Kerangka Pemikiran Operasional Preferensi risiko petani pada usahatani padi organic di Kabupaten Sragen

petani, pendapatan di luar usahatani, pengalaman usahatani dan status lahan garapan. Keempat faktor tersebut merupakan hal yang diduga berpengaruh terhadap preferensi risiko petani di lokasi penelitian. Dalam penelitian ini data aset yang dimiliki petani tidak dapat diperoleh, maka untuk mendekati data aset petani digunakan proxy luas lahan yang dimiliki petani. Lahan yang dimiliki petani meliputi luas lahan rumah, pekarangan, kebun, sawah dan tegalan. Tingkat kesejahteraan petani tidak diukur dari pendapatan usahatani, karena pendapatan dari usahatani padi yang diterima petani berfluktuasi di setiap musim panen. Faktor pendapatan di luar usahatani akan berpengaruh pada penerapan usahatani padi organik. Petani yang mempunyai pendapatan di luar usahatani padi akan cenderung lebih berani menghadapi risiko gagal panen. Faktor pengalaman usahatani padi akan berpengaruh pada penerapan usahatani padi organik, karena petani dengan pengalaman lebih lama akan cenderung lebih cakap dalam mengatasi permasalahan dalam proses produksi. Petani pada awalnya akan melihat, lalu mencoba melakukan usahatani padi dengan menggunakan pupuk organik yang masih ditambah dengan pupuk kimia, kemudian akan menerapkan usahatani organik secara murni. Sehingga pengalaman usahatani mempengaruhi penerapan usahatani padi organik. Faktor status lahan garapan kemungkinan besar berpengaruh pada penerapan usahatani organik karena petani dengan lahan sewa atau bagi hasil ada kecenderungan tidak akan berani menghadapi risiko produksi gagal panen.

3.4. Kerangka Pemikiran Operasional

Sub Bab ini menjelaskan tahapan operasional dalam suatu penelitian. Tahapan operasional yang merupakan gambaran secara garis besar mengenai langkah penelitian, sehinga pada penelitian yang berbeda bisa mempunyai tahapan penelitian yang berbeda pula. Setiap tahap penelitian mempunyai karakteristik dan aktivitas pekerjaan yang berbeda. Tahapan yang dilakukan sebelumnya merupakan persiapan untuk melangkah pada tahap selanjutnya Graziano dan Raulin, 1989. Tahapan pertama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah ide untuk meneliti mengenai penerapan usahatani padi organik yang mendapat respon sangat lambat dari petani. Selama sepuluh tahun usahatani organik digalakkan, kurang dari 1 petani yang melakukan usahatani organik secara murni. Data sekunder mengenai produktivitas yang dicapai petani organik menunjukkan bahwa pada usahatani padi organik mempunyai risiko lebih besar dibandingkan dengan usahatani padi non organik. Tahap kedua adalah menyusun pertanyaan riset, yaitu permasalahan yang akan diangkat dalam penelitian. Permasalahan yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah faktor-faktor apa saja yang berpengaruh pada risiko produksi usahatani organik, bagaimana sikap petani terhadap risiko dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi sikap petani terhadap risiko. Tahap ketiga adalah menentukan alat analisis data yang akan digunakan dalam menjawab pertanyaan pada tahap kedua. Diikuti dengan tahap menentukan data-data yang digunakan dalam penelitian dan langkah selanjutnya adalah menentukan metode dalam pengambilan sampel. Tahap berikutnya adalah melakukan pengambilan data di lokasi penelitian berdasar pada metode yang telah dirancang pada tahap sebelumnya. Setelah data terkumpul, tahap selanjutnya adalah melakukan analisis data berdasar pada alat analisis yang telah dirancang sebelumnya. Tahap selanjutnya adalah interpretasi hasil analisis, juga merupakan jawaban dari pertanyaan riset. Tahap terahir adalah menyimpulkan dari hasil interpretasi. Tahapan pemikiran operasional penelitian selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 6. Gambar 6. Tahapan Operasional Penelitian IV. METODE PENELITIAN

4.1. Lokasi Penelitian