Data Sistem Imbalan Deskripsi Data

Tabel 4.10 Uji Homogenitas Variabel Varians F hitung F tabel Keterangan X Sistem Imbalan 150,350 0,313 1,84 Homogen Y Kompetensi Profesional Guru 47,155 Pengujian dilakukan pada taraf sig.5 dengan derajat kebebasan dk 1= 29 dan dk 2 = 29. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil kedua variabel berasal dari populasi yang homogen karena memenuhi kriteria F hitung F tabel .

c. Uji Linearitas

Berdasarkan pengujian linearitas dengan menggunakan uji regresi linier antara kedua variabel penelitian diperoleh persamaan Ŷ= 53,65 + 0,233 X. kemudian pada perhitungan selanjutnya nilai F hitung yang diperoleh adalah . Sedangkan nilai F tabel dengan taraf signifikan 5 pada pembilang 20 dan penyebut 8 F tabel 0,05:20:8 adalah 3,15. Hal ini berarti H diterima. Dengan demikian, persamaan regresi Y atas X berbentuk garis linear

2. Pengujian Hipotesis

Dari perhitungan korelasi dan uji diperoleh nilai r hitung sebesar 0,416. Hal ini berarti terdapat hubungan antara variabel X dengan variabel Y. selanjutnya untuk mengetahui hubungan antara variabel X dan variabel Y signifikan atau tidak, maka nilai r hitung dibandingkan dengan r tabel maka diperoleh r tabel pada taraf signifikan 5 sebesar 0,374. Dengan demikian dapat diketahui bahwa nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel. Hal ini berarti terdapat hubungan yang signifikan antara variabel X dan variabel Y.

3. Uji Determinasi

Pengajuan selanjutnya adalah mencari kontribusinya, seberapa besar sistem imbalan dapat meningkatkan kompetensi profesional guru, dimana sebelum melakukan uji determinasi terlebih dahulu dilakukan uji korelasi. Setelah diketahui nilai korelasinya, kemudian perhitungan selanjutnya adalah mencari besarnya kontribusi yang diberikan variabel X terhadap Y, maka harus diketahui terlebih dahulu suatu koefesien yang disebut dengan determinan dengan rumus sebagai berikut: KD = r² x 100 = 0,416² X 100 = 17,36

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Setelah semua ketentuan dalam analisa data dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah memberikan interpretasi atau penafsiran dari semua hasil analisa data yang sudah dilakukan. Di dalam memberikan interpretasi ini, penulis mengacu pada ketetapan yang sudah dibuat pada bab sebelumnya. Setelah mendapatkan nilai koefesien korelasi nilai r xy , maka langkah selanjutnya penulis akan memberikan interpretasi data terhadap nilai r xy . Adapun interpretasi data yang dipakai yaitu secara sederhana dengan menggunakan tabel nilai “r”, df= N-nr. Kemudian setelah selesai memberikan interpretasi terhadap nilai r xy , selanjutnya adalah memberikan interpretasi terhadap nilai koefesien determinan untuk mengetahui besarnya kontribusisumbangan yang diberikan variabel X terhadap Y, untuk lebih jelasnya dapat dilihat di bawah ini: 1. Dari hasil perhitungan di atas, ternyata angka korelasi antara variabel X Sistem Imbalan dan Variabel Y Kompetensi Profesional Guru tidak bertanda negatif, ini berarti diantara kedua variabel tersebut terdapat korelasi positif korelasi yang berjalan searah. Kemudian dengan memperhatikan besarnya nilai koefesien r xy sebesar 0,416. Berarti korelasi variabel X terhadap variabel Y adalah sedang atau cukup. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa korelasi yang sedang antara variabel X dan Y, ini berarti sistem imbalan merupakan salah satu faktor dalam meningkatkan kompetensi profesional guru. 2. Interpretasi dengan cara berkonsultasi pada tabel “r” product moment Untuk menguji kebenaran hipotesis yang telah dirumuskan yaitu dengan membandingkan besarnya r hitung dengan r tabel . Sebelum membandingkan r xy dengan r tabel , terlebih dahulu dicari df-nya dengan rumus sebagai berikut: DF=N-nr =30-2 =28 Dengan memerikasa table nilai “r” product moment ternyata bahwa dengan df sebesar 28 pada taraf signifikan 5 diperoleh rtabel=0,374. Setelah mengetahui nilai r xy dan r tabel langkah selanjutnya adalah membandingkan besarnya r xy atau r dengan r tabel . Seperti yang telah diketahui bahwa r diperoleh nilai 0,4167, sedangkan r tabel sebesar 0,374. Dengan demikian ternyata r lebih besar dari r tabel pada signifikan 5 0,374. Hasil uji hipotesa di atas memiliki makna bahwa menolak hipotesis H dan menerima hipotesis H a . Kesimpulan yang dapat diambil adalah terdapat korelasi yang positif antara sistem imbalan dengan kompetensi profesional guru. Selanjutnya untuk mengetahui berapa besar kontribusi yang diberikan variabel X terhadap variabel Y, dilakukan perhitungan koefesien determinan dengan rumus KD=r² x100. Setelah dilakukan perhitungan dapat diketahui besar koefesien determinasi yaitu =17,36 . Artinya bahwa sistem imbalan memberikan