Waktu dan Tempat METODOLOGI PENELITIAN

10 3.2. Alat dan Bahan Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Peta Desa Belawa, peralatan inventarisasi populasi labi-labi dan peralatan pengukuran morfometri pita meter, benang bangunan, penggaris, seser, Global Positioning System GPS, kamera digital, tongkat bambu, lampu senter, stop watch dan kutek untuk tagging. Peralatan wawancara berupa alat perekam dan alat tulis menulis. Peralatan pengolahan dan analisis data terdiri atas note book, kalkulator, serta perlengkapan alat tulis menulis.

3.3. Jenis Data

Data yang dikumpulkan terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer yang diambil antara lain: a. Parameter populasi yang meliputi jumlah individu, jenis kelamin, panjang dan lebar karapas labi-labi. b. Jumlah waktu yang digunakan labi-labi dalam setiap aktivitasnya. c. Manajemen pengelolaan labi-labi meliputi sarana dan prasarana pengelolaan labi-labi meliputi luas dan bentuk kolam, luas dan kapasitas tempat peneluran, pengelolaan pakan, penanganan telur, aturan-aturan yang terkait pengelolaan labi-labi. d. Persepsi masyarakat terhadap keberadaan labi-labi. Data sekunder yang diambil berupa: a. Data dan informasi hasil penelitian sebelumnya b. Peta kawasan dan kondisi umum lokasi c. Informasi dari instansi terkait dan masyarakat yang ada di lokasi penelitian mengenai pengelolaan yang meliputi sejarah adanya labi-labi di Desa Belawa, perkembangan populasi dari sebelum terjadi wabah penyakit hingga saat ini, jumlah dan struktur umur labi-labi yang mati akibat wabah penyakit. 11

3.4. Metode Pengumpulan Data

3.4.1. Keadaan Populasi Labi-labi 3.4.1.1. Jumlah Individu Labi-labi Pengambilan data populasi dilakukan secara sensus pada seluruh habitat labi-labi di Desa Belawa yakni: kolam milik masyarakat, kolam wisata Cikuya dan parit atau sungai. Data yang diambil meliputi panjang dan lebar karapas serta jenis kelamin labi-labi. Inventarisasi dilakukan dengan cara menangkap labi-labi Belawa yang ada di kolam dan parit. Penangkapan individu di kolam Cikuya dengan membuang air kolam dan penangkap masuk ke kolam untuk mencari keberadaan labi-labi. Labi- labi yang ditemukan ditangkap dengan menggunakan seser. Pencarian di kolam masyarakat dilakukan dengan pengamatan dan menunggu munculnya labi-labi ke permukaan air. Inventarisasi di parit dilakukan dengan cara menyisir parit dan menggunakan batang bambu untuk menakut-nakuti sehingga labi-labi keluar dari lumpur atau tempat persembunyiannya. Labi-labi yang terlihat diambil dengan menggunakan seser, diukur karapasnya, ditandai dan dilepaskan kembali di tempat ditemukan labi-labi tersebut. Penandaan pada karapas menggunakan kutek dengan membuat garis tebal di bagian-bagian karapas. Penandaan ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya penghintungan ganda double counting pada saat inventarisasi. Penandaan labi- labi dikombinasikan berdasarkan jumlahnya Kusrini et al. 2007. Penomoran dimulai dari karapas bagian atas seperti pada penomoran jam. Tanda pada sudut 30° menyatakan nomor 1, sudut 60° menyatakan nomor 2. Tanda pada sudut 90°, 120, 150°, dan 180° secara berturut-turut menyatakan nomor 3,4,5 dan 10. Tanda garis pada karapas sebelah kiri yakni sudut 210°, 240°, 270°, 300°, 330° dan 360° secara berturut-turut untuk penandaan nomor 20, 30, 40, 50, 100 dan 200. Mekanisme penomoran ini dapat digunakan untuk penomoran individu sampai urutan ke-465 Gambar 3.

Dokumen yang terkait

The Knowledge And The Attitudes Of Married Women In The Pap Smear In Village Of Purnama District Of West Dumaiin 2013

0 37 83

Studi Habitat dan Beberapa Aspek Biologi Kura-kura Belawa (Amyda cartilaginea Boddaert) di Desa Belawa, Kecamatan Sedong, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat

0 13 62

The Extension Workers' Competency In Developing Small Agribusiness Capital In The District Of Bogpr, West Java

0 11 8

Cost Analysis of Madu Odeng in Bantar Jaya Village Bogor District, West Java

0 24 146

Pertumbuhan Juvenil Labi-labi, Amyda cartilaginea (Boddaert, 1770) (Reptilia: Testudinata: Trionychidae) Berdasarkan Pemberian Jenis Pakan Yang Berbeda, Dalam Upaya Domestikasi Untuk Menunjang Konservasi Di Desa Belawa, Kabupaten Cirebon

1 11 88

The Response of Smallholder Private Forest Bussines Actors About The Origin Certificate of Wood (Case Studies in Jugalajaya Village, Jasinga District, Bogor Regency, West Java).

0 6 72

The Internalization Cost of Conservation Practices of Potato Farming in Serayu Watershed (Case study in Igirmranak Village, Kejajar Sub- District, Wonosobo District).

0 4 246

Characteristic of Catchment Habitat and Demographic Parameter of Harvested Population of Amyda cartilaginea (Boddaert 1770) in Central Kalimantan Province

1 27 227

Trading System, Demographic Parameters of Harvested Population and Habitat Characteristics of Asian soft-shell turtle (Amyda cartilaginea Boddaert, 1770) in Jambi Province

0 19 227

Pemeliharaan Labi-labi (Amyda cartilagínea Boddaert, 1770) dan Uji Coba Preferensi Pakan Anakan di Penangkaran PT. Ekanindya Karsa, Kabupaten Serang

0 8 95