Pemahaman terhadap karakter pribadi caleg

Informan Penelitian 15 Informan 15 ini menyatakan kalau kostum caleg pada iklan mereka di media luar ruang bertujuan untuk menunjukkan karakter seorang caleg. Informan ini menganggap kalau caleg tidak mungkin memakai pakaian asal-asalan dalam foto diri mereka. Menurutnya kostum caleg tersebut terkesan resmi dan rapi, seperti memakai jas maupun kerudung. Informan Penelitian 16 Senada dengan pendapatnya mengenai foto diri caleg, informan ini juga menganggap kostum caleg dalam iklan politik mereka juga standar. Menurutnya kostum yang mereka pakai relatif sama.

c. Pemahaman terhadap karakter pribadi caleg

Informan Penelitian 5 Dari foto dan kostum yang ditampilkan caleg pada iklan di media luar ruang, informan ini mengungkapkan kalau hal tersebut mampu sedikit membantunya mengetahui karakter seorang caleg, seperti kesan kewibawaan atau karisma. “Sedikit sih kayak karisma gitu…tapi saya belum menentukan nanti kayak gimana…tapi kalau lihat ya cuma lihat, gak mikir ini caleg kayak apa.” Informan Penelitian 6 Melalui foto dan kostum caleg yang tertera di iklan media luar ruang, informan ini dengan tegas mengakui kalau dirinya tidak bisa mengenali pribadi caleg. Informan Penelitian 7 Meskipun para caleg telah mencoba mempresentasikan pribadi mereka melalui iklan di media luar ruang, informan ini mengaku kesulitan mengenali pribadi asli caleg. Menurutnya sebagian caleg hanya menampilkan sisi baik dari diri mereka saja dan tidak mengungkap sisi buruknya. Cowok bertubuh kekar ini menambahkan kalau ada juga caleg yang merendahkan diri. Dari hal tersebut informan ini bisa mengetahui pribadi caleg. “Tegurlah kami bila tidak amanah atau apaupun…itu berarti kita sudah tau kepribadian dia bagaimana.” Namun informan ini cukup berhati-hati dengan hal tersebut, pasalnya bisa saja langkah merendahkan diri caleg itu hanya siasat politik belaka. Informan Penelitian 8 Menurut informan ini, informasi dari apa yang terpampang pada iklan caleg di media luar ruang tidak mampu membuatnya mengenali karakter pribadi sang caleg. Dia menambahkan tidak mungkin iklan bisa langsung mempresentasikan watak asli dari seorang caleg. Informan Penelitian 9 Informan ini mengaku kalau dari iklan caleg tersebut belum mampu mengenali pribadi caleg. Menurutnya kalau hanya sekedar melihat dari iklan politik dia tidak bisa melihat visi misi caleg. Alhasil dirinya hanya mengetahui bahwa orang yang beriklan politik itu adalah caleg. “Mungkin besok waktu nyontreng itu pernah, o... si dia itu iklannya pernah saya baca, pernah saya ketahui...kalau yang nggak ngiklan saya nggak ketahui.” Informan Penelitian 10 Informan ini manyatakan kalau dirinya belum bisa mengenali pribadi caleg dari iklan di media luar ruang. Dia mengaku banyaknya caleg yang beriklan membuatnya tidak bisa menghafal semua caleg. Menurutnya, pengaruh iklan tersebut pada pemahamannya terhadap pribadi caleg cukup kecil. Informan Penelitian 11 Adapun mengenai pemahaman terhadap karakter caleg, informan ini mengaku tidak bisa mengenali karakter caleg hanya dari iklan politik mereka. “Tidak bisa karena hanya menempatkan nama, gelar sudah...sama partai yang dibawahnya itu apa”. Namun setidaknya informan ini juga mengakui kalau mendapat sedikit pengetahuan tentang caleg. “Informasi yang saya dapat yaitu visi misinya, seberapa kesungguhan dianya itu memperjuangkan rakyat, lalu golongan yang dia angkat, dia itu dari partai apa gitu.” Informan Penelitian 12 Informan ini mengungkapkan bahwa dari iklan politik yang dibuat oleh caleg dirinya kurang bisa mengenali karakter pribadi caleg. Dia bisa mengenali karakter seorang caleg jika sering berinteraksi secara langsung dengan orang tersebut. “Karena kan…nggak mungkinlah kita ketemu sama orangnya sering ketemu..nggak mungkin…dari iklan itu juga belum.” Namun dirinya merasa iklan politik caleg dapat sedikit membantunya mengenali caleg yang beriklan. Informan Penelitian 13 Informan ini mengaku kalau dari melihat iklan politik di media luar ruang dirinya hanya sebatas mengetahui nama dan foto caleg beserta partai asal caleg. Namun dia mengaku belum bisa mengenali pribadi caleg dari iklan politik yang mereka buat. Informan Penelitian 14 Informan ini mengaku dapat sedikit mengenali sosok caleg dari iklan politik di media luar ruang. Namun, informan ini mengaku hanya sekilas mengenali mereka saja, dan tidak tahu banyak mengenai pribadi caleg yang beriklan. “Ya kalau ketoe ya bisa aja dibayangin wajahnya, wah kayaknya orange kalem…ya paling nggak dapat bayangan…ra ketang itu salah atau gimana”. Informan ini menambahkan kalau iklan caleg selama ini kurang disertai dengan sosialisasi langsung ke masyarakat. “Bagaimana dia sifatnya, bagaimana track record-nya sebelumnya…kan nggak tau.” Informan Penelitian 15 Dari iklan politik para caleg, informan ini tidak bisa mengenali karakter pribadi caleg yang beriklan. Dia hanya melihat iklan-iklan caleg sekilas pandang saja dan menganggap iklan tersebut sebagai hiburan semata. “Beda kalau kita ikut kampanye itu kan tau calegnya yang mana, partainya yang mana…kalau kita cuma lewat aja itu cuma buat hiburan aja.” Informan Penelitian 16 Informan ini menganggap kalau dirinya belum dapat mengenal pribadi caleg melalui iklan politik di media luar ruang. Salah satu alasan informan ini karena dia tidak bertemu langsung dengan sang caleg. “Karena disitu hanya terpampang nama dan foto aja.”

d. Pemahaman terhadap partai asal caleg