Pandangan mengenai letak penempatan iklan caleg di media luar

Informan Penelitian 16 Siswi kelas II SMA yang juga hobi bermain gitar ini menyatakan jika gelar seorang caleg tidak terlalu berpengaruh pada dirinya. Menurutnya gelar seseorang bukanlah jaminan seorang caleg mampu berprestasi. ”Belum tentu sebuah gelar itu menentukan sebuah prestasi dari seseorang, karena seorang kecilpun yang tidak mempunyai gelar, mampu untuk menunjukkan prestasinya.”

g. Pandangan mengenai letak penempatan iklan caleg di media luar

ruang Informan Penelitian 5 Cowok yang telah berusia 17 tahun dan telah memiliki hak untuk memilih ini menjelaskan kalau letak penempatan iklan caleg di media luar ruang masih banyak yang melanggar peraturan yang telah ditetapkan dan dapat merusak tata kota. “Ya biasanya khususnya itu dipasang di tempat-tempat rame kok tapi misalnya kaya dijalan-jalan, tapi itu nanti malah merusak kota ya mending untuk kebaikan semua.” Dia juga menambahkan kalau harus ada sanksi bagi caleg yang melanggar peraturan mengenai peletakan iklan politik di media luar ruang. Informan Penelitian 6 Siswa kelas II SMA Negeri III Surakarta ini mengungkapkan kalau tempat peletakan iklan politik caleg berupa media luar ruang kurang ideal. Dia menyarankan seharusnya iklan politik tersebut diletakkan ditempat khusus yang ditata rapi dan tidak mengganggu tata kota. “Ya mungkin biayanya banyak tapi kan dipandang juga enak, tidak menggangu tatanan kota ya tadi tidak di pohon- pohon, kasian kan ni pohon-pohon.” Menurutnya penempatan iklan politik di pinggir jalan adalah langkah strategis untuk dapat dilihat masyarakat. Namun, dia menjelaskan hal tersebut juga merupakan sikap egois dari para caleg yang tidak melihat efek negatifnya. Informan Penelitian 7 Cowok yang telah memiliki hak pilih ini menilai penempatan iklan politik caleg di media luar ruang kurang begitu tepat. Dia menilai banyak iklan yang mengganggu marka jalan dan menutupi baliho dari produk bisnis. “Ada juga yang terlalu besar sampai istilahnya menghalangi baliho produk lain, sehingga merugikan bagi kalangan bisnis dan menguntungkan hanya bagi dia.” Informan ini menjelaskan kalau para caleg seharusnya menempatkan iklan politiknya pada tempat yang tidak menutupi marka jalan, namun masih bisa dilihat oleh para pengguna jalan. Informan Penelitian 8 Siswa yang baru pertama kali akan menggunakan hak pilihnya ini mengungkapkan kalau pemasangan iklan politik caleg di media luar ruang kurang efektif. Pasalnya hal tersebut merusak keindahan kota dan mampu memperburuk citra dari masyarakat Indonesia. Informan ini lebih suka jika para caleg berkampanye menggunakan media massa baik media cetak maupun media elektronika. ”Kalau dijalan-jalan itu jadi merusak ketertiban kota…nanti kalau ada orang luar datang, wah ini kok di pohon-pohon ada yang nunggu istilahnya….kan malah memperburuk citra dari masyarakat kita.” Informan Penelitian 9 Siswa yang aktif sebagai pengurus OSIS ini mengaku kalau penempatan iklan politik caleg di media luar ruang cukup strategis. Namun ada beberapa tempat strategis yang menurutnya kurang tepat ditempeli dengan iklan politik caleg, seperti di daerah bantaran sungai dan di pos ronda. Selain itu informan ini juga mengkritik berjubelnya iklan politik caleg pada suatu tempat tertentu sehingga menimbulkan kesan kurang rapi. ”Memang yang ditempel itu memang tempat-tempat yang strategis, tapi terlalu banyak. Satu pohon bisa untuk 3 caleg sampai 4 caleg iklan itu.” Informan Penelitian 10 Cewek yang telah berusia 17 tahun ini menyatakan kalau penempatan iklan politik caleg di media luar ruang kurang tepat. Pasalnya banyak dari iklan politik caleg yang dipasang dengan sembarangan dan tidak rapi. Menurutnya hal tersebut dapat mengganggu, terutama mengaganggu pohon-pohon yang ditempeli iklan