Kombinasi Produk Optimum Kerangka Pemikiran Teoritis

III KERANGKA PEMIKIRAN

3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis

3.1.1 Kombinasi Produk Optimum

Penentuan kombinasi produksi dilakukan untuk memperoleh lebih dari satu output dengan menggunakan satu input. Hal ini terjadi karena terbatasnya jumlah input sumberdaya produksi. Keterbatasan sumberdaya produksi yang dimiliki untuk menghasilkan suatu barang atau jasa ditunjukkan oleh batas kemungkinan produksi Production Possibility Frontier. Sedangkan kombinasi produksi yang optimum untuk memperoleh keuntungan maksimum dapat diperoleh dengan menggunakan Kurva Kemungkinan Produksi KKP dan garis isorevenue . KKP production possibility curve memperlihatkan seluruh kombinasi dari dua barang output yang dapat diproduksi dengan sejumlah sumberdaya yang tersedia dalam perekonomian Nicholson, 2002. Sedangkan garis isorevenue menunjukkan kombinasi produk yang dapat dijual yang akan memberikan penerimaan tertentu. Kombinasi output yang optimal akan memberikan keuntungan maksimal. Penentuan kombinasi output optimal tercapai pada saat satu titik pada kurva kemungkinan produksi tepat bersinggungan dengan garis isorevenue. Garis isorevenue merupakan garis yang menunjukkan kombinasi produk yang akan memberikan penerimaan tertentu. Kombinasi produk optimal dapat dilihat pada Gambar 1 berikut. X 1 a1 A a2 B isorevenue X 2 0 b1 b2 Gambar 1. Kurva Kemungkinan Produksi 25 Berdasarkan Gambar 1, petani diasumsikan menghasilkan dua jenis sayuran, yaitu X 1 dan X 2 . Jika harga X 1 lebih tinggi daripada harga X 2 , maka petani akan mengusahakan sayuran pada titik A dengan jumlah X 1 sebesar a 1 dan X 2 sebesar b 1 . Sebaliknya, jika harga X 2 lebih besar daripada X 1 , petani akan mengusahakan sayuran pada titik B dengan jumlah X 1 sebesar a 2 dan X 2 sebesar b 2 . Apabila petani memproduksi pada titik A, maka jumlah X 1 yang diproduksi lebih besar dibandingkan dengan X 2 . Sebaliknya, jika produksi dilakukan pada titik B, jumlah produk X 1 yang diproduksi lebih kecil dibandingkan dengan X 2 . Hal ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan X 1 akan mengurangi X 2 dan setiap kenaikan X 2 akan mengurangi X 1 . Oleh sebab itu, agar diperoleh produksi yang optimal, jumlah output X 1 yang dikurangi harus sama dengan jumlah X 2 yang ditambah.

3.1.2 Penerimaan Usahatani, Biaya Usahatani, Pendapatan Usahatani, dan