Perilaku Makan Pola Aktivitas dan Penggunaan Waktu Harian

28 makan labi-labi istirahat diselingi dengan aktivitas berenang dan bernafas. Makanan diambil labi-labi dengan mulutnya secara cepat lalu dibawa ke air atau tempat lain yang aman sebelum ditelan utuh. Hal ini dikarenakan untuk menghindari makanan direbut oleh labi-labi lainnya. Labi-labi dewasa mengambil lebih banyak makanan daripada labi-labi dewasa muda. Labi-labi remaja tidak makan bersamaan dengan labi-labi dewasa, namun terlihat makan sisa-sisa makanan yang jatuh ke air dan sela-sela batu yang tidak dimakan oleh labi-labi dewasa dan dewasa muda. Hal ini diduga karena labi-labi remaja takut kepada labi-labi yang lebih besar. Walaupun demikian, labi-labi remaja lainnya yang bukan menjadi obyek pengamatan terlihat berani untuk berebut makanan bersama labi-labi dewasa. Perilaku makan tukik tidak teramati dan makanan yang diberikan masih banyak hingga pengamatan berakhir. Satu hari setelah pengamatan makanan tersebut habis dan diduga tukik makan pada waktu malam hari.

4.1.2.4. Perilaku Berenang

Labi-labi berenang dari satu tempat ke tempat lain untuk berbagai aktivitas. Labi-labi akan berenang ke tempat yang lebih dangkal dan terkena sinar matahari untuk berjemur atau berenang ke pinggir taman kolam dan dinding pagar kolam untuk beristirahat. Labi-labi berenang selain untuk memilih tempat tertentu, juga untuk menghindari dari ancaman atau bahaya dari labi-labi yang lebih besar. Labi-labi remaja dan dewasa muda bahkan labi-labi dewasa akan berenang dengan cepat untuk menghindari labi-labi yang lebih besar. Hal ini ditunjukkan oleh labi-labi remaja yang mengubah aktivitas beristirahat menjadi berenang saat didekati labi- labi yang lebih besar. Labi-labi dewasa yang sedang berlumpur, tiba-tiba berenang karena ada labi-labi besar yang mau menggigit lehernya. Labi-labi dewasa lebih sering berenang pada pukul 16:00 hingga 17:00 dibandingkan waktu lainnya. Selama 60 menit, labi-labi berenang hingga 12 kali. Di sisi lain, labi-labi dewasa hanya berenang 1-8 kali setiap jamnya, bahkan dalam beberapa jam labi-labi tidak berenang. 29 Labi-labi remaja lebih aktif pada waktu siang hingga sore hari yaitu pada pukul 11:12 hingga pukul 16:19. Labi-labi melakukan kegiatan pergerakan yakni berenang dan kegiatan istirahat yang disertai dengan bernafas dengan mengeluarkan hidungnya ke udara.

4.1.2.5. Perilaku Kawin

Labi-labi akan melakukan perkawinan di saat memasuki musim kawin. Labi-labi di Desa Belawa kawin pada bulan April dan Mei. Tiga obyek pengamatan yaitu labi-labi tukik, remaja dan dewasa muda tidak melakukan kegiatan perkawinan, hanya satu obyek pengamatan yaitu labi-labi dewasa yang melakukan perkawinan. Perilaku kawin labi-labi yang teramati sebanyak 3 kali, namun dari tiga kali pengamatan perilaku kawin hanya satu kali saja sang jantan berhasil mengawini labi-labi betina. Labi-labi betina menghindar atau berlari saat labi-labi jantan sudah menaiki karapas betinanya sebanyak dua kali. Perilaku kawin terkadang didahului dengan pengejaran labi-labi betina oleh labi-labi jantan jika sang betina menghindar. Perilaku kawin diawali dengan naiknya labi-labi jantan ke atas karapas labi- labi betina. Labi-labi jantan sesekali menggigit karapas atas labi-labi betina untuk pegangan. Labi-labi betina sebelum dinaiki oleh labi-labi jantan menyandarkan tubuhnya ke di dinding kolam. Perilaku ini diamati pada pukul 15:49 hingga 16:03. Aktivitas ini diakhiri dengan lepasnya gigitan labi-labi jantan dan memasukkan kepalanya ke lehernya yang disertai dengan kegiatan berputar-putar. Akibat gigitan ini maka pada karapas akan terdapat bekas-bekas gigitan berwarna putih. Tahapan labi-labi kawin disajikan pada Gambar 13. Gambar 13 Tahapan labi-labi dewasa kawin.

Dokumen yang terkait

The Knowledge And The Attitudes Of Married Women In The Pap Smear In Village Of Purnama District Of West Dumaiin 2013

0 37 83

Studi Habitat dan Beberapa Aspek Biologi Kura-kura Belawa (Amyda cartilaginea Boddaert) di Desa Belawa, Kecamatan Sedong, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat

0 13 62

The Extension Workers' Competency In Developing Small Agribusiness Capital In The District Of Bogpr, West Java

0 11 8

Cost Analysis of Madu Odeng in Bantar Jaya Village Bogor District, West Java

0 24 146

Pertumbuhan Juvenil Labi-labi, Amyda cartilaginea (Boddaert, 1770) (Reptilia: Testudinata: Trionychidae) Berdasarkan Pemberian Jenis Pakan Yang Berbeda, Dalam Upaya Domestikasi Untuk Menunjang Konservasi Di Desa Belawa, Kabupaten Cirebon

1 11 88

The Response of Smallholder Private Forest Bussines Actors About The Origin Certificate of Wood (Case Studies in Jugalajaya Village, Jasinga District, Bogor Regency, West Java).

0 6 72

The Internalization Cost of Conservation Practices of Potato Farming in Serayu Watershed (Case study in Igirmranak Village, Kejajar Sub- District, Wonosobo District).

0 4 246

Characteristic of Catchment Habitat and Demographic Parameter of Harvested Population of Amyda cartilaginea (Boddaert 1770) in Central Kalimantan Province

1 27 227

Trading System, Demographic Parameters of Harvested Population and Habitat Characteristics of Asian soft-shell turtle (Amyda cartilaginea Boddaert, 1770) in Jambi Province

0 19 227

Pemeliharaan Labi-labi (Amyda cartilagínea Boddaert, 1770) dan Uji Coba Preferensi Pakan Anakan di Penangkaran PT. Ekanindya Karsa, Kabupaten Serang

0 8 95