dinamik sendiri dan dapat bergerak atas kekuatan sendiri. Tidak ada model pembangunan yang berlaku universal. Dalam jangka panjang, suatu
pembangunan tak akan berhasil dan bertahan, jika pembangunan tersebut bertentangan
dengan nilai-nilai
dasar yang
dianut masyarakat
Budiantoro, 2003. Kegagalan yang yang terjadi dalam pembangunan suatu negara,
diantaranya, tidak terlepas dari ketidakfahaman pelaku perencana terhadap sejarah kebudayaan. Pembangunan tanpa dilandasi oleh
serangkaian nilai esensial masyarakat, lambat atau cepat akan menemukan kesia-siaan Riyanto, 2004.
3. Pembangunan Ekonomi
Pembangunan ekonomi ialah suatu proses perubahan yang meliputi kehidupan suatu bangsa seluruhnya. Pembangunan ekonomi berarti
mempercepat desintegrasi susunan masyarakat yang lama dan mempercepat juga keharusan untuk mencapai reintegrasi masyarakat itu.
Pembangunan ekonomi akan membawa kita melalui suatu taraf perkembangan yang amat sukar, oleh sebab runtuhnya kepastian-kepastian
hidup yang lama dengan menghadapi keharusan untuk membentuk kepastian-kepastian serta nilai-nilai yang baru. Meskipun demikian
pembangunan ekonomi ialah suatu taraf perkembangan bangsa kita yang harus dilalui. Hak menentukan nasib kita sendiri serta pembangunan
ekonomi adalah dua syarat, yang mutlak dan yang saling berhubungan. Agar pembangunan ekonomi dapat dilaksanakan dengan hasil yang baik,
maka pertama-tama keharusan kita untuk menempuh jalan pembangunan ekonomi ini harus lebih dirasakan dari pada sekarang. Perlu juga kita lebih
sadar sejak sekarang tentang kenyataan bahwa pembangunan ekonomi itu bukan suatu proses ekonomi semata-mata, melainkan suatu penjelmaan
dari perubahan sosial dan kebudayaan yang meliputi bangsa kita di dalam kebulatannya Soedjatmoko, 2003.
Di dalam proses pembangunan ekonomi biasanya akan diikuti dengan terjadinya perubahan dalam struktur permintaan domestik, struktur
produksi serta struktur perdagangan internasional. Proses perubahan ini seringkali disebut dengan proses alokasi. Kejadian adanya perubahan
struktur ini akibat adanya interaksi antara adanya akumulasi dan proses perubahan konsumsi masyarakat yang terjadi akibat adanya peningkatan
pendapatan per kapita. Dalam pembangunan ekonomi ini, sektor pertanian masih diharapkan dapat memberikan sumbangan yang berarti dalam
peningkatan pendapatan nasional terutama dalam penyediaan lapangan kerja dan penyediaan bahan pangan Ropingi, 2004.
Suatu strategi pembangunan ekonomi yang dilandaskan pada prioritas pertanian dan ketenagakerjaan paling tidak memerlukan tiga
unsur pelengkap dasar, yakni: 1 percepatan pertumbuhan output melalui serangkaian penyesuaian teknologi, institusional, dan insentif harga yang
khusus dirancang untuk meningkatkan produktivitas para petani kecil; 2 penigkatan permintaan domestik terhadap output pertanian yang
didasarkan pada strategi pembangunan perkotaan yang berorientasikan pada upaya pembinaan ketenagakerjaan; serta 3 diversifikasi kegiatan
pembangunan pedesaan padat karya nonpertanian yang secara langsung dan tidak langsung akan menunjang dan ditunjang oleh masyarakat
pertanian Todaro, 2000.
4. Pembangunan Daerah