Gambar 1. Alur Pemikiran dan Kerangka Penentuan Klasifikasi Komoditi Tanaman Bahan Pangan di Kabupaten Boyolali
D. Pembatasan Masalah
1. Metode analisis yang digunakan untuk menentukan potensi relatif perekonomian suatu wilayah meliputi metode analisis Location Quotients
LQ, metode analisis Shift Share, metode analisis Input-Output IO, metode linear programming, metode sistem neraca sosial ekonomi
maupun metode pendekatan Tipologi Klassen. Dalam penelitian ini, analisis dibatasi hanya menggunakan pendekatan Tipologi Klassen
2. Penentuan klasifikasi komoditi tanaman bahan pangan dengan menggunakan data nilai produksi komoditi tanaman bahan pangan di
Kabupaten Boyolali, total nilai produksi sektor pertanian di Kabupaten Boyolali, PDRB Kabupaten Boyolali, PDRB Provinsi Jawa Tengah, laju
pertumbuhan komoditi tanaman bahan pangan, dan laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Boyolali pada tahun 2004-2007.
Komoditi Terbelakang
Komoditi Berkembang
g
Strategi Pengembangan Komoditi Tanaman Bahan Makanan
3. Harga komoditi tanaman bahan pangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga rata-rata komoditi tanaman bahan pangan di tingkat
produsen di Kabupaten Boyolali pada tahun 2004-2007.
E. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel
1. Klasifikasi adalah sebuah metode untuk mengelompokkan atau menyusun data secara sistematis atau menurut beberapa aturan atau kaidah yang telah
ditetapkan Anonim, 2008
a
. Berdasarkan pengertian tersebut maka yang dimaksud klasifikasi dalam penelitian ini adalah pengelompokkan
komoditi tanaman bahan pangan berdasarkan laju pertumbuhan dan kontribusi komoditi tanaman bahan pangan di Kabupaten Boyolali.
Klasifikasi dalam penelitian ini terdiri dari empat kategori, yaitu: komoditi prima, komoditi potensial, komoditi berkembang, dan komoditi
terbelakang 2. Tanaman bahan pangan adalah tumbuh-tumbuhan yang biasa ditanam
orang yang dapat dijadikan atau dibuat menjadi bentuk lain yang bisa dimakan kamus besar bahasa indonesia. Dalam penelitian ini yang
termasuk dalam tanaman bahan pangan adalah tanaman padi, palawija, sayur-sayuran dan buah-buahan.
3. Komoditi tanaman bahan pangan adalah komoditi yang dihasilkan dari suatu kegiatan di sub sektor tanaman bahan makanan. Dalam hal ini,
komoditi tanaman bahan makanan meliputi komoditi padi, komoditi jenis palawija, dan komoditi jenis hortikultura buah-buahan dan sayur-sayuran
yang ada di Kabupaten Boyolali. 4. Pertumbuhan adalah perkembangan atau kemajuan. Dalam penelitian ini
pertumbuhan dihitung dengan dua pendekatan yaitu melalui laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Boyolali dan laju pertumbuhan komoditi
tanaman bahan makanan. Perhitungan laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Boyolali diperoleh dari hasil bagi antara total nilai PDRB Kabupaten
Boyolali pada tahun
t
dengan total nilai PDRB Kabupaten Boyolali tahun sebelumnya tahun
t-1
kemudian dikurangi 1 lalu dikalikan 100. Untuk laju pertumbuhan komoditi tanaman bahan makanan dapat diperoleh dari hasil
bagi antara nilai produksi komoditi i pada tahun
t
dengan komoditi i tahun sebelumnya tahun
t-1
kemudian dikurangi 1 lalu dikalikan 100. Untuk mengetahui cepat lambatnya laju pertumbuhan digunakan perbandingan
antara laju pertumbuhan komoditi tanaman bahan makanan dengan laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Boyolali. Kriterianya:
a. Dikatakan tumbuh cepat jika laju pertumbuhan komoditi tanaman bahan makanan lebih besarsama dengan laju pertumbuhan PDRB Kabupaten
Boyolali b. Dikatakan tumbuh lambat jika laju pertumbuhan komoditi tanaman
bahan makanan lebih kecil daripada laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Boyolali
5. Kontribusi adalah peranan atau fungsi suatu kegiatan ekonomi. Dalam penelitian ini kontribusi didekati melalui dua aspek, yaitu kontribusi
PDRB Kabupaten Boyolali terhadap PDRB Provinsi Jawa Tengah dan kontribusi komoditi tanaman bahan makanan terhadap komoditi pertanian.
