61 yang mati dan pertumbuhannya lamban dengan bibit baru dari persemaian yang
sama. Pengajiran dilakukan agar tanaman tetap tumbuh tegak. Penyiangan dilakukan untuk membersihkan gulma di sekitar tanaman. Pemupukan dilakukan
untuk menjaga tingkat kesuburan tanah sehingga tanaman tomat memperoleh nutrisi yang cukup. Pemupukan dilakukan sebanyak enam kali. Pengendalian
hama dan penyakit dilakukan dengan menyemprotkan obat-obatan. Penyemprotan dilakukan secara rutin, yakni sekali dalam seminggu agar tanaman terhindar dari
kerusakan akibat hama dan penyakit tanaman. Tahap terakhir adalah panen dan pasca panen. Pada umumnya, tanaman
tomat dapat dipanen pada saat tanaman sudah berusia 65 hari. Frekuensi pemanenan mampu mencapai 10-14 kali hingga tanaman berusia tiga bulan. Satu
tanaman tomat mampu memproduksi sebanyak 3-4 kilogram. Hasil produksi tanaman cabai keriting akan dijual oleh petani ke Gapoktan Rukun Tani yang
dimasukkan dalam kotak persegi yang terbuat dari papan. Satu kotak memuat 50 kilogram tomat.
5.4.4 Gambaran Umum Usahatani Jagung Manis
Budidaya tanaman jagung manis diawali dengan pengolahan lahan. Pada tahap ini, dilakukan permbersihan lahan dari gulma dan tanaman sebelumnya.
Selain itu, penggemburan tanah dan pembuatan bedengan juga dilakukan. Panjang bedengan yang dibuat adalah 10 m dengan lebar 120 cm dan tinggi 30 cm.
Selanjutnya, dilakukan pembuatan lubang tanam dengan kedalaman 5 cm dan diberi pupuk kandang.
Benih jagung manis kemudian dimasukkan ke dalam lubang tanam dengan jarak tanam sebesar 30 cm x 30 cm. Jarak tanam menentukan kualitas buah yang
akan dihasilkan. Jika jarak tanam renggang, ukuran buah yang dihasilkan lebih besar. Kegiatan penanaman jagung relatif lebih sederhana dibandingkan jenis
sayuran lainnya. Tahap perawatan tanaman jagung manis terdiri dari kegiatan pemupukan
dan pengendalian hama dan penyakit tanaman. Kegiatan pemupukan dilakukan sebanyak dua kali, yaitu ketika tanaman berumur 10 hari dan 30 hari. Pupuk yang
diberikan adalah pupuk kimia. Hama dan penyakit yang mengganggu pertumbuhan jagung manis dapat dikendalikan dengan penyemprotan obat-obatan
62 kepada tanaman. Frekuensi penyemprotan dilakukan berdasarkan ada atau
tidaknya penyakit yang menyerang. Penyemprotan pertama dilakukan ketika tanaman berumur 15 hari.
Setelah berumur 90-95 hari, tanaman jagung siap untuk dipanen. Tanaman jagung manis hanya dapat dipanen sebanyak satu kali. Hal ini berbeda dengan
jenis sayuran lain yang dapat dipanen sebanyak lebih dari satu kali. Jagung yang sudah dipanen dimasukkan ke dalam karung dan kemudian akan dijual ke
Gapoktan Rukun Tani.
5.4.5 Gambaran Umum Usahatani Kacang Panjang
Tahap pertama dalam usahatani kacang panjang adalah pengolahan lahan. Lahan dibersihkan dari gulma dan sisa tanaman sebelumnya. Kemudian lahan
digemburkan, diberikan pupuk kandang, dan dilakukan pembuatan bedengan. Bedengan dibuat dengan ukuran panjang 10 m, lebar 50 cm, dan tinggi 30 cm.
Setelah pembuatan bedengan, dilakukan pembuatan lubang tanam. Lubang tanam dibuat sesuai dengan jarak tanam kacang panjang, yaitu 40 cm x 50 cm dan diberi
pupuk kandang. Tahap berikutnya adalah kegiatan penanaman. Benih kacang panjang
dimasukkan ke dalam lubang tanam yang telah disediakan. Benih kacang panjang dimasukkan sebanyak dua biji pada setiap lubang tanam.
Pemeliharaan yang dilakukan pada tanaman kacang panjang adalah pemasangan ajir, pemupukan, dan pengendalian hama dan penyakit tanaman.
Pemasangan ajir dilakukan agar tanaman kacang panjang menjalar ke atas mengikuti ajir tersebut. Pemupukan dilakukan sebanyak dua kali, yaitu ketika
kacang panjang berusia 10 hari dan 30 hari. Pupuk yang diberikan adalah pupuk kimia. Hama dan penyakit tanaman kacang panjang dapat dikendalikan dengan
penyemprotan obat-obatan yang dilakukan hingga lima kali. Penyemprotan pertama dilakukan ketika tanaman berumur 10 hari. Penyemprotan selanjutnya
dilakukan setiap sekali dalam seminggu. Tanaman kacang panjang dapat dipanen ketika sudah berusia 55-60 hari.
Pemanenan dapat dilakukan sebanyak 14 kali dengan jarak panen selama tiga atau empat hari. Kacang panjang yang dipanen diikat dengan menggunakan karet
63 gelang, dimana satu ikat memiliki berat satu kilogram. Ikatan tersebut kemudian
dimasukkan ke dalam karung dan dijual ke Gapoktan Rukun Tani.
5.4.6 Gambaran Umum Usahatani Buncis