Perilaku Berdiam Diri Dalam Lumpur

26 Labi-labi remaja berlumpur di tempat yang dangkal, sementara labi-labi dewasa berlumpur di tempat yang lebih dalam. Pemilihan lokasi tersebut diduga untuk kenyamanan labi-labi dalam berlumpur. Saat labi-labi berlumpur tidak hanya menenggelamkan tubuhnya ke lumpur, namun sesekali harus bernafas dengan mengeluarkan hidungnya ke udara atau keluar dari lumpur dan air. Diduga ukuran panjang leher labi-labi menjadi faktor penentu pemilihan kedalaman air tertentu untuk berlumpur. Tanda-tanda awal ketika labi-labi berlumpur terlihat dari masuknya labi-labi ke lumpur. Kegiatan ini menciptakan adanya gelembung-gelembung udara yang cukup besar hingga labi-labi tidak melakukan pergerakan lagi untuk menenggelamkan diri di lumpur. Semakin besar ukuran labi-labi, maka gelembung udara juga makin banyak dan besar. Labi-labi tukik dan remaja dalam berlumpur sedikit mengeluarkan gelembung. Kegiatan berlumpur labi-labi berfungsi pula untuk perlindungan labi-labi dari bahaya. Labi-labi remaja berlumpur lebih lama dibandingkan dengan labi- labi dewasa dan dewasa muda. Hal ini untuk menghindari dari penyerangan labi- labi lebih tua. Fungsi berlumpur untuk menyembunyikan diri, juga terlihat ketika kolam dikuras dimana tidak terlihat satu indvidupun labi-labi karena menenggelamkan diri ke dalam lumpur sehingga seolah-olah dalam kolam tersebut tidak ada labi-labi. Labi-labi akan keluar dari lumpur bila merasa terancam, atau jika lumpur mengering dan tidak ada airnya lagi. Hal ini disebabkan labi-labi membutuhkan air untuk menjaga kelembabannya. Pemilihan lokasi berlumpur diduga untuk menjaga keamanan dari labi-labi yang lebih besar. Tukik dalam melakukan kegiatan sekali berlumpur tanpa bernafas selama 25 hingga 5.254 detik. Rata-rata waktu yang digunakan tukik untuk melakukan kegiatan berlumpur adalah 766,6 detik. Lama waktu tukik untuk melakukan sekali perilaku bernafas adalah 4 hingga 3.985 detik dengan lama waktu rata-rata 406,45 detik. Labi-labi remaja banyak menghabiskan waktunya untuk kegiatan berlumpur yaitu selama 67.132 detik dalam satu hari atau sebanyak 77,70. Kegiatan ini dilakukan labi-labi remaja pada sore hari hingga siang hari yaitu pada pukul 16:19 27 sampai pukul 11:12. Labi-labi dalam berlumpur diselingi dengan kegiatan bernafas, kecuali pada pukul 23:43 hingga 05:05 labi-labi tidak bernafas. Hal ini diduga labi-labi tidur dimana kepala labi-labi disandarkan ke lumpur dan badannya masuk ke dalam lumpur. Kegiatan berlumpur labi-labi remaja lebih banyak dilakukan di tempat yang dangkal yaitu di lumpur yang digenangi sedikit air dengan ketinggian air 5 cm. Hal ini dengan tujuan agar labi-labi akan mudah untuk bernafas. Lokasi berlumpur labi-labi remaja terlindungi oleh bebatuan yang diduga untuk melindungi tubuhnya dari serangan labi-labi yang lebih besar. Kegiatan berlumpur labi-labi dewasa muda dilakukan selama 32.028 detik atau sebanyak 37,07. Kegiatan ini dicirikan dengan keluarnya gelembung udara saat labi-labi masuk ke dasar kolam. Labi-labi dewasa muda berlumpur dua kali yaitu pada pagi sampai siang hari yaitu pada pukul 05:00 sampai 11:48 dan pukul 18:10 sampai 21:48. Labi-labi dewasa berlumpur sebanyak dua kali yaitu pagi dari pukul 05:00 sampai 14:02 dan malam hari pada pukul 19:49 sampai 19:57. Kegiatan berlumpur dilakukan dengan memasukkan badannya ke dalam lumpur dan sesekali menjulurkan lehernya ke atas agar hidungnya keluar air untuk bernafas. Setelah berlumpur, tubuh labi-labi dewasa banyak dipenuhi lumpur terutama pada karapas bagian atas sehingga labi-labi melakukan kegiatan bersih tubuh.

