Analisis Pengaruh Input Terhadap Risiko Produksi

pertanian, penggunaan jumlah dan jenis input, dan jumlah output usahataninya. Selain itu juga digali mengenai data kualitatif mengenai sikap dan pendapat petani terkait pada usahatani padi organik, sikap terhadap risiko yang dihadapi dalam melakukan usahatani padi organik dan kendala petani dalam melakukan usahatani padi organik. Data usahatani yang dipakai dalam penelitian ini adalah data usahatani padi pada musim tanam I, dimulai pada bulan November 2009 sampai bulan Februari 2010. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan petani responden berdasarkan pada kuesioner yang telah disiapkan. Data sekunder berasal dari instansi Dinas Pertanian Kabupaten Sragen, Badan Pusat Statistik BPS Kabupaten Sragen dan Badan Pelaksana Penyuluhan Bappeluh Kabupaten Sragen dan Badan Penyuluh Pertanian BPP Kecamatan Gondang dan Kecamatan Sambirejo.

4.4. Metode Analisis Data

Alat analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model fungsi Just Pope dan fungsi probit. Model fungsi Just Pope digunakan untuk menganalisis pengaruh input terhadap risiko produksi yang dihadapi petani. Sedangkan fungsi probit digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kemungkinan petani melakukan atau menerapkan usahatani padi organik. Dalam penelitian ini fungsi produksi dan fungsi risiko dalam model fungsi Just Pope dimodelkan berbentuk fungsi Cobb Douglas.

