Perekonomian Daerah Kepariwisataan Deskripsi Kota Surakarta Secara Umum

yang cukup tinggi tersebut menjadi daerah terpadat jika dibandingkan kabupaten- kabupaten di sekitarnya. Jenis pekerjaan atau mata pencaharian terbesar penduduk kota Surakarta adalah sebagai buruh, baik itu buruh industri maupun buruh bangunan. Jumlah buruh industri sebanyak 75.667 orang atau 17,40 sedangkan buruh bangunan sebanyak 68.535 orang atau 15,76. Kedua jenis pekerjaan tersebut mempunyai jumlah yang lebih banyak jika dibandingkan dengan jenis mata pekerjaan yang lain. Keadaan ini dapat dimengerti karena wilayah Surakarta dan sekitarnya banyak terdiri dari pabrik-pabrik terutama tekstil kerajinan batik. Tingkat pendidikan masyarakat kota Surakarta dapat diketahui bahwa penduduk dengan tingkat pendidikan rendah sebanyak 56.283 orang atau 24,02 dan berpendidikan menengah sejumlah 143.007 orang atau 61,03, sedangkan yang berpendidikan tinggi sejumlah 35.040 orang atau 14,95. Tingkat pendidikan secara umum berada pada tingkat pendidikan menengah, hal tersebut menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat terhadap pendidikan sudah cukup baik. Hal ini karena didukung adanya sarana pendidikan terutama beberapa Akademi dan Perguruan Tinggi baik itu negeri maupun swasta yang ada di kota Surakarta.

2. Perekonomian Daerah

Krisis Moneter nasional pada tahun 1998 yang dialami Indonesia juga berdampak pada kondisi perekonomian daerah, dimana laju pertumbuhan ekonomi daerah Surakarta menurun sejak adanya krisis moneter. Dengan berbagai upaya pemulihan krisis ekonomi, maka pertumbuhan ekonomi Kota Surakarta mulai positif kembali sejak tahun 1999. Laju pertumbuhan ekonomi Kota Surakarta mulai tahun 1999 dan 2000 masing-masing adalah 1,44 dan 4,15. Demikian pula pada tahun 2001 dan 2002 perekonomian daerah Kota Surakarta telah mengalami pertumbuhan masing-masing sebesar 3,84 dan 5,12 . Kota Surakarta memiliki beragam usaha industri kecil dan rumah tangga, serta beberapa industri menengah dan besar. Jumlah unit usaha industri pada tahun 2001 sebanyak 4.525 unit usaha, kemudian meningkat pada tahun 2002 menjadi sebanyak 4.680 unit usaha, atau meningkat sebesar 2,98. Dari seluruh unit usaha industri pada tahun 2002, sebanyak 3.723 unit merupakan unit usaha industri non formal atau sebesar 79,89, kemudian jumlah industri kecil sebanyak 866 unit atau 18,58. Jumlah unit usaha industri menengah pada tahun yang sama hanya sebanyak 69 unit usaha atau 1,49, sementara itu jumlah unit usaha industri besar hanya 2 unit usaha atau 0,04.

3. Kepariwisataan

Kegiatan kepariwisataan di Kota Surakarta sangat ditunjang dengan keberadaan Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dan Puro Mangkunegaran. Selain kedua objek wisata tersebut, kegiatan pariwisata di Kota Surakarta juga didukung objek-objek wisata Museum Radya Pustaka, Taman Sriwedari dengan kesenian Wayang Orang Sriwedari dan Taman Hiburan Rakyat Sriwedari, Taman Satwa Taru Jurug, Taman Balekambang dan Monumen Pers. Jumlah kunjungan wisata pada kurun waktu 1998-2002 menunjukkan perkembangan yang positif, dimana secara keseluruhan jumlah wisatawan ke Kota Surakarta meningkat rata-rata 7,30 per tahun. Perkembangan wisatawan tersebut terutama terjadi pada wisatawan nusantara yang meningkat rata-rata sebesar 7,90 per tahun, sedangkan wisatawan mancanegara justru mengalami penurunan rata-rata sebesar 13,68 per tahun. Pada tahun 1998 jumlah wisatawan mancanegara memang mengalami penurunan sangat tinggi yaitu 57,5 sebagai dampak krisis yang berkepanjangan dan situasi keamanan dan ketertiban di Kota Surakarta. Jumlah wisatawan yang berkunjung ke obyek wisata di Kota Surakarta masih didominasi wisatawan nusantara, dimana wisatawan nusantara mencapai jumlah 95,60 pada tahun 1997 dan meningkat menjadi 97,44 pada tahun 1998. Sedangkan jumlah wisatawan mancanegara jumlah prosentasenya mengalami penurunan dari 4,40 pada tahun 1997 menjadi 1,41 pada tahun 2002. Berdasarkan kenyataan data tersebut menunjukkan bahwa promosi wisata yang dilakukan selamaini belum mampu mengangkat citra kota wisata sampai ke tingkat internasional.

4. Rohaniah dan Mental Spiritual