Perhitungan kontribusi PDRB dapat diperoleh dengan membandingkan antara PDRB Kabupaten Boyolali dengan PDRB Provinsi Jawa Tengah
kemudian dikalikan 100. Untuk perhitungan kontribusi komoditi tanaman bahan makanan diperoleh dengan membandingkan antara nilai produksi
komoditi i dengan total nilai produksi sektor pertanian di Kabupaten Boyolali kemudian dikalikan 100. Ada dua kriteria kontribusi komoditi
tanaman bahan makanan dalam penelitian ini, yaitu: a. Kontribusi besar, jika kontribusi komoditi tanaman bahan makanan
lebih besarsama dengan kontribusi PDRB Kabupaten Boyolali. b. Kontribusi kecil, jika kontribusi komoditi tanaman bahan makanan
lebih kecil daripada kontribusi PDRB Kabupaten Boyolali. 6. Strategi adalah rencana yang diikuti tindakan-tindakan yang ditujukan
untuk mencapai tujuan tertentu Anonim, 2008
a
. Berdasarkan pengertian tersebut maka yang dimaksud strategi pengembangan komoditi tanaman
bahan pangan dalam penelitian ini adalah serangkaian rencana yang ditujukan untuk mengembangkan komoditi tanaman bahan pangan dalam
jangka waktu tertentu, yaitu jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Strategi jangka pendek adalah strategi yang dilakukan dalam
jangka waktu 1-5 tahun. Strategi jangka menengah merupakan strategi yang dilakukan dalam jangka waktu 5-10 tahun. Dan strategi jangka
panjang adalah strategi yang dilakukan dalam jangka waktu 10-25 tahun
III. METODE PENELITIAN
A. Metode Dasar Penelitian
Metode dasar yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Deskriptif berarti memusatkan diri pada pemecahan masalah-
masalah yang ada pada masa sekarang, yaitu masalah yang aktual dan data yang telah dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan kemudian dianalisis
Surakhmad, 1994.
B. Metode Pengambilan Daerah Penelitian
Metode pengambilan daerah dilakukan secara sengaja purposive, yaitu pengambilan daerah penelitian yang didasarkan atas alasan tertentu. Daerah
penelitian yang diambil adalah Kabupaten Boyolali dengan pertimbangan: 1. Dalam perkembangannya, kontribusi sektor pertanian termasuk sub sektor
tanaman bahan makanan terhadap perekonomian di Kabupaten Boyolali mengalami penurunan lihat Tabel 1 dan Tabel 2.
2. Laju pertumbuhan sub sektor tanaman bahan makanan mengalami penurunan dari tahun ke tahun lihat Tabel 3.
3. Nilai produksi dan laju pertumbuhan beberapa komoditi tanaman bahan makanan cenderung mengalami fluktuasi lihat Tabel 4 dan Tabel 5.
C. Jenis dan Sumber Data
Data yang dipergunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder. Data sekunder terdiri dari data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif berupa
Produk Domestik Regional Bruto PDRB Kabupaten Boyolali tahun 2003- 2007 ADHK 2000, PDRB Provinsi Jawa Tengah tahun 2003-2007 ADHK
2000, jumlah produksi dan harga komoditi tanaman bahan pangan di Kabupaten Boyolali tahun 2004-2007, total nilai produksi sektor pertanian di
Kabupaten Boyolali tahun 2004-2007, data letak geografis dan topografi