Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi. Jakarta: Depdiknas.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menegah AtasMadrasah
Aliyah. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Purwanto, Ngalim. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. cet.5.
1990. Rachmawati, Yeni dan Kurniati, Euis. Strategi Pengembangan Kreativitas pada
Anak Usia Taman Kanak – Kanak. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
2010. Rosnawati, “Kemampuan Penalaran Matematika Siswa SMP Indonesia pada
TIMSS 2011”. Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA. Fakultas MIPA UNY. 2013.
Rusman. Pembelajaran Tematik Terpadu Teori, Praktik dan Penilaian. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. 2015.
Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media. Cet.8. 2011.
Sarwono, Sarlito Wirawan. Pengantar Umum Psikologi. Jakarta: PT Bulan Bintang. Cet.8. 2000.
Sawyer, R Keith et al. Creativity and Development. New York: Oxford University Press. 2003.
Shadiq, Fadjar. Kemahiran Matematika. Yogyakarta: Direktorat Jenderal Peningkatan
Mutu Pendidik
dan Tenaga
Kependidikan Pusat
Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Depdiknas. 2009.
Shadiq, Fadjar. Apa dan Mengapa Matematika Begitu Penting?. Yogyakarta: PPPPTK MATEMATIKA. 2007.
Shapiro, S. S. and Wilk, M. B. An analysis of variance test for normality complete samples. Biometrika. 1965.
Sloman, Steven A and David A Lagnado. The Problem of Induction in Keith J Holyoak and Robert G Morrison, Eds. The Cambridge Handbook of
Thinking and Reasoning. New York: Cambridge University Press, 2005.
Sudijono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajagrafindo Persada. 2012.
Sugiyono. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta, 2012. Suherman, Erman dkk. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung
: JICA – UPI. 2003.
Sumarmo, Utari. “Kemampuan Pemahaman dan Penalaran Matematika Siswa
SMA Dikaitkan dengan Kemampuan Penalaran Logik Siswa dan Beberapa Unsur Proses Belajar Mengajar
”, Disertasi pada Sekolah Pascasarjana UPI Bandung: 1987. Tidak dipublikasikan.
Sumarmo, Utari. Berfikir dan Disposisi Matematik: Apa, Mengapa, dan Bagaimana Dikembangkan pada Peserta Didik. Jurnal Matematika: FMIPA UPI. 2010.
Suriyon, Ariya., et al ., Students’ Metacognitive Strategies in the Mathematics
Classroom Using Open Approach. Psychology. 2013.
Tan, Ai-girl. Creativity a Handbook for Teachers. Singapore: World Scientific Publishing Co. Pte. Ltd. 2007.
Wardhani, Sri. Analisis SI dan SKL Mata Pelajaran Matematika SMPMTS untuk Optimalisasi Pencapaian Tujuan. Yogyakarta: PPPPTK MATEMATIKA.
2008. Woranetsudathip, Naphaporn., and Yuenyong, Chockchai. Enhancing Grade 1 Thai
Students’ Learning about Mathematical Ideas on Addition Through Lesson Study and Open Approach. Mediterranean Journal of Social Sciences.
2015.
LAMPIRAN 1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Kelas Eksperimen
Nama Sekolah : SMP Negeri 178 JAKARTA
KelasSemester : VII2
Mata Pelajaran : Matematika
Alokasi Waktu : 14 x 40 menit 7 Pertemuan
Materi : Segi Empat
A. Kompetensi Dasar
Mengembangkan kemampuan penalaran induktif –kreatif matematis siswa pada materi
segiempat
B. Indikator
Pertemuan 1
1. Menarik kesimpulan mengenai sifat-sifat persegi panjang, persegi, jajar genjang dan trapesium dengan cara yang unik.
Pertemuan 2
2. Menarik kesimpulan mengenai sifat-sifat belah ketupat dan layang-layang dengan cara yang unik.
Pertemuan 3
3. Menarik kesimpulan dari permasalahan yang berkaitan dengan luas dan keliling persegi dan persegi panjang dengan cara yang unik
Pertemuan 4
4. Menggunakan pola hubungan untuk menganalisis situasi matematik yang berhubungan dengan luas dan keliling jajargenjang dengan cara yang unik
Pertemuan 5
5. Menarik kesimpulan berdasarkan keserupaan proses dari permasalahan yang berkaitan dengan luas dan keliling trapesium dengan cara yang unik
Pertemuan 6
6. Menggunakan pola hubungan untuk menganalisis situasi yang berkaitan dengan keliling dan luas belah ketupat dengan cara yang unik.
