Menurutnya saat ini SBY merupakan figur yang sangat menjual dan mampu menarik banyak simpati masyarakat. “Sehingga bilamana masyarakat mengingat
SBY, langsung masuk Demokrat, langsung ke calegnya…untuk menjadi daya tarik. Jadi daya tarik SBY saat ini sangat menjual”.
4. Isi pesan politik dalam iklan
Informan Penelitian 1 Pada iklan di media luar ruang, caleg nomur urut 4 dapil 1 Jebres dari
Partai Golkar ini mencantumkan jargon politik yang berbunyi: ”Menjadikan kota Solo maju dan berbudaya”. Menurutnya kota Solo harus dibawa maju baik dalam
segi pendidikan maupun budayanya. Konsep budaya yang ingin dibangun caleg ini tidak semat-mata mengenai pelestarian tradisi, namun lebih ke pembentukan
moral masyarakat agar berbudaya mulia sesuai dengan budaya hidup orang Jawa. “Ya jelas saya berharap bahwa Solo nantinya kedepan kalau saya terpilih
akan saya majukan pendidikannya dan saya ubah perilaku masyarakatnya. Itu bukan suatu angan-angan yang susah….taruhlah sekarang dengan
kedisiplinan kerja pegawai, guru, dimana-mana itu, disiplin kerja itu kan salah satu bentuk perilaku berbudaya… melayani masyarakat di kelurahan,
kecamatan, itu perilaku berbudaya.”
Caleg Partai Golkar ini juga menekankan segi pendidikan karena dia merasa
bertanggungjawab sebagai seorang pendidik untuk ikut membuat perubahan agar pendidikan masyarakat Solo lebih maju.
Informan Penelitian 2 Saat pertama kali memasang iklan media luar ruang, caleg ini belum
menggunakan jargon politik. Dia hanya menggunakan copywriting yang acapkali juga digunakan caleg-caleg lain, yaitu mohon doa restu dan dukungan. Namun
dengan berjalannya waktu, caleg ini sadar kalau copywriting tersebut tidak lagi
relevan. Karena itu dia membuat jargon politik yang berbunyi: “Kita amanat negara selamat”. Menurutnya jargon politik tersebut dibuat sesingkat mungkin
agar mudah diingat yang bertujuan untuk menjual citra. Caleg ini menjelaskan kalau makna jargon politiknya tersebut dilandasi
atas keterpurukan negeri ini akibat banyaknya pejabat yang tidak amanah. Dengan jargon itu, dia ingin meyakinkan masyarakat kalau dirinya adalah salah satu orang
yang amanah. “Negara kita seperti ini kan bukan karena sumber daya alamnya yang
kurang, bukan karena sumberdaya manusianya yang rendah...tapi kita miskin, kita jatuh, kita krisis ekonomi itu semua karena pejabat-pejabat itu
tidak amanat. Sehingga yang dibutuhkan bukan hanya orangnya pintar saja, tetapi orang yang amanat.”
Menurutnya orang yang amanah adalah orang yang bisa dipercaya, mampu menjaga kepercayaan dan mampu menyampaikan kepercayaan sampai tujuan.
Informan Penelitian 3 Menurut caleg ini, alasan dia mencantumkan slogan politik pada atribut
kampanyenya di media luar ruang adalah untuk menarik simpati masyarakat. Pasalnya partai asal dia mencalonkan diri merupakan partai baru. Karena itu dia
tidak sekedar membuat slogan kata-kata yang umum dipakai caleg lain, seperti kata-kata “mohon doa restu dan dukungan”. Dia membuat slogan politik dengan
konsep promosi yang lebih menarik. Adapun slogan politik dari caleg ini adalah: “Membangun negeri dengan hati nurani dan amanah.”
Dalam slogan yang dia buat, caleg ini ingin menarik simpati wanita agar keterwakilan wanita di lembaga legislatif lebih banyak dan mampu menyuarakan
keluhan wanita. Dengan begitu dia berharap dapat membangun negeri ini menjadi
lebih baik. Sementara kata “hati nurani”, selain merujuk pada nama partai menurutnya juga bermakna bahwa dalam membangun negeri juga harus memakai
hati nurani. Caleg ini megungkapkan bahwa hati nurani tidak akan bisa berbohong.
“Kita segala sesuatunya melangkah apapun harus punya nurani. Nurani kan tidak bisa berbohong. Nurani dari lubuk hati yang paling dalem
kan….kalau kita tanya, nurani itu apa, nurani nggak bisa dibohongin, kalau perkataan ini bisa. Tapi nurani ini dengan ketulusan, keikhlasan, yuk
bangun negeri ini dengan baik.” Sementara kata “amanah”, merujuk pada kemampuan untuk menjalankan
tugas dengan sebaik mungkin. Menurut caleg ini kata amanah juga merupakan bentuk janji pada konstituen yang memilihnya. “Namanya satu jabatan tu kan
titipan dan amanah, tentunya kalau duduk disana jangan lupa dan selalu amanah. Ingatlah, yang menghantarkan saya, ya itu siapa dan tentunya tidak akan saya
hianati.” Informan Penelitian 4
Dalam kampanyenya di media luar ruang, caleg ini mengusung jargon yang telah ditetapkan DPP Partai Demokrat secara nasional. Slogan tersebut yaitu:
“Terus berjuang untuk rakyat”. Menurutnya kalimat tersebut merupakan cita-cita lembaga dalam hal ini Partai Demokrat dan juga merupakan cita-citanya sebagai
caleg. Caleg ini mengungkapkan kalau kata-kata yang sederhana itu memiliki makna yang mendalam dan sudah dibuktikan.
“Partai Demokrat itu terus berjuang untuk rakyat. Dan itu sudah terbukti dan terealisasi di saya dalam melaksanakan tugas-tugas di partai atau di
dewan maupun yang kedua pak SBY sudah melakukan program-program yang bener-bener sesuai dengan tema atau judul disetiap alat peraga saya
atau Partai Demokrat. Mungkin tidak perlu…kalimatnya sederhana itu, tapi maknanya dan realitanya itu sinkron, dapat diketahui masyarakat. O
iya memang realitanya begitu. itu mudah dimengerti dan ada buktinya…itu yang utama. Sehingga kalau cuma berkreasi dalam kalimat,
masyarakat masih punya tanda tanya.” Selain itu ada pula copy writing dengan kalimat: “Mohon doa restu untuk
melanjutkan pengabdian”. Dia menjelaskan kalau kalimat tersebut merupakan wujud seorang incumbent mengajak masyarakat kembali memilihnya.
5. Penempatan Iklan