Sub Sektor Peternakan Keadaan Sektor Pertanian

xxi xxi kenanga ini dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan minyak atsiri atau lebih dikenal sebagai minyak aromatic. Minyak atsiri ini telah menembus pasar Singapura, Prancis, Belanda, dan Amerika Serikat. Namun pada tahun 2007 jumlah produksinya mengalami penurunan karena kurang tersedianya bahan baku bunga kenanga.

3. Sub Sektor Peternakan

Sub sektor peternakan merupakan penyumbang nilai PDRB terbesar kedua setelah sub sektor tanaman bahan makanan. Sub sektor peternakan ini terdiri dari ternak besar, ternak kecil, dan ternak unggas. Yang termasuk ke dalam ternak besar adalah sapi. Untuk ternak kecil contohnya adalah kambing dan domba. Sedangkan untuk ternak unggas contohnya adalah ayam ras petelur, itik, dan burung puyuh. Berdasarkan Lampiran 15 dapat diketahui bahwa jumlah ternak sapi dan hasil produksinya yang berupa daging dan susu berfluktuatif. Pada tahun 2004, Kabupaten Boyolali melakukan pemotongan sapi terbesar di Propinsi Jawa Tengah. Untuk sapi perah pada tahun 2004, jumlah sapi perah Kabupaten Boyolali merupakan terbesar kedua di Provinsi Jawa Tengah, setelah Kabupaten Semarang. Namun pada tahun 2007 jumlah produksi susu dari sapi perah mengalami penurunan dari tahun sebelumnya padahal jumlah ternak pada tahun 2007 merupakan jumlah yang paling besar dari tahun-tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh adanya masalah rantai penjualan susu yang terlalu panjang yaitu dari peternak ke KUD, dari KUD ke GKSI Gabungan Koperasi Ssusu Indnonesia baru ke IPS Industri Pengolahan Susu yang berada di luar Jawa Tengah, seperti Sari Husada di Yogyakarta, Nestle di Jawa Timur, dan Indomilk di Jakarta. Selain itu biaya produksi dan harga jual yang relatif murah membuat peternak tidak menjual susu dan hanya melakukan pembesaran pedet anak sapi saja. Kabupaten Boyolali merupakan salah satu sentra produksi pembudidayaan kambing di Provinsi Jawa Tengah. Jumlah ternak dan xxii xxii jumlah produksi yang berupa daging dari ternak kambing dan domba cenderung mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya prosentase jumlah pemotongan kambing dan domba sehingga dapat dijadikan peluang usaha bagi masyarakat Kabupaten Boyolali. Selain itu, pemeliharaan yang relatif mudah dan resiko kegagalan akibat penyakit pada kedua ternak ini hampir tidak ada serta relatif cepat berkembang biak karena anak yang lahir dapat lebih dari satu. Jenis ternak unggas yang ada di Kabupaten Boyolali, antara lain yaitu ayam ras petelor, itik, dan burung puyuh. Hasil produksinya yang berupa telur cenderung mengalami penurunan padahal jumlah ternaknya berfluktuatif. Hal ini dipengaruhi oleh mutu bibit, kecukupan nutrisi, kesehatan ternak, kondisi lingkungan, dan tatalaksana pemeliharaan. Produksi telur ayam ras petelor terbesar di Kabupaten Boyolali terjadi pada tahun 2007 dengan jumlah ternak sebanyak 879.750 ekor. Untuk produksi telur itik terbanyak terjadi pada tahun 2004 dengan jumlah ternak sebanyak 121.580 ekor. Dan untuk burung puyuh, produksi telur yang paling banyak juga terjadi pada tahun 2004 dengan jumlah ternak sebanyak 1.064.735 ekor.

4. Sub Sektor Kehutanan