Strategi Perkembangbiakan Satwa TINJAUAN PUSTAKA
7 Tabel 1 Karakteristik satwa strategi-r dan strategi-K
Seleksi-r Seleksi-K
Iklim Beragam, tak menentu
Konstan, dapat diramalkan Kerapatan
populasi Sangat berfluktuasi menurut
waktu, tidak
dalam keseimbangan, dibawah K, tiap
tahun berkolonisasi Konstan,
dalam keadaan
keseimbangan, dekat K, tidak berkolonisasi
Persaingan intra
dan antar populasi Umumnya lamban
Umumnya gesit Seleksi mengarah
ke a.
perkembangan yang cepat b.
r tinggi c.
reproduksi lebih awal d.
ukuran badan relatif lebih kecil
e. reproduksi per generasi satu
kali a.
perkembangan lambat b.
r rendah c.
reproduksi lambat d.
ukuran badan relatif lebih besar
e. reproduksi berulang
Lamanya hidup Pendek, kurang dari satu tahun
Lebih dari satu tahun Strategi
Produktivitas Efisiensi
Sumber: Pianka 1970, diacu dalam Krebs 1978 2.3. Manajemen Labi-labi di Daerah Urban
Pengelolaan kura-kura di beberapa wilayah telah dilakukan terutama di daerah urban. Hal itu ditujukan untuk memperbaiki populasi kura-kura di habitat
yang dekat dengan kehidupan manusia. Salah satu strategi untuk meningkatkan ukuran populasi adalah dengan introduksi satwa Spink et al. 2002. Salah satu
contoh yang dilakukan Spink et al. 2002 adalah introduksi kura-kura muda jenis Emys marmorata yang sebagian dapat bertahan dan telah berubah morfologisnya
menjadi individu dewasa yang siap bereproduksi. Hal ini dibuktikan dengan membedah dua kura-kura yang mati dan menemukan folikel yang telah
berkembang pada indung telur mereka. Menurut Spink et al. 2002, elemen kunci untuk mempertahankan populasi
yang sehat E. marmorata di saluran air perkotaan tampaknya mudah dan dapat dicapai. Elemen-elemen kunci tersebut yaitu habitat kura-kura harus
dipertahankan agar sesuai dengan persyaratan hidup kura-kura. Habitat bersarang dan berjemur adalah dua elemen kunci yang sering hilang, dan kedua habitat
tersebut harus selalu ada dalam ekosistem yang dikelola. Kedua, adalah strategi manajemen yang layak sehingga kematian dapat dihindari. Ketiga adalah kontrol
8 terhadap populasi kura-kura yang mungkin merupakan langkah penting dalam
melindungi E. marmorata. Kontrol tersebut dapat berupa aturan pelarangan penjualan kura-kura hidup untuk bahan makanan, penyadaran masyarakat dan
pelarangan pelepasan hewan peliharaan yang tidak diinginkan. Plummer et al. 2008 menyarankan bahwa untuk mengkonservasi labi-labi
jenis Apalone spinifera adalah sebagai berikut: a memelihara kolam dan sungai sealami mungkin, b memelihara koridor yang menjadi penyebaran satwa, c
mempertahankan proporsi daratan dan perairan, d menentukan langkah-langkah untuk melindungi populasi labi-labi terutama untuk melindungi dan mengurangi
kematian labi-labi dewasa. Menurut Mitchell 1988, aktivitas manusia di daerah urban tidak boleh mengakibatkan perbedaan stuktur dan perilaku kura-kura air
tawar dengan di daerah non urban. Tindakan sederhana seperti mempertahankan koridor penyebaran labi-labi dari dan ke hilir sungai dapat mengurangi dampak
gangguan dari bahaya dan gangguan Plummer et al. 2008.
9