tersebut. Namun, dia juga berpendapat sudah ada juga iklan politik caleg yang telah ditempatkan pada tempat yang ideal dan tidak mengganggu ketertiban. “Misalnya masang baliho yang…baliho kan udah ada tempatnya, misalnya menyewa, itu udah ideal…kan semuanya biar tau kan kalau besar seperti itu.” Informan ini menyarankan agar iklan politik caleg tersebut dipasang di tempat- tempat baliho yang telah disediakan. Informan Penelitian 11 Siswa yang aktif dikegiatan aeromodelling ini menyatakan kalau letak penempatan iklan politik caleg masih kurang tepat dan terkesan tidak rapi. Menurutnya hal tersebut mengganggu keindahan pemandangan. ”Jadi kaya pajangan-pajangan lucu gitu..terganggu mas, tidak mensterilkan pandangan.” Informan ini berharap agar caleg menempatkan iklan politiknya pada tempat yang sudah disediakan dengan kuantitas secukupnya saja. Menurutnya lebih baik caleg langsung terjun ke masyarakat daripada banyak beriklan. “Ndak usah terlalu memaksakan diri untuk memajang fotonya sebanyak-banyaknya, lebih baik juga pada tempat yang sudah disediakan lalu banyak berterjun ke masyarakat banyak.” Informan Penelitian 12 Siswa kelas II SMA ini menagku kurang menyukai letak penempatan iklan politik caleg. Pasalnya hal tersebut membuat pemandangan jalan menjadi membosankan. Informan ini menjelaskan kalau pemasangan iklan politik caleg belum rapi dan mengotori jalanan. ”Sekarang kan belum rapi, masih berserakan dimana-mana…belum-belum lepas, disobekin orang, membuat kotor jalanan.” Menurutnya seharusnya pemerintah menyediakan tempat khusus bagi penempatan iklan politik tersebut agar tertata rapi dan tidak terpampang disepanjang jalan raya. Informan Penelitian 13 Informan ini menganggap bkalau penempatan iklan politik caleg di media luar ruang kurang tepat. Dia menyoroti banyak nya caleg yang memasang iklan politiknya di pohon-pohon. “Jadi malah kayak penghuninya pohon gitu…ada gambar-gambarnya”. Gadis ini menyarankan agar pemerintah kota menyediakan tempat khusus yang strategis bagi pemasangan iklan politik dan semua caleg berhak memasang iklannya disitu. “Jadi nggak bertebaran disudut-sudut kota.” Informan Penelitian 14 Menurut informan ini penempatan iklan politik caleg di media luar ruang cenderung tidak rapi. Dia menjelaskan kalau iklan politik caleg tersebut dipasang dengan tanpa menggunakan pengaturan, sehingga terkesan asal-asalan. Informan ini menyoroti pemasangan iklan yang ditempel di pohon-pohon. Menurutnya para caleg yang menempel iklannya di pohon terkesan kurang memiliki budget kampanye besar. “Kemampuannya kurang mungkin dia hanya bisa melakukannya tinggal tempel aja…tapi kalau mungkin bisa lebih anu lagi bisa mengandalkan baliho.” Informan Penelitian 15 Siswa yang aktif sebagai pengurus MPK ini mengungkap jika peletakan iklan politik caleg pada media luar ruang kurang tepat. Informan ini menganggap peletakan iklan tersebut terkesan asal-asalan dan kurang beretika. “Jadi mau benderanya taruh disini ya taruh disini, nempel disini ya nempel disitu. Sampai pernah satu jalan itu bendera itu sampai ada empat gitu.” Selain itu inform ini juga resah dengan banyaknya iklan politik yang diletakkan di pohon pinggir jalan. Menurutnya hal tersebut dapat merusak kelangsungan hidup tumbuhan. Informan Penelitian 16 Informan 16 ini menganggap kalau penempatan iklan politik caleg di media luar ruang merusak pemandangan. Dia juga menyatakan kalau penempatan iklan tersebut banyak merusak pepohanan. “Mereka meletakkannya di pohon- pohon dan itu sembarangan, cuma dikasih paku…gitu doang.” Selain informan ini mengungkapkan kalau iklan caleg banyak yang merusak kebersihan tembok- tembok kosong. Karena itu, informan ini berharap agar pemerintah membangun tempat khusus di pinggir-pinggir jalan sebagai tempat pemasangan iklan politik di media luar ruang.

3. Reaksi