terbelakang. Hasil pemetaan dari analisis Tipologi Klassen tersebut, bila dikaitkan dengan kegiatan perencanaan untuk pengembangan
ekonomi daerah di masa mendatang, antara lain dapat dilakukan dengan beberapa strategi, yaitu pengembangannya didasarkan pada
periode waktu seperti pengembangan ekonomi untuk masa jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.
Tabel 8. Matrik Strategi Pengembangan Model Tinambunan
Jangka Pendek 1-5th
Jangka Menengah
5-10th Jangka Panjang
10-25th
Sektor Prima
Potensial Berkembang
menjadi sektor prima
Terbelakang menjadi sektor
prima
Sumber: Tinambunan, 2007
9. Otonomi Daerah
Pengertian otonom secara bahasa adalah berdiri sendiri atau dengan pemerintahan sendiri. Sedangkan daerah adalah suatu
wilayah atau lingkungan pemerintah. Dengan demikian pengertian secara istilah otonomi daerah adalah wewenangkekuasaan pada suatu
wilayahdaerah yang mengatur dan mengelola untuk kepentingan wilayahdaerah masyarakat itu sendiri. Dan pengertian lebih luas lagi
adalah wewenangkekuasaan pada suatu wilayahdaerah yang mengatur dan mengelola untuk kepentingan wilayahdaerah masyarakat itu sendiri
mulai dari ekonomi, politik, dan pengaturan perimbangan keuangan termasuk pengaturan sosial, budaya, dan ideologi yang sesuai dengan
tradisi adat istiadat daerah lingkungannya. Pelaksanaan otonomi daerah dipengaruhi oleh faktor-faktor yang meliputi kemampuan si pelaksana,
kemampuan dalam keuangan, ketersediaan alat dan bahan, dan kemampuan dalam berorganisasi. Otonomi daerah tidak mencakup bidang-
bidang tertentu, seperti politik luar negeri, pertahanan keamanan, peradilan, moneter, fiskal, dan agama. Bidang-bidang tersebut tetap
menjadi urusan pemerintah pusat. Pelaksanaan otonomi daerah berdasar pada prinsip demokrasi, keadilan, pemerataan, dan keanekaragaman
Anonim, 2008
e
. Menurut Emilia dan Imelia 2006, dalam menyelenggarakan
otonomi, daerah mempunyai hak dan kewajiban. Dimana haknya adalah: a. Mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahannya
b. Memilih pimpinan daerah c. Mengelola kekayaan daerah
d. Memungut pajak daerah dan retribusi daerah e. Mendapatkan bagi hasil dari pengelolaan sumber daya alam dan
sumber daya lainnya yang berada di daerah f. Mendapatkan sumber-sumber pendapatan lain yang sah
g. Mendapatkan hak lainnya yang diatur dalam peraturan perundang- undangan
Kewajiban yang dilakukan daerah dalam menyelenggarakan otonomi daerah adalah:
a. Melindungi masyarakat, menjaga persatuan, kesatuan dan kerukunan nasional serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
b. Meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat c. Mengembangkan kehidupan demokrasi
d. Mewujudkan keadilan dan pemerataan e. Meningkatkan pelayanan dasar pendidikan
f. Menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan g. Menyediakan fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak
h. Mengembangkan sistem jaminan sosial i. Menyusun perencanaan dan tata ruang daerah
j. Mengembangkan sumber daya produktif di daerah k. Melestarikan lingkungan hidup
Kebijakan pemberian otonomi daerah dan desentralisasi yang luas, nyata, dan bertanggung jawab kepada daerah merupakan langkah strategis
dalam dua hal. Pertama, otonomi daerah dan desentralisasi merupakan
jawaban atas permasalahan lokal bangsa Indonesia berupa ancaman disintegrasi
bangsa, kemiskinan,
ketidakmerataan pembangunan,
rendahnya kualitas hidup masyarakat, dan masalah pembangunan sumber daya manusia SDM. Kedua, otonomi daerah dan desentralisasi fiskal
merupakan langkah strategis bangsa Indonesia untuk menyongsong era globalisasi ekonomi dengan memperkuat basis perokonomian daerah.
Otonomi yang diberikan kepada daerah kabupaten dan kota dilaksanakan dengan memberikan kewenangan yang luas, nyata dan bertanggungjawab
kepada pemerintah daerah secara proporsional. Artinya, pelimpahan tanggung jawab akan diikuti oleh pengaturan pembagian, dan pemanfaatan
dan sumberdaya nasional yang berkeadilan, serta perimbangan keuangan pusat dan daerah Mardiasmo, 2002.
C. Kerangka Teori Pendekatan Masalah