Jargon atau tagline caleg

e. Jargon atau tagline caleg

Informan Penelitian 5 Jargon politik caleg acapkali selalu dicantumkan dalam iklan mereka di media luar ruang. Informan ini menganggap kalau jargon politik caleg tersebut adalah basa-basi dari caleg untuk menarik simpati masyarakat. Dia juga cukup meragukan jargon politik caleg tersebut dan berharap agar caleg mampu menepati apa yang dia katakan pada jargon tersebut. ”Kalau udah nulis itu ya harus dilakukan..tapi kalau masalah semboyan-semboyan itu ya saya mau percaya nggak percaya ya tergantung diri sendiri juga.” Namun, informan ini mengungkap kalau jargon politik para caleg tersebut kurang mampu dipahami dengan seksama. Dia akan lebih memahami makna jargon itu jika caleg yang bersangkutan melakukan orasi atau pidato politik. Selain itu, dia juga manambahkan kalau jargon politik caleg belum mepresentasikan program kongkret yang akan dilakukan oleh caleg bersangkutan. ”Karena kayak kata-kata atau janji-janji itu kayak cuma menarik simpati rakyat agar memilih…karena ada juga rakyat yang memilih gara-gara program dan gara- gara tulisane.” Sementara itu, informan ini juga mengungkapkan kalau jargon politik yang sering dijumpainya kebanyakan berbicara mengenai kesejahteraan rakyat dan penonjolan diri caleg. ”Biasanya..kebanyakan itu yang dituju rakyat, kayak memajukan kesejahteraan rakyat atau apa, tapi ada juga yang tegas, bersih, profesional, atau apa tapi biasanya yang dituju untuk rakyat.” Informan Penelitian 6 Informan 6 ini menjelaskan kalau jargon politik yang diusung para caleg merupakan suatu senjata untuk meyakinkan masyarakat kalau pencalonan caleg tersebut tidak main-main. Namun, caleg ini pesimis kalau jargon caleg yang berasal dari partai kecil akan mampu direalisasikan. Menurutnya, hanya caleg dari partai besar saja yang mampu mewujudkan janji melalui jargon politik tersebut. Salah satu kata-kata jargon caleg yang diingat informan ini adalah “bukan basa- basi.” Menurut informan ini dengan begitu banyaknya caleg dan partai janji-janji itu perlu dipertanyakan. Informan Penelitian 7 Adapun mengenai jargon politik caleg, informan ini menanggapinya dengan sikap pesimistis. Informan 7 ini mengungkapkan kalau slogan para caleg relatif sama. ”Sembako murah, pemberantasan korupsi atau apapun itu…tapi rata- rata itu sama, nggak ada yang berbeda”. Menurutnya hal yang paling penting adalah realisasi dari slogan tersebut. ”Itu mungkin cenderung mereka hanya bisa mengatakan itu saja, tapi bagaimana untuk realisasinya kedepan itu…kan kita tidak tau.” Namun informan ini mengaku kalau dirinya mampu memahami slogan politik yang disampaikan oleh para caleg. Informan Penelitian 8 Informan 8 ini menjelaskan jika jargon politik caleg adalah hal yang baik untuk mengetahui visi misi caleg. Namun dia cukup kritis dengan menganggap kalau slogan itu tidak begitu penting, yang lebih penting adalah realisasinya kelak. Beberapa slogan janji caleg yang sering dijumpai informan ini antara lain: jaminan lapangan pekerjaan, sembako murah dan meningkatkan kesejahteraan. Informan Penelitian 9 Informan ini mengungkapkan kalau slogan yang dipakai para caleg masih terlalu umum dan kurang spesifik. Namun dia berharap agar caleg yang jadi mampu menepati janji yang telah dibuatnya. ”Tidak hanya sekedar teori ya, semoga itu bener-bener seperti yang mereka paparkan di iklan itu benar-benar bisa dilaksanakan.” Informan Penelitian 10 Cewek yang sudah memiliki hak pilih ini menyatakan kalau jargon politik yang disampaikan caleg melalui iklan media luar ruang adalah hal yang postif. Menurutnya para caleg telah memilih rangkaian kata yang tepat dan efektif. ”Maknanya itu lebih mudah dibaca dan dimengerti orang.” Namun informan ini mengaku kalau dirinya tidak begitu terpengaruh dengan slogan politik caleg tersebut. Menurutnya para caleg tersebut memang sengaja membuat kata-kata yang bagus dan menjanjikan, namun belum tentu hal tersebut direalisasikan. Pada dasarnya informan ini mampu memahami slogan yang disampaikan para caleg. Namun menurutnya slogan tersebut belum mempresentasikan program khusus yang disampaikan oleh caleg, dia