4.4.1. Analisis Pengaruh Input Terhadap Risiko Produksi

Untuk menganalisa risiko produksi yang dihadapi oleh petani, menggunakan model fungsi Just Pope yang bisa menjelaskan bahwa produksi yang dihasilkan tidak hanya dipengaruhi oleh faktor produksi, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor risiko. y = fx, + u = fx, + gx,αε dimana : y = hasil yang dicapai fx = fungsi produksi rata-rata gx = fungsi risiko atau fungsi varians x = input yang digunakan = parameter fungsi produksi yang diestimasi α = parameter fungsi risiko yang diestimasi ε = error term dengan Eε = 0 dan varε = σ ε 2 Model fungsi Just Pope mensyaratkan bahwa tidak ada restriksi yang dilak ukan pada efek risiko dengan menggunakan syarat bahwa ∂[vary]∂x k = ∂hx∂x k yang mempunyai kemungkinan bernilai ≤ 0, atau ≥ 0 yang menunjukkan bahwa input tersebut bersifat risk increasing atau risk decreasing terhadap risiko produksi yang dihadapi oleh petani. Fungsi produksi dan fungsi risiko diasumsikan berbentuk fungsi produksi Cobb Douglas sebagai berikut : fx = . e εi ……………….……………..…………………….. 1 gx = α . e εi …………………..………………..………………..2 y org = fx 1 , x 2 , x 3 , x 4 + gx 1 , x 2 , x 3 , x 4 ε i ……….…….…………………. 3 Nilai parameter yang diharapkan adalah : , 1 , 2 , 3 , 4 0 ; sedangkan α 1 , α 4 0 dan α 2 , α 3 dimana : y org = produktivitas padi organik kuintalha fx i = fungsi produksi gx i = fungsi risiko x 1 = jumlah benih yang digunakan kgha x 2 = jumlah pupuk organik yang digunakan kuintalha x 3 = jumlah pestisida organik yang digunakan literha x 4 = jumlah tenaga kerja yang digunakan HKPha ε i = error term dari fungsi risiko produksi Fungsi produktivitas usahatani padi non organik diformulasikan : fx = . e εi ……...………………….………………..……… 4 gx = α . e εi ……...…………...……….……………..……… 5 y non = fx 1 , x 2 , x 3 , x 4, x 5 , x 6 , x 7 + gx 1 , x 2 , x 3 , x 4, x 5 , x 6 , x 7 ε ………..…. 6 Nilai parameter fungsi rata-rata yang diharapkan adalah : , 1 , 2 , 3 , 4, 5 , 6 , 7 0 ; Nilai parameter fungsi risiko yang diharapkan : α 1 , α 2 , α 3 , α 4, α 5 , α 6 , α 7 dimana : y non = produktivitas padi non organik kuintalha fx i = fungsi produksi gx i = fungsi risiko x 1 = jumlah benih yang digunakan kgha x 2 = pupuk urea yang digunakan kgha x 3 = jumlah pupuk kimia lain SP 36, KCl yang digunakan kgha x 4 = jumlah pupuk NPK yang digunakan kgha x 5 = jumlah pupuk organik yang digunakan kgha x 6 = pestisida organik yang digunakan Rpha x 7 = tenaga kerja yang digunakan JKPha ε = error term dari fungsi risiko produksi Estimasi fungsi risiko produksi yang dihadapi petani dilakukan melalui tahap-tahap : 1. Meregresikan nilai y terhadap x sehingga diperoleh nilai residual ε. 2. Melakukan tahapan MNLS Multi Stage Non-Linear Least Square untuk menghindari terjadinya hubungan heteroskedastik nilai error term dengan variabel input sehingga diperoleh estimasi fungsi resiko yang BLUE Best Linear Unbiased Estimation Fufa, 2002 dengan cara: a. Meregresikan nilai mutlak residual, |ε| yang dihasilkan dari langkah 1 terhadap ln f x sehingga diperoleh parameter yang digunakan sebagai pembobot untuk fungsi mean fx. b. Nilai produktivitas y dan nilai fx dibobot dengan ln fx, , sehingga diperoleh nilai y = dan fx = c. Meregresikan nilai y terhadap fx dan diperoleh nilai residual ε yang digunakan untuk mengestimasi fungsi risiko produksi. 3. Mengestimasi parameter fungsi risiko dengan meregresikan nilai ε terhadap x menggunakan metode maximum likelihood menggunakan program Frontier 4.1. atau SAS 9.1 prosedur LIML. 4.4.2. Analisis Preferensi Risiko Petani Serta Faktor-Faktor Sosial Ekonomi yang Mempengaruhi Preferensi Risiko Petani Diasumsikan bahwa petani dalam melakukan usahataninya berusaha untuk memaksimalkan utilitas dan maksimisasi utilitas didekati dengan maksimisasi pendapatan dalam berusahatani, dan petani mendapatkan hasil produksi y pada tingkat harga p, maka maksimisasi utilitas petani adalah utilitas U dari keuntungan π Robison dan Barry, 1987, maka : Max Uπ π = p.y – r.x – C ……………………….……….…………………………. 7 dimana : π = keuntungan usahatani r = harga input x = jumlah input yang digunakan C = biaya tetap usahatani p = harga output y = output Output usahatani adalah : y = fx + gx …………………………..………………....…………….. 8 dengan mensubstitusikan persamaan 8 ke dalam persamaan 7, maka diperoleh : Uπ = p.fx + p.gx – r.x – C ………..…………….…………………… 9 Fungsi utilitas untuk petani padi organik [Uπ o ] adalah : Uπ o = p.fx 1 , x 2 , x 3 , x 4 + p.gx 1 , x 2 , x 3 , x 4 – r i x 1 , x 2 , x 3 , x 4 – C ….…. 10 dimana : Uπ o = utilitas petani organik fx = fungsi produksi gx = fungsi risiko p = harga output rupiah r i = harga input ke-i rupiah x i = jumlah input ke-i C = biaya tetap usahatani Fungsi utilitas untuk petani padi non organik [Uπ n ] adalah : Uπ n = p.fx 1 , x 2 , x 3 , x 4 , x 5 , x 6 , x 7 + p.gx 1 , x 2 , x 3 , x 4 , x 5 , x 6 , x 7 – r i x 1 , x 2 , x 3 , x 4 , x 5 , x 6 , x 7 – C ..………….…………..………….. 11 dimana : Uπ n = utilitas petani non organik fx = fungsi produksi gx = fungsi risiko p = harga output rupiah r i = harga input ke-i rupiah x i = jumlah input ke-i C = biaya tetap usahatani Untuk menganalisis nilai preferensi risiko petani dengan mengadopsi Arrow- Pratt absolute risk averson AR, sebagai berikut : AR = – …………………………...….………..……….……….. 12 Petani dapat dikatakan bersifat : 1 risk averse apabila AR 0, 2 risk taker apabila AR 0, dan 3 risk neutral apabila AR = 0 Kumbhakar, 2002. Untuk menganalisis hubungan faktor-faktor sosial ekonomi petani dengan preferensi risiko petani, digunakan model fungsi yang dinotasikan sebagai berikut : AR = θ + θ 1 x 1 + θ 2 x 2 + θ 3 x 3 + θ 4 x 4 + ε i ………………..………………. 13 dimana : AR = nilai absolute risk averse petani x 1 = aset lahan yang dimiliki petani m 2 x 2 = dummy pendapatan diluar usahatani nilai 1 = petani memiliki pendapatan di luar usahatani padi, 0 yang tidak memiliki pendapatan di luar usahatani padi x 3 = pengalaman usahatani padi tahun x 4 = dummy status lahan garapan 1 adalah status lahan milik sendiri, 0 adalah untuk selain lahan milik sendiri ε i = error term θ i = parameter yang diestimasi Nilai parameter yang diharapkan : θ 1 , θ 2 , θ 3 , θ 4 Sehubungan dengan data mengenai besarnya total aset yang dimiliki petani sulit didapatkan, maka variabel besarnya aset yang dimiliki petani didekati dengan luas lahan yang dimiliki petani yaitu jumlah lahan pekarangan, sawah, tegalan dan kebun yang dimiliki petani.

4.4.3. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Petani Melakukan Usahatani Padi Organik