memilih sampel lebih tepat dilakukan secara sengaja purposive sampling. Selanjutnya bilamana dalam proses pengumpulan data tidak lagi ditemukan
variasi informasi, maka peneliti tidak perlu lagi mencari informan baru, proses pengumpulan informasi sudah dianggap selesai. Dengan demikian, penelitian
kualitatif tidak dipengaruhi oleh jumlah sampel. Dalam hal ini, jumlah sampel informan bisa sedikit dan bisa juga banyak tergantung dari tepat tidaknya
pemilihan informan kunci dan kompleksitas dan keragaman
60
. Dalam pengambilan sampel, peneliti mengambil 1 orang caleg dari masing-masing 4
partai yang telah dipilih. Partai tersebut meliputi 3 partai lama PAN, Demokrat, Golkar dan 1 partai baru Hanura.
Sampel dari pemilih pemula, peneliti mengambil 12 orang pelajar yang mewakili karakteristrik tertentu sebagai sampel. Adapun karakter yang
membedakan sampel yakni: aktivis OSIS, aktivis keagamaan, pecinta olahraga, pecinta musik, dan siswa yang memiliki prestasi akademik. Selain itu, peneliti
mengambil 6 orang pelajar lain sebagai sampel untuk melakukan Focus Group Discussion FGD.
6. Teknik Pengambilan Data
a. Data yang akan digunakan terdiri dari dua jenis data, yaitu: 1. Data Primer, merupakan data yang diperoleh secara langsung dari
responden dan observasi yang telah dilakukan.
60
Ibid, hal.54
2. Data Sekunder, data yang diperoleh dari dokumen-dokumen yang berkaitan
dengan penelitian.
Study dokumen
yaitu peneliti
menggunakan bahan-bahan tertulis yang mendukung penelitian. b. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara:
1 Interview wawancara:
Adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya pewawancara
dengan responden dengan menggunakan alat yang dinamakan panduan wawancara interview guide. Disini peneliti menggunakan metode
indepth interview. 2
Observasi: Karl Werck mendefinisikan observasi sebagai pemilihan, pengubahan,
pencatatan, dan pengkodean serangkaian perilaku dan suasana yang berkenaan dengan organisme in situ sesuai dengan tujuan empiris.
61
Dalam penelitian deskriptif, observasi berguna untuk menjelaskan, memberikan, dan merinci gejala yang terjadi. Observasi dalam
penelitian ini adalah observasi mengenai iklan politik yang digunakan caleg DPRD II Kota Surakarta melalui media luar ruang, seperti baliho,
poster, spanduk, dan beberapa media luar ruang lain yang digunakan caleg untuk mengenalkan diri pada khalayak.
3 Focus Group Discussion FGD:
61
Rakhmat, Jalaluddin, Metode Penelitian Komunikasi, CV. Remaja Karya, Bandung: 1985, 95
Focus Group Discussion FGD merupakan metode pengumpulan data yang lazim digunakan untuk mengetahui hal tertentu yang tampaknya
ingin ditonjolkan atau yang menjadi prioritas bagi responden atau subjek penelitian
62
. Urutan pengutaraan jawaban oleh responden atau peserta FGD diantara sejumlah persolan yang diutarakan dapat
dianggap sebagai penonjolan atau prioritas persoalan. FGD menghadirkan moderator untuk memfasilitasi berjalannya diskusi. Pada
penelitian ini pengambilan data menggunakan FGD merupakan pelengkap dari cara penggalian data melalui wawancara mendalam.
7. Validitas Data Untuk menjamin keabsahan dan validitas data maka penelitian ini