Habitat Strategi Pengelolaan Populasi dan Habitat Labi-labi

61 kurang idealnya sebuah habitat. Kondisi kolam yang tertutup akan dapat menutup kemungkinan terjadinya perpindahan labi-labi, sehingga dapat menghilangkan peluang terjadinya perkawinan. Beberapa langkah pengelolaan habitat yang perlu dilakukan adalah: a. Merenovasi kolam pembesaran yang disesuaikan dengan kondisi habitat di alaminya yakni kondisi air selalu mengalir dan terkena sinar matahari secara langsung. b. Membuat konektivitas pada kolam-kolam masyarakat, parit dan sungai sehingga labi-labi dapat berinteraksi. c. Melakukan uji lab secara berkala terhadap kondisi air di tempat-tempat keberadaan labi-labi untuk mengetahui kondisi aktual dan perubahan- perubahan yang dapat mengancam kelestarian labi-labi. d. Pemberian pakan disesuaikan dengan jumlah berat badan labi-labi yakni sebanyak 3-5 dari berat tubuhnya per hari yang diberikan dua kali sehari.

4.2.5.3. Sosial Kelembagaan

Peran serta masyarakat dalam pengelolaan labi-labi di Desa Belawa merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan pengelolaan. Beberapa hal yang perlu dilakukan untuk lebih mendukung pengelolaan labi-labi di Desa Belawa adalah: a. Restrukturisasi kepengurusan Kelompok Masyarakat Pengawas Kuya Asih Mandiri dengan honor yang memadai sehingga pengelolaan akan lebih efektif dan bertanggung jawab. b. Pelarangan penggunaan potasium dan strum dalam mencari ikan di sungai karena akan dapat meracuni labi-labi yang ada di sungai. c. Pembuatan aturan desa terkait perlindungan dan pemanfaatan telur dan daging labi-labi di Desa Belawa. d. Pembuatan tempat pembuangan sampah pada tempat-tempat tertentu sehingga masyarakat tidak membuang sampah plastik ke parit atau sungai yang dapat mengotori habitat labi-labi. 63

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa: 1. Populasi labi-labi di Desa Belawa diduga sebanyak 177 individu yang sebagian besar terkonsentrasi di kolam Cikuya. Nisbah kelamin labi-labi kelas umur tukik dan remaja tidak teridentifikasi, sedangkan kelas umur dewasa dan dewasa muda adalah 1:2,22 ± 0,19 dan 1:0,67 ± 0,00. Struktur umur labi- labi terdiri atas tukik 49,72, remaja 30,51, dewasa muda 3,95 dan dewasa 15,82. 2. Labi-labi lebih banyak berdiam diri dalam lumpur 54,196 dan istirahat pada waktu malam hingga siang hari dan akan bernafas dan berenang pada sore hari. 3. Pengelolaan labi-labi belum dilakukan secara optimal dan upaya pengumpulan labi-labi dari berbagai habitat di Desa Belawa untuk dijadikan satu dalam kolam Cikuya mengancam populasi labi-labi di Desa Belawa. Masyarakat Desa Belawa memiliki persepsi bahwa labi-labi merupakan hewan yang dikeramatkan dan saat ini dalam kondisi yang mengkhawatirkan. Hal ini menjadi asset untuk konservasi labi-labi di masa datang.

5.2. Saran

1. Pengelola seharusnya melakukan penyebaran atau pemindahan labi-labi dari kolam Cikuya ke beberapa lokasi di parit atau kolam-kolam masyarakat yang struktur umurnya tidak lengkap yaitu hanya terdiri dari satu individu jantan dewasa atau betina dewasa saja. Hal ini bertujuan agar labi-labi dapat berkembang biak di parit-parit atau kolam-kolam masyarakat. 2. Sebagian 10 hasil pengembangbiakan labi-labi di Cikuya perlu dilepas sebagian ke kolam-kolam masyarakat atau parit agar hidup secara alami. 3. Pembangunan sarana dan prasarana di kolam Cikuya perlu disesuaikan dengan kondisi alaminya yaitu seperti kondisi habitat di parit atau sungai.

Dokumen yang terkait

The Knowledge And The Attitudes Of Married Women In The Pap Smear In Village Of Purnama District Of West Dumaiin 2013

0 37 83

Studi Habitat dan Beberapa Aspek Biologi Kura-kura Belawa (Amyda cartilaginea Boddaert) di Desa Belawa, Kecamatan Sedong, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat

0 13 62

The Extension Workers' Competency In Developing Small Agribusiness Capital In The District Of Bogpr, West Java

0 11 8

Cost Analysis of Madu Odeng in Bantar Jaya Village Bogor District, West Java

0 24 146

Pertumbuhan Juvenil Labi-labi, Amyda cartilaginea (Boddaert, 1770) (Reptilia: Testudinata: Trionychidae) Berdasarkan Pemberian Jenis Pakan Yang Berbeda, Dalam Upaya Domestikasi Untuk Menunjang Konservasi Di Desa Belawa, Kabupaten Cirebon

1 11 88

The Response of Smallholder Private Forest Bussines Actors About The Origin Certificate of Wood (Case Studies in Jugalajaya Village, Jasinga District, Bogor Regency, West Java).

0 6 72

The Internalization Cost of Conservation Practices of Potato Farming in Serayu Watershed (Case study in Igirmranak Village, Kejajar Sub- District, Wonosobo District).

0 4 246

Characteristic of Catchment Habitat and Demographic Parameter of Harvested Population of Amyda cartilaginea (Boddaert 1770) in Central Kalimantan Province

1 27 227

Trading System, Demographic Parameters of Harvested Population and Habitat Characteristics of Asian soft-shell turtle (Amyda cartilaginea Boddaert, 1770) in Jambi Province

0 19 227

Pemeliharaan Labi-labi (Amyda cartilagínea Boddaert, 1770) dan Uji Coba Preferensi Pakan Anakan di Penangkaran PT. Ekanindya Karsa, Kabupaten Serang

0 8 95