formal. Pendapat pemilih pemula dalam FGD tersebut dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:
Tabel III. 2 Pendapat Peserta FGD Terhadap Kostum Caleg
Peserta FGD Tanggapan
Peserta 1 Cukup bagus untuk menunjukkan kesan khusus seperti kesan
berwibawa dan tidak memakai kostum yang asal-asalan Peserta 2
Pakaian dapat mempengaruhi persepsi masyarakat dan rata- rata caleg memakai pakaian formal.
Peserta 3 Bagus dan dapat dimaknai dengan kesan tertentu sehingga
mampu menarik simpati masyarakat. Kepribadian seseorang dapat dinilai dari pakaiannya.
Peserta 4 Pakaian caleg mampu mencerminkan diri sang caleg.
Kebanyakan pakai kostum formal. Peserta 5
Mencerminkan diri sang caleg dan setiap kostum memiliki kesan tertentu.
Peserta 6 Menarik untuk dilihat dan mendukung foto caleg.
c. Pemahaman terhadap karakter pribadi caleg
Ekspresi wajah caleg yang dipadu dengan balutan busana tertentu dalam iklan politik, ternyata belum mampu membuat peserta FGD memahami karakter
pribadi caleg. Mereka hanya sebatas mengenal wajah caleg dan nama caleg yang beriklan. Peserta FGD lebih mampu mengenali caleg jika sang caleg melakukan
sosialisasi langsung ke masyarakat. Pendapat peserta FGD tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel III. 3 Pemahaman Peserta FGD Terhadap Karakter Caleg
Peserta FGD Tanggapan
Peserta 1 Tidak berusaha mengenali caleg dan hanya melihat iklan
sekilas pandang saja. Peserta 2
Tidak bisa mengenali pribadi caleg melalui iklan dan hanya bisa mengenali melalui sosialisasi langsung.
Peserta 3 Merasa kesulitan mengenali caleg meskipun caleg
berusaha melakukan pendekatan melalui iklan dengan visi misi yang dicantumkan. Terlalu banyak iklan caleg,
sehingga membingungkan. Peserta 4
Cuma kenal gambar atau foto dan nama caleg. Cara mengenali pribadi caleg adalah lewat sosialisasi langsung
oleh sang caleg. Peserta 5
Tidak bisa mengenali karakter caleg hanya melalui iklan. Bisa mengenali pribadi caleg jika caleg melakukan
sosialisasi langsung. Peserta 6
Tidak begitu memperhatikan karena tidak ada yang menarik
d. Jargon atau tagline caleg
Pada diskusi mengenai jargon politik caleg, terjadi sedikit perbedaan pandangan diantara para peserta diskusi. Beberapa caleg peserta diskusi menilai
positif dan ada pula yang menilai negatif atas jargon politik caleg dalam iklan. Jargon caleg dinilai bagus sebagai modal pemilih untuk mengetahui visi misi
caleg. Namun, jargon yang terkesan berlebihan dan mengobral janji kurang disukai oleh pemilih pemula. Berikut tanggapan pemilih pemula terhadap jargon
caleg dalam iklan:
Tabel III. 4 Pendapat Peserta FGD Terhadap Jargon Politik Caleg
Peserta FGD Tanggapan
Peserta 1 Memilah-milah dahulu jargon caleg dan ragu dengan jargon
atau janji yang berlebihan. Peserta 2
Sederhana saja jargonnya dan jangan berlebihan Peserta 3
Ada orang yang memilih berdasarkan kata-kata caleg dan jangan mengingkari janji yang sudah dibuat. Masyarakat
suka dengan jargon caleg yang terkesan merendah atau tidak sombong.
Peserta 4 Penting sebagai modal memilih caleg. Jargon yang
sederhana saja dan jangan membuat bingung. Peserta 5
Penting untuk disertakan pada iklan, meskipun ada orang yang tidak peduli dengan jargon tersebut dan lebih peduli
pada foto serta nama caleg. Peserta 6
Jargon tidak terlalu penting, karena yang lebih penting adalah realisasi dari jargon tersebut
e. Pandangan mengenai letak penempatan iklan caleg di media luar