kerja karyawannya, agar memberikan kontribusi yang optimal bagi perusahaan. Maka bagi karyawan yang berprestasi semakin meningkat, maka semakin tinggi pula kompensasi 46 Sondang P.Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumi Aksara, 2011, Cet.XIX, h. 265. 47 Edy Sutrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Kencana, 2009, Cet.I, h. 212. 48 Ibid., h. 213. yang diberikan oleh perusahaan. Tak bisa dipungkiri bahwa semakin lama biaya hidup semakin tinggi, untuk itu dalam memberikan kompensasi suatu peusahaan harus memperhatikannya agar kompensasi yang diterima oleh karyawan terasa wajar dan di rasa cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari. Dalam menentukan tingkat kompensasi, pemerintah juga telah menetapkan tingkat upah minimum untuk setiap daerah kerja yang telah disesuaikan.dengan biaya hidup dan perusahaan harus mematuhi program tersebut.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Muhamad Ridwan2014 dalam skripsi yang berjudul: “Hubungan Pemberian Kompensasi dengan kinerja Mengajar Guru di Lembaga Pendidikan Nurul Falah Cihuni- Pagedangan” program Manajemen Pendidikan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pemberian kompensasi dengan kinerja mengajar guru. Nilai r hitung 0,46 r tabel 0,288 . Skripsi ini memiliki variabel yang hampir sama dengan penelitian penulis, yakni variabel mengenai imbalan atau kompensasi. Adapun perbedaannya terletak pada cakupan pembahasan variabel Y yang fokus kepada 4 aspek yaitu gaji, insentif, tunjangan, dan lingkungan kerja sedangkan penulis hanya fokus kepada 3 aspek yaitu gaji, insentif, dan tunjangan, dan pada variabel Y yang fokus pada kinerja guru yang mencakup kompetensi guru secara keseluruhan pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial, bukan pada salah satunya. Dan metodologi penelitian yang digunakan berbeda yakni menggunakan metode deskriptif kuantitatif, sedangkan penulis menggunakan metode korelasional. Penelitian lain dilakukan oleh Bunga Edita H Sipayung 2013 dalam skripsi yang berjudul: “Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Guru di SMK Sangkuriang 1 Cimahi” Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia. Penelitiian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kompensasi dengan kinerja guru. Persamaannya terletak pada variabel kompensasi yang memuat pembahasan mengenai gaji,insentif, dan tunjangan. Sedangkan perbedaan yang mendasar pada sripsi ini adalah mengenai kinerja guru yang lebih mengarah kepada empat kompetensi guru, bukan pada salah satunya. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Yayu Humaero 2014 dalam skripsi yang berjudul: “Sistem Kompensasi di Madrasah Al-Ihsan Pandeglang Banten” program Manajemen Pendidikan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan dan metode kualitatif. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa pelaksanaan sistem kompensasi yang ada pada Madrasah Al-Ihsan belum efektif, karena dalam menentukan kompensasi madrasah hanya memberikan berdasarkan waktu dan tidak ditentukan berdasarkan latar belakang pendidikan dan pengalaman dalam mengajar serta kompensasi tidak memberikan dampak yang berarti kepada produktivitas kerja guru. Persamaannya terletak pada pembahasan mengenai sistem imbalan yakni yang meliputi gaji, insentif, dan imbalan. Namun perbedaan yang mendasar pada skripsi ini adalah hanya fokus terhadap pembahasan mengenai sistem imbalan. Sedangkan penulis memfokuskan terhadap dua variabel yakni mencari hubungan antara sistem dengan kompetensi profesional guru.

C. Kerangka Berpikir

Seseorang yang bekerja pada instansilembaga pasti berharap untuk mendapatkan imbalan sebagai balas jasa atas kontribusi mereka terhadap instansilembaga tersebut, tidak terkecuali guru. Guru merupakan sebuah profesi yang memerlukan keahlian tertentu dan tanggung jawab yang harus dikerjakan secara profesional. Sehingga menjadi seorang guru tidaklah mudah. Dengan hanya bermodalan penguasaan materi dan menyampaikannya kepada siswa dirasakan belum cukup dapat dikatakan sebagai guru yang memiliki pekerjaan profesional. Karena menjadi seorang