Sub Sektor Tanaman Bahan Makanan

xvii xvii Berdasarkan Tabel 19 dapat diketahui bahwa penyumbang PDRB terbesar dari tahun 2004 hingga 2007 adalah sub sektor tanaman bahan makanan dan nilai PDRBnya pun juga semakin meningkat. Hal ini disebabkan karena sub sektor tanaman bahan makanan mempunyai jumlah komoditi yang paling banyak jika dibandingkan dengan sub sektor lainnya, yaitu terdiri dari sekitar 30 macam komoditi yang termasuk ke dalam komoditi tanaman padi, palawija, buah-buahan dan sayur-sayuran. Selain itu komoditi tanaman bahan makanan merupakan komoditi yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat dan juga dapat dijadikan sebagai penunjang pakan ternak sehingga komoditi ini diusahakan agar mempunyai jumlah produksi yang besar dan pada akhirnya permintaan masyarakat dapat terpenuhi dengan baik. Posisi penyumbang PDRB terbesar kedua setelah sub sektor tanaman bahan makanan pada tahun 2004 hingga tahun 2007 adalah sub sektor peternakan. Sub sektor peternakan memang tidak bisa dipisahkan dari identitas Kabupaten Boyolali khususnya untuk ternak sapi. Hampir di setiap sudut wilayah Kabupaten Boyolali terdapat patung sapi. Kabupaten Boyolali memang terkenal sebagai Kota Susu karena jumlah produksi susu dari sapi perah di Kabupaten Boyolali memang yang paling besar jika dibandingkan dengan kota-kota lain di Jawa Tengah. Salah satu faktor pendukung berkembangnya sektor peternakan ini khususnya ternak sapi adalah jumlah masyarakat yang bekerja dalam bidang ini bisa dibilang relatif besar. Posisi ketiga ditempati oleh sub sektor tanaman perkebunan rakyat mulai pada tahun 2004 hingga tahun 2007. Dan untuk posisi keempat dan kelima ditempati sub sektor kehutanan dan sub sektor perikanan secara bergantian. Yang dimaksud bergantian disini adalah pada tahun 2004 hingga tahun 2005 sub sektor kehutanan menempati posisi keempat, tapi kemudian pada tahun 2006 hingga 2007 sub sektor kehutanan menempati posisi kelima karena posisi sebelumnya digantikan oleh sub sektor perikanan. Berikut ini akan dibahas secara lebih jelas mengenai komoditi dari masing-masing sub sektor.

1. Sub Sektor Tanaman Bahan Makanan

xviii xviii Sub sektor tanaman bahan makanan merupakan penyumbang terbesar terhadap nilai PDRB sektor pertanian di Kabupaten Boyolali, yaitu sekitar 22 hingga 23. Sub sektor ini terdiri dari berbagai macam komoditi, diantaranya adalah komoditi padi, jagung, wortel, kobis, pisang dan pepaya. Komoditi padi dan jagung termasuk jenis komoditi tanaman padi dan palawija, sedangkan wortel, kobis, pisang dan pepaya termasuk dalam jenis komoditi tanaman hortikultura. Data mengenai perkembangan luas lahan produksi dan jumlah produksi dari komoditi-komoditi tadi dapat dilihat pada Lampiran 13. Berdasarkan Lampiran 13 dapat diketahui bahwa pada tahun 2004 hingga tahun 2007 luas lahan yang digunakan untuk memproduksi komoditi padi, jagung, dan wortel berfluktuatif. Sedangkan untuk komoditi kobis, luas lahannya mengalami peningkatan. Untuk luas lahan padi dan jagung yang berfluktuatif ternyata memberikan pengaruh terhadap jumlah produksinya. Ketika luas lahannya mengalami penurunan maka jumlah produksinya juga ikut turun. Salah satu penyebab naik turunnya luas lahan produksi adalah adanya fragmentasi lahan. Untuk komoditi padi, luas lahan terbesar dengan produksi yang paling banyak terjadi pada tahun 2006 yaitu seluas 44.416 Ha dan jumlah produksinya sebesar 2.588.790 kuintal. Untuk komoditi jagung, luas lahan terbesar dengan produksi yang paling banyak terjadi pada tahun 2005 yaitu seluas 29.234 Ha dan jumlah produksinya sebesar 1.315.250 kuintal. Pada komoditi wortel, perubahan jumlah produksi sejalan dengan perubahan luas lahannya, kecuali pada tahun 2007 ketika luas lahannya meningkat, jumlah produksinya justru mengalami penurunan. Untuk komoditi kobis, luas lahan dan jumlah produksinya selalu mengalami peningkatan kecuali pada tahun 2007 jumlah produksinya mengalami penurunan. Ketidakserasian antara luas lahan produksi dengan jumlah produksinya disebabkan karena kualitas lahan yang semakin menurun sebagai akibat dari penggunaan input kimia yang tinggi dalam jangka waktu lama sehingga menyebabkan produktivitas lahan menurun. xix xix Komoditi kobis banyak diproduksi di Kecamatan Selo, Ampel, Cepogo, dan Musuk. Untuk jumlah produksi komoditi pisang dan pepaya dari tahun 2004 hingga tahun 2007 cenderung mengalami peningkatan. Jumlah produksi komoditi pisang paling banyak terjadi pada tahun 2006 dan jumlah produksi yang paling kecil terjadi pada tahun 2004. Seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Boyolali menanam komoditi pisang karena komoditi ini mudah ditanam dan perawatannya tidak sulit. Untuk komoditi pepaya, pada tahun 2007 mempunyai jumlah produksi yang paling besar dan pada tahun 2005 jumlah produksinya merupakan jumlah produksi yang paling sedikit jika dibandingkan dengan tahun-tahun yang lain. Komoditi ini banyak dikembangkan di Kecamatan Ampel, Boyolali, Mojosongo, dan Teras. Di antara empat kecamatan tersebut Kecamatan Mojosongo merupakan kecamatan yang paling banyak memproduksi buah pepaya dan karena alasan ini pula dibuatlah suatu sentra pasar yang menjual buah pepaya. Pada tahun 2004, berdasarkan luas panennya, komoditi pepaya di Kabupaten Boyolali mempunyai produksi terbesar di Propinsi Jawa Tengah.

2. Sub Sektor Tanaman Perkebunan