IV. METODE PENELITIAN
4.1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Sragen, propinsi Jawa Tengah dengan pertimbangan bahwa Kabupaten Sragen merupakan salah satu daerah penghasil padi
potensial di Jawa Tengah yang tengah mengembangkan usahatani padi organik. Berdasarkan data Dinas Pertanian dan Bappeluh Kabupaten Sragen, pada tahun 2009
terdapat sekitar 19 lahan sawah semi organik dan organik yaitu seluas 8 007 hektar dari jumlah keseluruhan lahan sawah yang ada di Kabupaten Sragen yaitu 42 399
hektar Bappeluh Kabupaten Sragen, 2009. Dari 20 kecamatan yang ada di Kabupaten Sragen dipilih secara sengaja
purposive 2 kecamatan yang mempunyai kriteria : 13.
Mempunyai jumlah petani organik yang besar. 14.
Mempunyai keragaman luas lahan yang diusahakan oleh petani. 15.
Keberagaman status kepemilikan lahan. 16.
Kondisi lahan pertanian yang relatif tidak jauh berbeda antara lahan yang digunakan pada usahatani padi organik dan usahatani padi non organik, yaitu
lahan dengan ketersediaan air yang cukup atau tersedianya sarana irigasi yang baik.
Kriteria tersebut dimaksudkan agar dapat menangkap keragaman informasi mengenai luas lahan dan status kepemilikan lahan yang terdapat di lokasi penelitian dan
menghindari perbedaan produktivitas yang yang disebabkan karena adanya perbedaan tingkat kesuburan lahan pertanian. Setelah dilakukan pengkajian dan diskusi bersama
dengan Dinas Pertanian Kabupaten Sragen, maka kecamatan yang memenuhi kriteria
tersebut diatas adalah Kecamatan Gondang dan Kecamatan Sambirejo. Mekanisme penentuan lokasi penelitian seperti digambarkan dalam Gambar 7.
Gambar 7. Bagan Penentuan Lokasi Penelitian
4.2. Metode Pengambilan Sampel
Konsep penting dalam metode pengambilan sampel sampling adalah bahwa sampel harus bersifat mampu mewakili populasi representativeness, hal ini nantinya
akan berhubungan dengan kemampuan sampel untuk dilakukan generalisasi generalizability Graziano dan Raulin, 1989. Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini berjumlah 60 sampel, terdiri dari dua kelompok sampel petani, yaitu kelompok petani padi organik berjumlah 30 sampel dan kelompok petani padi non
organik berjumlah 30 sampel. Pengambilan sampel petani dilakukan secara acak sederhana simple random sampling.
Langkah dalam pengambilan sampel petani non organik : 1.
Di lokasi Kecamatan Gondang, dipilih secara acak sederhana dua kelurahan, didapatkan Kelurahan Tunggul dan Kelurahan Bumiaji. Kecamatan Sambirejo
dipilih satu kelurahan secara acak sederhana, diperoleh Kelurahan Jetis.
2. Kelurahan Tunggul terdapat 12 kelompok tani, kemudian dipilih secara acak
sederhana tuga kelompok tani, diperoleh kelompok tani : 1 Rukun Tani, 2 Tani Maju, dan 3 Sumber Tani.
3. Kelurahan Bumiaji terdapat 7 kelompok tani, dipilih secara acak sederhana tiga
kelompok tani, yang terpilih adalah kelompok tani : 1 Sri Makmur, 2 Sido Makmur, dan 3 Ngudi Lestari.
4. Kelurahan Jetis terdapat 6 kelompok tani, dipilih secara acak sederhana 3
kelompok tani, yang terpilih adalah kelompok tani : 1 Tani Lestari, 2 Tani Makmur, dan 3 Tani Lestari 2.
5. Masing-masing kelompok tani, dipilih secara acak sederhana empat orang
anggotanya, untuk dijadikan responden petani padi non organik. Langkah pengambilan sampel petani organik :
1. Populasi petani organik sebanyak 5 kelompok tani yang berada di Desa
Sukorejo, Kecamatan Sambirejo, yaitu kelompok tani : 1 Sri Makmur, 2 Gemah Ripah, 3 Sri Rejeki, 4 Margo Rukun I, dan 5 Margo Rukun II.
2. Setiap kelompok tani organik diambil enam sampel petani secara acak
sederhana, yang akan dijadikan sebagai petani responden. Data nama kelompok tani dalam satu kelurahan, diperoleh dari koordinator
penyuluh pertanian lapangan kelurahan. Sedangkan data anggota kelompok tani, diperoleh dari ketua kelompok tani.
4.3. Jenis dan Sumber Data