Perilaku Berkelahi Pola Aktivitas dan Penggunaan Waktu Harian

32 Perilaku berkelahi lebih ditunjukkan oleh labi-labi dewasa. Hal ini dikarenakan labi-labi dewasa hampir memiliki ukuran karapas yang sama. Labi- labi remaja dan dewasa muda yang ukurannya lebih kecil akan memilih menghindar bila datang labi-labi dewasa sehingga tidak digigit oleh labi-labi yang lebih besar.

4.1.2.8. Perilaku Membersihkan Tubuh

Perilaku membersihkan tubuh adalah perilaku labi-labi untuk menghilangkan lumpur yang ada di karapasnya. Labi-labi setelah berlumpur dan keluar ke air dipenuhi oleh lumpur yang banyak. Lumpur-lumpur tersebut bahkan menempel di karapas labi-labi terutama di karapas bagian atas. Lumpur yang menempel tersebut tentunya mengganggu pergerakan labi-labi dan labi-labi merasa lebih berat sehingga perlu dibuang. Labi-labi dewasa muda, remaja dan tukik tidak melakukan kegiatan membersihkan diri. Di sisi lain, labi-labi dewasa melakukan aktivitas ini. Labi- labi dewasa muda, remaja dan tukik setelah berlumpur terdapat lumpur yang menempel, namun ketika keluar dari lumpur dan berenang dalam air lumpur- lumpur tersebut terkikis oleh air sehingga lumpur tersebut jatuh ke air. Lumpur yang menempel dan terbawa oleh labi-labi dewasa jumlahnya banyak sehingga sebelum melakukan aktivitas lainnya labi-labi membuang lumpur tersebut dengan membalikan tubuhnya sehingga lumpur tersebut jatuh ke air. Kegiatan bersih tubuh dilakukan labi-labi dewasa selama 14 detik. Kegiatan membersihkan tubuh dilakukan dengan membalikan badan labi-labi dimana karapas bagian atas terletak dibawah dan ventralnya plastron di bawah, sehingga lumpur-lumpur yang berada di karapas labi-labi berjatuhan ke dalam air Gambar 16. Gambar 16 Tahapan kegiatan labi-labi membersihkan tubuhnya; a labi-labi dipenuhi lumpur, b Labi-labi memiringkan tubuhnya, c Labi-labi membalikan tubuhnya. a b c 33

4.1.3. Pengelolaan Populasi

4.1.3.1. Sejarah Keberadaan Labi-labi di Desa Belawa

Awal mula keberadaan labi-labi di Desa Belawa banyak dipercaya masyarakat merupakan jelmaan dari Alquran yang disobek-sobek oleh santri yang sedang kecewa. Pada awalnya mitos ini menceritakan adanya seseorang yang memiliki wajah dengan dua warna yaitu hitam dan merah sehingga pemuda tersebut berguru di pesantren di desa ini. Oleh gurunya agar wajahnya dapat normal maka diperintahkan untuk banyak membaca Alquran. Pada saat gurunya pergi santri tersebut membaca di atas batu yang sebelahnya terdapat sumur. Setelah lama membaca ternyata wajah santri tersebut tidak berubah dan akhirnya Alquran tersebut disobek-sobek dan dibuang ke air. Menurut mitos sobekan Alquran tersebut berubah menjadi labi-labi kecil yang banyak dan wajah santri tersebut telah berubah menjadi normal. 55,74 31,15 1,64 6,56 3,28 1,64 Orang Tua KakekNenek Paman Teman Sesepuh Desa Internet Gambar 17 Persentase sumber penyebaran cerita adanya labi-labi di Desa Belawa. Ada mitos lain yang juga dipercaya oleh masyarakat bahwa keberadaan labi- labi di Desa Belawa merupakan jelmaan Alquran kecil yang dibuang oleh seorang Kyai. Kyai tersebut membuang Alquran yang sering dipakai untuk mengajarkan ilmu kepada santri-santrinya. Suatu hari sang Kyai membuang Alquran kecil tersebut karena telah hafal Alquran dan tidak memerlukannya dalam mendidik murid-muridnya. Alquran kecil tersebut dipercaya berubah menjadi labi-labi.

Dokumen yang terkait

The Knowledge And The Attitudes Of Married Women In The Pap Smear In Village Of Purnama District Of West Dumaiin 2013

0 37 83

Studi Habitat dan Beberapa Aspek Biologi Kura-kura Belawa (Amyda cartilaginea Boddaert) di Desa Belawa, Kecamatan Sedong, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat

0 13 62

The Extension Workers' Competency In Developing Small Agribusiness Capital In The District Of Bogpr, West Java

0 11 8

Cost Analysis of Madu Odeng in Bantar Jaya Village Bogor District, West Java

0 24 146

Pertumbuhan Juvenil Labi-labi, Amyda cartilaginea (Boddaert, 1770) (Reptilia: Testudinata: Trionychidae) Berdasarkan Pemberian Jenis Pakan Yang Berbeda, Dalam Upaya Domestikasi Untuk Menunjang Konservasi Di Desa Belawa, Kabupaten Cirebon

1 11 88

The Response of Smallholder Private Forest Bussines Actors About The Origin Certificate of Wood (Case Studies in Jugalajaya Village, Jasinga District, Bogor Regency, West Java).

0 6 72

The Internalization Cost of Conservation Practices of Potato Farming in Serayu Watershed (Case study in Igirmranak Village, Kejajar Sub- District, Wonosobo District).

0 4 246

Characteristic of Catchment Habitat and Demographic Parameter of Harvested Population of Amyda cartilaginea (Boddaert 1770) in Central Kalimantan Province

1 27 227

Trading System, Demographic Parameters of Harvested Population and Habitat Characteristics of Asian soft-shell turtle (Amyda cartilaginea Boddaert, 1770) in Jambi Province

0 19 227

Pemeliharaan Labi-labi (Amyda cartilagínea Boddaert, 1770) dan Uji Coba Preferensi Pakan Anakan di Penangkaran PT. Ekanindya Karsa, Kabupaten Serang

0 8 95