4.1.2.3. Perilaku Makan

Labi-labi di kolam Cikuya makan pada waktu sore hari yaitu sekitar pukul 17.00 karena pada jam ini pengelola memberi makanan berupa ayam mentah sebanyak 0,5 kg. Secara serentak labi-labi datang ke lokasi tempat makanan. Labi-labi dewasa lebih berani untuk datang mendekati tempat makanan dibandingkan dengan labi-labi dewasa muda dan remaja. Labi-labi dewasa mendekati makanan walaupun masih ada orang yang sedang memotong-motong makanan tersebut. Pengamatan menunjukkan pada sore hari yakni pada pukul 17:49 labi-labi makan selama 242 detik. Perilaku makan dilakukan dengan cara labi-labi naik ke daratan dimana pengelola meletakkan ayam mentah yang telah dipotong-potong kecil. Setelah 28 makan labi-labi istirahat diselingi dengan aktivitas berenang dan bernafas. Makanan diambil labi-labi dengan mulutnya secara cepat lalu dibawa ke air atau tempat lain yang aman sebelum ditelan utuh. Hal ini dikarenakan untuk menghindari makanan direbut oleh labi-labi lainnya. Labi-labi dewasa mengambil lebih banyak makanan daripada labi-labi dewasa muda. Labi-labi remaja tidak makan bersamaan dengan labi-labi dewasa, namun terlihat makan sisa-sisa makanan yang jatuh ke air dan sela-sela batu yang tidak dimakan oleh labi-labi dewasa dan dewasa muda. Hal ini diduga karena labi-labi remaja takut kepada labi-labi yang lebih besar. Walaupun demikian, labi-labi remaja lainnya yang bukan menjadi obyek pengamatan terlihat berani untuk berebut makanan bersama labi-labi dewasa. Perilaku makan tukik tidak teramati dan makanan yang diberikan masih banyak hingga pengamatan berakhir. Satu hari setelah pengamatan makanan tersebut habis dan diduga tukik makan pada waktu malam hari.

4.1.2.4. Perilaku Berenang

Labi-labi berenang dari satu tempat ke tempat lain untuk berbagai aktivitas. Labi-labi akan berenang ke tempat yang lebih dangkal dan terkena sinar matahari untuk berjemur atau berenang ke pinggir taman kolam dan dinding pagar kolam untuk beristirahat. Labi-labi berenang selain untuk memilih tempat tertentu, juga untuk menghindari dari ancaman atau bahaya dari labi-labi yang lebih besar. Labi-labi remaja dan dewasa muda bahkan labi-labi dewasa akan berenang dengan cepat untuk menghindari labi-labi yang lebih besar. Hal ini ditunjukkan oleh labi-labi remaja yang mengubah aktivitas beristirahat menjadi berenang saat didekati labi- labi yang lebih besar. Labi-labi dewasa yang sedang berlumpur, tiba-tiba berenang karena ada labi-labi besar yang mau menggigit lehernya. Labi-labi dewasa lebih sering berenang pada pukul 16:00 hingga 17:00 dibandingkan waktu lainnya. Selama 60 menit, labi-labi berenang hingga 12 kali. Di sisi lain, labi-labi dewasa hanya berenang 1-8 kali setiap jamnya, bahkan dalam beberapa jam labi-labi tidak berenang.

Dokumen yang terkait

The Knowledge And The Attitudes Of Married Women In The Pap Smear In Village Of Purnama District Of West Dumaiin 2013

0 37 83

Studi Habitat dan Beberapa Aspek Biologi Kura-kura Belawa (Amyda cartilaginea Boddaert) di Desa Belawa, Kecamatan Sedong, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat

0 13 62

The Extension Workers' Competency In Developing Small Agribusiness Capital In The District Of Bogpr, West Java

0 11 8

Cost Analysis of Madu Odeng in Bantar Jaya Village Bogor District, West Java

0 24 146

Pertumbuhan Juvenil Labi-labi, Amyda cartilaginea (Boddaert, 1770) (Reptilia: Testudinata: Trionychidae) Berdasarkan Pemberian Jenis Pakan Yang Berbeda, Dalam Upaya Domestikasi Untuk Menunjang Konservasi Di Desa Belawa, Kabupaten Cirebon

1 11 88

The Response of Smallholder Private Forest Bussines Actors About The Origin Certificate of Wood (Case Studies in Jugalajaya Village, Jasinga District, Bogor Regency, West Java).

0 6 72

The Internalization Cost of Conservation Practices of Potato Farming in Serayu Watershed (Case study in Igirmranak Village, Kejajar Sub- District, Wonosobo District).

0 4 246

Characteristic of Catchment Habitat and Demographic Parameter of Harvested Population of Amyda cartilaginea (Boddaert 1770) in Central Kalimantan Province

1 27 227

Trading System, Demographic Parameters of Harvested Population and Habitat Characteristics of Asian soft-shell turtle (Amyda cartilaginea Boddaert, 1770) in Jambi Province

0 19 227

Pemeliharaan Labi-labi (Amyda cartilagínea Boddaert, 1770) dan Uji Coba Preferensi Pakan Anakan di Penangkaran PT. Ekanindya Karsa, Kabupaten Serang

0 8 95