Pencantuman gelar Profil caleg dalam iklan

oleh ibadah haji yang telah dia tunaikan. Dengan begitu dia berharap dapat membangun kesan baik dibenak masyarakat yang akan memilihnya. “Jadi kesan saya ini biar saya tunjukkan ke masayarakat…bahwa wajah saya dengan saya berbusana muslim…tentunya sekarang kan masyarakat menunggu dan mencari seorang pemimpin yang bener-bener dan tentunya punya moral yang baik, akhlak yang baik, budi pekerti yang baik, kan begitu…jadi saat inilah yang ditunggu masyarakat”. Informan Penelitian 4 Pada desain iklan di media luar ruang, caleg ini memakai baju putih lengan panjang dibalut dengan jas hitam tanpa dasi. Menurutnya dengan kostum tersebut dia ingin memberi kesan formal tapi sedikit santai agar tidak menciptakan jarak terlalu jauh dengan masyarakat. “Sehingga posisinya tidak begitu jauh mengambil jarak dengan konstituen, itu juga dipandang performa itu bisa meyakinkan. Kalau kebebasen performa juga menjadi penilaian orang yang melihat. Tetapi bila terlalu formil itu juga kurang rileks dimata masyarakat”.

c. Pencantuman gelar

Informan Penelitian 1 Mantan Pembantu Rektor III Univet Sukoharjo ini mengaku bahwa pencantuman gelarnya pada media luar ruang yang dia pakai beriklan tidak semata-mata bertujuan untuk meyakinkan masyarakat bahwa dia adalah orang yang berpendidikan. Namun hal itu dilandasi pada kenyataan bahwa di surat suara pemilu yang mencantumkan gelar seseorang dengan lengkap sesuai dengan yang dicantumkan saat pendaftaran di KPU. Pada awal masa kampanye, caleg ini sempat menaruh gelar Drs-nya di depan nama dan dibelakang namanya ada gelar MM. Namun pada beberapa konsep desain iklan terbaru dia telah menaruh gelar Drs-nya dibelakang nama sebelum gelar MM. Informan Penelitian 2 Pada nama yang dicantumkan di iklan media luar ruang, caleg ini juga menyertakan gelar keagamaan dan gelar pendidikan yang dia miliki, yaitu H sebagai kependekan dari Haji dan S.Ag yang berarti Sarjana Agama. Caleg ini mengungkapkan kalau pencantuman gelar tersebut merupakan ketentuan yang telah ditetapkan oleh KPU pada waktu mendaftarkan diri. Sehingga pada surat suara yang dicetak nama beserta gelar yang dicantumkan adalah nama beserta gelar saat mendaftar di KPU. “Maka kita sampaikan itu....maka ketika kita buat kita sesuaikan dengan apa yang nanti akan mereka lihat di bilik suara itu...yang terakhir nanti”. Informan Penelitian 3 Caleg ini pada nama yang dicantumkan di media luar ruang yang dia pakai berkampanye mencantumkan gelar keagamaan berupa Hajjah. Menurutnya hal ini karena identitas namanya saat ini sudah lekat dengan gelar tersebut. “Saya kan sudah haji, di KTP begitu dan saat pendaftaran di KPU juga pakai itu”. Informan Penelitian 4 Caleg ini mengaku hanya mencantumkan namanya saja pada alat peraga kampanyenya di media luar ruang. Menurutnya dia hanya memiliki gelar baptis dan belum memiliki gelar pendidikan maupun gelar kultural.

3. Lay out desain iklan