Perilaku Berenang Pola Aktivitas dan Penggunaan Waktu Harian

29 Labi-labi remaja lebih aktif pada waktu siang hingga sore hari yaitu pada pukul 11:12 hingga pukul 16:19. Labi-labi melakukan kegiatan pergerakan yakni berenang dan kegiatan istirahat yang disertai dengan bernafas dengan mengeluarkan hidungnya ke udara.

4.1.2.5. Perilaku Kawin

Labi-labi akan melakukan perkawinan di saat memasuki musim kawin. Labi-labi di Desa Belawa kawin pada bulan April dan Mei. Tiga obyek pengamatan yaitu labi-labi tukik, remaja dan dewasa muda tidak melakukan kegiatan perkawinan, hanya satu obyek pengamatan yaitu labi-labi dewasa yang melakukan perkawinan. Perilaku kawin labi-labi yang teramati sebanyak 3 kali, namun dari tiga kali pengamatan perilaku kawin hanya satu kali saja sang jantan berhasil mengawini labi-labi betina. Labi-labi betina menghindar atau berlari saat labi-labi jantan sudah menaiki karapas betinanya sebanyak dua kali. Perilaku kawin terkadang didahului dengan pengejaran labi-labi betina oleh labi-labi jantan jika sang betina menghindar. Perilaku kawin diawali dengan naiknya labi-labi jantan ke atas karapas labi- labi betina. Labi-labi jantan sesekali menggigit karapas atas labi-labi betina untuk pegangan. Labi-labi betina sebelum dinaiki oleh labi-labi jantan menyandarkan tubuhnya ke di dinding kolam. Perilaku ini diamati pada pukul 15:49 hingga 16:03. Aktivitas ini diakhiri dengan lepasnya gigitan labi-labi jantan dan memasukkan kepalanya ke lehernya yang disertai dengan kegiatan berputar-putar. Akibat gigitan ini maka pada karapas akan terdapat bekas-bekas gigitan berwarna putih. Tahapan labi-labi kawin disajikan pada Gambar 13. Gambar 13 Tahapan labi-labi dewasa kawin. 30 Lama waktu labi-labi untuk melakukan aktivitas kawin yaitu 836 detik. Selama waktu pengamatan, labi-labi menunjukkan aktivitas kawin sebanyak 3 kali namun pada pukul 14:25 dan 17:31, labi-labi jantan tidak berhasil mengawini labi-labi betina karena labi-labi betina lari menghindari labi-labi jantan walaupun labi-labi jantan telah naik ke karapas labi-labi betina.

4.1.2.6. Perilaku Bernafas

Labi-labi bernafas dengan cara mengeluarkan hidungmya ke luar permukaan air. Labi-labi akan lebih lama bernafas ketika tidak ada gangguan. Hal ini ditunjukkan oleh labi-labi tukik yang berada dalam kolam pembesaran dimana dalam satu kolam berisi hanya satu kelas ukuran saja. Rata-rata waktu bernafas tukik adalah 106,45 detik. Labi-labi dewasa bernafas sebanyak 101 kali, dewasa muda 68 kali dan remaja 44 kali. Rata-rata waktu yang digunakan labi-labi dewasa, dewasa muda dan remaja disajikan pada Gambar 14. Rata-rata waktu yang digunakan labi-labi dewasa lebih banyak dibandingkan labi-labi dewasa muda dan remaja. Semakin besar ukuran labi-labi maka akan semakin merasa tidak takut untuk bernafas. Hal ini disebabkan dalam bernafas labi-labi mengeluarkan lehernya yang terkadang digigit oleh labi-labi yang lebih besar. 406,45 17 64,47 100,72 50 100 150 200 250 300 350 400 450 Tukik Remaja Dewasa Muda Dewasa Kelas Umur Lama A k ti vi tas d e ti k Gambar 14 Rata-rata waktu bernafas labi-labi.

Dokumen yang terkait

The Knowledge And The Attitudes Of Married Women In The Pap Smear In Village Of Purnama District Of West Dumaiin 2013

0 37 83

Studi Habitat dan Beberapa Aspek Biologi Kura-kura Belawa (Amyda cartilaginea Boddaert) di Desa Belawa, Kecamatan Sedong, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat

0 13 62

The Extension Workers' Competency In Developing Small Agribusiness Capital In The District Of Bogpr, West Java

0 11 8

Cost Analysis of Madu Odeng in Bantar Jaya Village Bogor District, West Java

0 24 146

Pertumbuhan Juvenil Labi-labi, Amyda cartilaginea (Boddaert, 1770) (Reptilia: Testudinata: Trionychidae) Berdasarkan Pemberian Jenis Pakan Yang Berbeda, Dalam Upaya Domestikasi Untuk Menunjang Konservasi Di Desa Belawa, Kabupaten Cirebon

1 11 88

The Response of Smallholder Private Forest Bussines Actors About The Origin Certificate of Wood (Case Studies in Jugalajaya Village, Jasinga District, Bogor Regency, West Java).

0 6 72

The Internalization Cost of Conservation Practices of Potato Farming in Serayu Watershed (Case study in Igirmranak Village, Kejajar Sub- District, Wonosobo District).

0 4 246

Characteristic of Catchment Habitat and Demographic Parameter of Harvested Population of Amyda cartilaginea (Boddaert 1770) in Central Kalimantan Province

1 27 227

Trading System, Demographic Parameters of Harvested Population and Habitat Characteristics of Asian soft-shell turtle (Amyda cartilaginea Boddaert, 1770) in Jambi Province

0 19 227

Pemeliharaan Labi-labi (Amyda cartilagínea Boddaert, 1770) dan Uji Coba Preferensi Pakan Anakan di Penangkaran PT. Ekanindya Karsa, Kabupaten Serang

0 8 95