Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian

petani berpengaruh terhadap keputusan melakukan usahatani padi organik ? Bagaimanakah pengaruhnya terhadap penerapan usahatani organik tersebut ? Apakah ada faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap penerapan usahatani padi organik ?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang telah diuraikan tersebut di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk : 1. Menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi risiko produksi. 2. Menentukan preferensi risiko dan faktor-faktor sosial ekonomi yang berpengaruh. 3. Menganalisis pengaruh preferensi risiko petani terhadap keputusan petani melakukan usahatani padi organik.

1.4. Manfaat Penelitian

Diharapan penelitian ini nantinya akan bermanfaat : 1. Dengan mengetahui pengaruh input usahatani terhadap risiko produksi yang dihadapi oleh petani padi organik, diharapkan akan membantu dalam menentukan sifat input yang digunakan, sehingga diharapkan akan meminimalkan risiko produksi yang disebabkan karena penggunaan input. 2. Bagi pihak yang berkepentingan dalam memajukan pertanian padi organik, penelitian ini akan membantu untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi petani dalam menerapkan atau melakukan usahatani padi organik. 3. Dengan mengetahui preferensi risiko petani, diharapkan akan memudahkan dalam mencari solusi permasalahan penerapan usahatani padi organik. 4. Memajukan usahatani padi organik demi kelestarian lingkungan dan peningkatan kesejahteraan petani padi organik ataupun petani padi berwawasan lingkungan. 5. Salah satu bentuk apresiasi dalam gerakan Go Organik Indonesia, pelestarian lingkungan, hemat energi dan mengurangi pemanasan global global warming.

1.5. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada usahatani padi sawah organik di daerah Kabupaten Sragen, provinsi Jawa Tengah yang memenuhi kriteria : 1. Usahatani padi sawah dengan menggunakan pupuk organik baik berasal dari pupuk limbah pertanian berupa kotoran ternak maupun pupuk kompos, tanpa menggunakan pupuk kimia. 2. Pestisida yang digunakan adalah pestisida organik, baik berupa pestisida hewani berasal dari hewan dan pestisida nabati berasal dari tumbuhan. 3. Petani padi organik objek penelitian adalah petani organik yang telah melakukan usahataninya lebih dari 3 kali musim tanam, dengan pertimbangan bahwa petani telah melewati masa fluktuasi produktivitas selama 3 kali masa panen dan lahan sawah relatif terbebas residu pupuk dan pestisida kimia. 4. Kondisi di lapangan menunjukkan bahwa tidak semua petani organik mendapatkan sertifikasi pertanian organik, sehingga penentuan usahatani padi organik dalam penelitian ini bukan hanya berdasarkan pada sertifikat pertanian padi organik yang dimiliki oleh petani, tetapi berdasar pada kondisi usahatani di lapangan serta berdasar pada wawacara yang dilakukan langsung dengan petani, PPL atau ketua kelompok tani setempat. 5. Risiko produksi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah risiko produksi yang ditimbulkan karena penggunaan input usahatani. Risiko produksi yang timbul karena cuaca belum tercakup dalam penelitian ini, karena adanya keterbatasan waktu dan biaya penelitian. II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pertanian Organik