Pertemuan 7
7. Menarik kesimpulan umum mengenai luas dan keliling layang-layang berdasarkan sejumlah data yang teramati dengan cara yang unik.
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran diharapkan peseta didik mampu: 1. Siswa dapat menarik kesimpulan mengenai sifat-sifat persegi panjang, persegi, jajar
genjang dan trapesium dengan cara yang unik. Menarik kesimpulan mengenai sifat- sifat belah ketupat dan layang-layang dengan cara yang unik.
2. Menarik kesimpulan dari permasalahan yang berkaitan dengan luas dan keliling persegi dan persegi panjang dengan cara yang unik
3. Menggunakan pola hubungan untuk menganalisis situasi matematik yang berhubungan dengan luas dan keliling jajargenjang dengan cara yang unik
4. Menarik kesimpulan berdasarkan keserupaan proses dari permasalahan yang berkaitan dengan luas dan keliling trapesium dengan cara yang unik
5. Menggunakan pola hubungan untuk menganalisis situasi yang berkaitan dengan keliling dan luas belah ketupat dengan cara yang unik.
6. Menarik kesimpulan umum mengenai luas dan keliling layang-layang berdasarkan sejumlah data yang teramati dengan cara yang unik.
D. Bahan Ajar Terlampir
E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Open Approach
Metode : Diskusi, Tanya Jawab dan Pemberian LKS
F. Skenario Pembelajaran
Pertemuan 1 4 April 2016
Pendahuluan 10 menit Fase tahapan
Guru memberikan salam pembuka Guru mengkondisikan kesiapan kelas
Guru meminta perwakilan kelas memimpin doa Guru memeriksa kehadiran siswa
Guru memberikan motivasi agar siswa dapat mengikuti pelajaran dengan baik
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai dalam proses pembelajaran
Guru memberikan apersepsi
Kegiatan Inti 65 menit Fasetahapan
Guru memberikan LKS 1 kepada siswa yang memuat masalah open –
ended Guru meminta siswa untuk membaca soal agar memahami permasalahan
yang diberikan Siswa mendaftar semua fakta dari permasalahan yang diberikan
Mengajukan Masalah Open
– ended
Siswa mengidentifikasi pernyataan yang mendasari masalah Siswa berusaha menemukan ide untuk memecahkan masalah yang
diberikan Guru memberikan arahan jika siswa mengalami kesulitan
Siswa Belajar Mandiri
Siswa dibagi kedalam beberapa kelompok Guru meminta siswa untuk mendiskusikan hasil jawaban individu dalam
kelompok Guru mengontrol kegiatan diskusi siswa
Guru mencatat ide atau cara yang digunakan siswa dalam menyelesaikan masalah yang diberikan
Guru meminta perwakilan dari kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok
Diskusi dan Membandingkan
Siswa diminta untuk membandingkan hasil penyelesaian yang digunakan dengan penyelesaian kelompok yang sedang presentasi
Siswa diberikan kesempatan untuk menanggapi presentasi yang dilakukan Guru memberikan penguatan, meluruskan jika terdapat kekeliruan dan
tambahan atas presentasi siswa Siswa dibimbing oleh guru untuk membuat ringkasan atas sejumlah ide
yang muncul dari proses diskusi yang telah dilakukan Siswa menyimpulkan ide yang menghasilkan penyelesaian unik
Siswa mengerjakan soal latihan Perwakilan siswa menuliskan jawaban di papan tulis
Siswa diberi kesempatan untuk memberikan pendapat atau alternatif penyelesaian yang lain
Guru membahas bersama siswa soal latihan Membuat
Ringkasan
Penutup 5 menit
Siswa bersama guru melakukan refleksi atas proses pembelajaran yang telah dilaksanakan
Guru memberikan PR untuk siswa Guru memberitahukan materi yang akan dipelajari selanjutnya
Guru mengucapkan salam
Pertemuan 2 5 April 2016
Pendahuluan 10 menit Fase tahapan
Guru memberikan salam pembuka Guru mengkondisikan kesiapan kelas
Guru meminta perwakilan kelas memimpin doa Guru memeriksa kehadiran siswa
Guru memberikan motivasi agar siswa dapat mengikuti pelajaran dengan baik
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai dalam proses pembelajaran