mencontohkan seperti kata “Berjuang untuk mensejahterakan rakyat” yang masih terasa umum. Informan Penelitian 11 Informan ini menganggap pemakaian slogan politik oleh para caleg sebagai sesuatu yang bagus dan positif. Pasalnya dari slogan yang berupa janji itu si caleg dapat dimintai pertanggungjawaban atas slogan yang telah dibuatnya ketika si caleg sudah terpilih. Namun informan ini menilai ada beberapa caleg yang hanya setengah hati membuat slogan politik, karena slogan tersebut tidak tercermin dalam kehidupan mereka sehari-hari. “Banyak bukti tidak banyak janji gitu..sementara anunya sendiri aja itu ga jelas dalam kesehariannya aja anunya itu ndak nampak gitu apane sosialnya gitu tapi waktu caleg dia malah mengeluarkan statement- statement yang kaya gitu.” Menurutnya slogan yang sering dipakai caleg dalam iklan politik mereka yaitu memperjuangkan aspirasi rakyat. Informan ini menjelaskan kalau muara dari hampir semua slogan yang dibuat oleh caleg adalah kalimat tersebut. Informan Penelitian 12 Menurut informan ini slogan atau jargon politik para caleg di media luar ruang sudah biasa dipakai dan kurang menarik. ”Janji-janji mereka itu masih awang-awang…masih terlalu umum.” Informan ini mencontohkan seperti slogan dapat dipercaya atau mohon doa restu yang acapkali dipakai oleh sebagian besar caleg. Cowok ini juga manambahkan kalimat yang sering dipakai untuk slogan caleg, yaitu: memperjuangkan aspirasi rakyat atau aspirasi rakyat pasti didengar. ”Tapi kan kenyataane sampai sekarang sama sekali nggak didengar”. Informan ini menegaskan kalau slogan dan janji caleg tersebut sering diingkari jika sang caleg sudah terpilih. Informan Penelitian 13 Gadis yang sudah genap berusia 17 tahuh ini menjelaskan kalau jargon politik yang diusung para caleg masih menggantung. Menurutnya, kepastian realisasi jargon tersebut masih diragukan. ”Lha masalahnya kan slogan itu baru…buat mereka besok, toh mereka entah terpilih atau enggak. Jadi, masih nggantung juga sih.” Informan ini menambahkan jika slogan politik caleg yang banyak mengusung isu-isu yang terjadi di Indonesia, seperti: memberantas kemiskinan atau pengangguran. Informan Penelitian 14 Informan 14 ini mengungkapkan kalau jargon politik caleg DPRD II Kota Surakarta sudah ada yag kreatif. Namun disisi lain menurutnya jargon politik caleg juga masih ada yang terlalu berlebihan dan terkesan sebagai pemanis saja. Informan ini juga mengakau kalau dapat memahami sebagian besar jargon politik caleg. Adapun jargon yang tidak mampu dia pahami adalah jargon yang memakai kata-kata terlalu panjang dan rumit. ”Kalau bisa yang kreatif, dan mungkin bisa dilakukan kalau nanti kepilih…ya jargonnya yang simpel aja.” Menurut pendapatnya ada sebagaian jargon yang telah mempresentasikan isu-isu riil yang akan dikerjakan caleg ketika terpilih, namun ada juga yang belum. Caleg ini menambahkan kalau banyak caleg yang mengusung isu penurunan harga dan kesejahteraan rakyat pada jargon politik yang mereka buat. Informan Penelitian 15 Gadis yang juga memiliki hobi berenang ini mengungkapkan kalau slogan politik para caleg hanya untuk merayu rakyat. Informan ini juga terkesan pesimistis slogan atau janji politik tersebut bakal direalisasikan. Sementara itu, menurut informan ini beberapa slogan caleg yang acapkali dia lihat berbicara mengenai maslah-masalah berikut, yaitu: peningkatan kualitas hidup keluarga dan kesejahateraan. Informan Penelitian 16 Siswi yang telah genap berusia 17 tahun ini menyatkan kalau jargon politik caleg di media luar ruang cukup bagus. Menurutnya jargon tersebut mampu meyakinkan dirinya untuk memilih sang caleg. Namun informan ini mengungkapkan kalau dirinya belum begitu memahami jargon yang disampaikan para caleg. ”Kalau sebatas slogan doang ya belum dipahami karena mereka sendiri belum ke kita...untuk menerangkan.” Selain itu informan ini menambahkan kalau slogan caleg belum menyentuh isu-sisu riil di masyarakat. “Karena slogan mungkin cuma..pilihlah saya atau coblos saya….jadi itu masih sebatas hanya omongan dan bukan janji-janji yang pasti.”

f. Gelar yang dicantumkan caleg pada iklan di media luar ruang