Strategi Pengembangan Tanaman Bahan Pangan

kecuali kembali menjadikan pertanian sebagai landasan utama pembangunan ekonomi Arifin, 2007. Pertanian agriculture bukan hanya merupakan aktivitas ekonomi untuk menghasilkan pendapatan bagi petani saja. Lebih dari itu, pertanianagrikultur adalah sebuah cara hidup way of life atau livehood bagi sebagian besar petani di Indonesia. Oleh karena itu pembahasan mengenai sektor dan sistem pertanian harus menempatkan subjek petani, sebagai pelaku sektor pertanian secara utuh, tidak saja petani sebagai homo economicus, melainkan juga sebagai homo socius dan homo religius. Konsekuensi pandangan ini adalah dikaitkannya unsur-unsur nilai sosial- budaya lokal, yang memuat aturan dan pola hubungan sosial, politik, ekonomi, dan budaya ke dalam kerangka paradigma pembangunan sistem pertanian Mubyarto dan Awan Santosa, 2003. Secara tradisional, peranan pertanian dalam pembangunan ekonomi hanya dipandang pasif dan bahkan hanya dianggap sebagai unsur penunjang semata. Apa yang disebut sebagai pembangunan ekonomi diidentikkan dengan transformasi struktural terhadap perekonomian secara cepat, yakni dari perekonomian yang bertumpu pada kegiatan pertanian menjadi perekonomian industri modern dan jasa-jasa yang serba lebih kompleks. Dengan demikian, peranan utama pertanian dianggap hanya sebatas sebagai sumber tenaga kerja dan bahan-bahan pangan yang murah demi berkembangnya sektor-sektor industri yang dinobatkan sebagai ”sektor unggulan” dinamis dalam strategi pembangunan ekonomi secara keseluruhan Todaro, 2000.

7. Strategi Pengembangan Tanaman Bahan Pangan

Indonesia adalah negara agraris tempat tumbuh berbagai jenis tanaman pangan. Walaupun saat ini banyak sekali tanaman budidaya pertanian yang diekspor namun dulunya Indonesia pernah dikenal sebagai negara swasembada pangan. Hampir seluruh rakyat Indonesia mengkonsumsi nasi sebagai makanan pokoknya. Oleh karena itu, sebagian besar tanaman pangan yang ditanam di negara ini adalah padi. Selain padi, makanan pokok lainnya adalah sagu, singkong, jagung serta ubi. Tanaman pangan yang dapat ditemui sehari-hari dan ditanam di pekarangan rumah adalah sayur mayur dan buah-buahan yang dapat diolah menjadi masakan dan beberapa tanaman dapat dimakan tanpa harus dimasak. Selain kedua jenis tanaman tersebut, jenis tanaman pangan lainnya adalah tanaman yang dapat diolah menjadi makanan lain atau jenis holtikultura. Salah satu contoh jenis tanaman ini adalah kedelai. Kedelai dapat diolah menjadi tempe, tahu, susu dan makanan lainnya. Tanaman holtikultura juga merupakan bagian dari pertanian yang memiliki peranan penting bagi dunia industri di Indonesia Anonim, 2008 b . Indonesia sebenarnya memiliki tujuan pembangunan ketahanan pangan yang sangat mulia, yaitu menjamin ketersediaan dan konsumsi pangan yang cukup, aman, bermutu, dan bergizi seimbang pada tingkat rumah tangga, daerah, nasional sepanjang waktu dan merata melalui pemanfaatan sumber daya dan budaya lokal, teknologi inovatif, dan peluang masyarakat, serta memperkuat ekonomi pedesaan dan mengentaskan masyarakat dari kemiskinan. Dalam hal ini, tidak berlebihan jika dikatakan bahwa pemenuhan pangan menjadi hak asasi setiap rakyat Indonesia dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas untuk melaksanakan pembangunan nasional Arifin, 2007. Tanaman saat ini menjadi salah satu penyedia bahan makanan bagi manusia, baik secara langsung ataupun tidak langsung. Secara langsung tanaman menyediakan bahan makanan pokok seperti gandum, beras dan jagung serta berbagai jenis sayuran dan buah-buahan yang penting untuk nutrisi manusia serta budidaya lainnya seperti kopi, teh, gula, bir, alkohol, dan lain-lain. Selain itu tanaman juga menjadi bahan olahan untuk produk lain seperti mentega, minyak goreng, susu kedelai, dan yang lainnya Anonim, 2008 c .

8. Metode Analisis Potensi Relatif Perekonomian Wilayah