Keadaan Sosial Ekonomi Kota Surakarta

dengan adanya prasarana perekonomian yang ada di kota Surakarta yang bisa menyerap tenaga kerja, seperti pasar, pertokoan dan industri. Sektor perekonomian berkembang seiring dengan pembangunan sektor pariwisata. Objek wisata yang menjadi daya tarik wisatawan baik domestik maupun asing misalnya Keraton Surakarta, Mangkunegaran, Museum Radya Pustaka, THR Sriwedari, Monumen Pers, Taman Satwa Taru Jurug dan Balekambang. Bahkan saat ini pemerintah kota Surakarta juga berusaha memanfaatkan lahan kosong yang ada di tengah kota dengan semaksimal mungkin agar tidak menjadi kumuh sehingga terlihat lebih rapi dan indah dengan cara pembangunan taman-taman kota seperti pembangunan Taman Monumen 45, Taman Kali Anyar dan Taman Baca untuk anak-anak yang diharapkan bisa dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat.

1. Keadaan Sosial Ekonomi Kota Surakarta

a. Keadaan Geografis Kota Surakarta Kota Surakarta terletak di daerah Propinsi Jawa Tengah bagian Selatan dan merupakan penghubung antara daerah propinsi Jawa Tengah bagian Timur dan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan keadaan lalu lintas yang cukup ramai. Selain itu daerah Surakarta terletak di daratan rendah yang dilalui oleh sungai Pepe, Anyar dan Jenes yang kesemuanya bermuara di Bengawan Solo. Kota Surakarta terletak diantara : 110 45’15” – 110 45’35” Bujur Timur dan antara 7,6 36’ – 70 56’ Lintang Selatan. b. Sumber Daya Alam Pemerintah Kota Surakarta merupakan urban area, sehingga potensi sumber daya alam yang terkandung di dalamnya relatif terbatas. Sektor pertanian semakin lama semakin menurun peranannya atau kontribusinya dalam mendukung produksi daerah, bahkan untuk kepentingan penyediaan hasil bumi Pemerintah Kota Surakarta mengandalkan dari daerah sekitar, baik produk pertanian tanaman pangan, perkebunan, perikanan maupun peternakan. Demikian pula kondisi bahan tambang, hampir tidak ada kecuali bahan galian C yang meliputi pasir dan batu kerikil. Namun demikian potensi dan produksi bahan galian C itupun relatif sedikit. Potensi sumber bahan galian C dan air bawah tanah ini menjadi penting karena pada era otonomi pengurusan masalah pajak atau retribusi atas pemanfaatan potensi ini diserahkan pada pemerintah Kota atau Kabupaten dari Pemerintah Propinsi. c. Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia merupakan faktor utama yang secara potensial dan dinamis mampu mengolah sumber daya alam dan sumber daya buatan yang ada untuk mencapai tingkat produktivitas yang optimal sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat itu sendiri. Tingkat kepadatan penduduk kota Surakarta pada tahun 2007 mencapai 12.716 jiwa km 2 . Tahun 2008 tingkat kepadatan penduduk tertinggi terdapat di Kecamatan Serengan yang mencapai angka 19.738. dengan tingkat kepadatan yang tinggi akan berdampak pada masalah-masalah sosial seperti perumahan, kesehatan dan juga peningkatan kriminalitas. Kota Surakarta dengan kepadatan yang cukup tinggi tersebut menjadi daerah terpadat jika dibandingkan kabupaten- kabupaten di sekitarnya. Jenis pekerjaan atau mata pencaharian terbesar penduduk kota Surakarta adalah sebagai buruh, baik itu buruh industri maupun buruh bangunan. Jumlah buruh industri sebanyak 75.667 orang atau 17,40 sedangkan buruh bangunan sebanyak 68.535 orang atau 15,76. Kedua jenis pekerjaan tersebut mempunyai jumlah yang lebih banyak jika dibandingkan dengan jenis mata pekerjaan yang lain. Keadaan ini dapat dimengerti karena wilayah Surakarta dan sekitarnya banyak terdiri dari pabrik-pabrik terutama tekstil kerajinan batik. Tingkat pendidikan masyarakat kota Surakarta dapat diketahui bahwa penduduk dengan tingkat pendidikan rendah sebanyak 56.283 orang atau 24,02 dan berpendidikan menengah sejumlah 143.007 orang atau 61,03, sedangkan yang berpendidikan tinggi sejumlah 35.040 orang atau 14,95. Tingkat pendidikan secara umum berada pada tingkat pendidikan menengah, hal tersebut menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat terhadap pendidikan sudah cukup baik. Hal ini karena didukung adanya sarana pendidikan terutama beberapa Akademi dan Perguruan Tinggi baik itu negeri maupun swasta yang ada di kota Surakarta.

2. Perekonomian Daerah