Validitas Daya Pembeda Pengaruh Pembelajaran dengan Open Approach terhadap Kemampuan Penalaran Induktif-Kreatif Matematis

c Soal dengan P 0,71 sampai 1,00 adalah soal mudah Berikut ini disajikan Tabel 3.7 hasil rekapitulasi uji taraf kesukaran instrumen tes kemampuan penalaran induktif-kreatif matematis dalam penelitian ini. Tabel 3.7 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen Kemampuan Penalaran Induktif-Kreatif Matematis No. Item Indikator Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Tingkat Kesukaran P Kriteria 1 Generalisasi Kreatif 0,419 Sedang 4 Generalisasi Kreatif 0,489 Sedang 2 Analogi Kreatif 0,523 Sedang 5 Analogi Kreatif 0,533 Sedang 3 Pola Kreatif 0,538 Sedang 6 Pola Kreatif 0,712 Mudah Setelah dilakukan uji validitas, daya pembeda dan taraf kesukaran berikut rekapitulasi hasilnya pada Tabel 3.8 Tabel 3.8 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas, Daya Pembeda dan Taraf Kesukaran No. Item Validitas Daya Pembeda Taraf Kesukaran Kesimpulan 1. Valid Jelek Sedang Dipakai dengan perbaikan 2. Valid Jelek Sedang Dipakai dengan perbaikan 3. Valid Cukup Sedang Dipakai 4. Valid Jelek Sedang Dipakai dengan perbaikan 5. Valid Cukup Sedang Dipakai 6. Valid Cukup Mudah Dibuang Berdasarkan rekapitulasi hasil uji validitas, daya pembeda dan taraf kesukaran sebanyak 6 butir soal pada Tabel 3.8, dalam penelitian ini jumlah butir soal yang akan dipakai hanya sebanyak 5 butir. Hal ini dikarenakan setelah melakukan uji validitas empiris, waktu yang diperlukan untuk siswa menyelesaikan 6 butir soal dibutuhkan lebih dari 100 menit. Maka dengan berbagai pertimbangan seperti waktu dan konsentrasi siswa, jumlah soal dikurangi sebanyak satu butir soal, dan soal yang dibuang didasarkan pada taraf kesukaran soal yaitu taraf mudah, sehingga 5 butir soal yang dipakai semuanya memiliki taraf kesukaran sedang. Selain itu untuk butir soal yang memiliki kategori daya pembeda jelek maka dilakukan perbaikan ditinjau dari redaksi bahasa soal.

4. Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan suatu instrumen. Suatu instrumen dapat dikatakan memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi jika dapat memberikan hasil yang tetap. 9 Untuk mengetahui reliabilitas tes maka digunakan rumus Alpha sebagai berikut: 10 � = � � − 1 1 − ∑ � � � Dengan � = reliabilitas yang dicari ∑ � = jumlah varians skor tiap–tiap item � � = varians total Interpretasi terhadap besarnya angka indeks korelasi product momen sebagi berikut: 11 Tabel 3.9 Klasifikasi Koefisien Reliabilitas Besar “r” Product Moment Interpretasi 0,00 – 0,20 Sangat rendah 0,20 – 0,40 Rendah 0,40 – 0,70 Sedang 0,70 – 0,90 Tinggi 0,90 – 1,00 Sangat tinggi 9 Ibid., h.100. 10 Ibid., h.122. 11 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2012, h. 193. Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas dari 6 butir soal pada uji instrumen tes kemampuan penalaran induktif-kreatif matematis diperoleh nilai � 11 = 0,571. Nilai tersebut berada diantara 0,40 �11 ≤ 0,70 sehingga memiliki kriteria sedang. Oleh karena itu, instrumen yang digunakan cukup baik untuk mengukur kemampuan penalaran induktif-kreatif matematis siswa

G. Teknik Analisis Data

Analisis data yang dilakukan didasarkan pada kesamaan dua rata –rata kelompok. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial. Statistik deskriptif digunakan untuk menguraikan atau memberikan keterangan –keterangan mengenai suatu data yang diperoleh. Sedangkan statistik inferensial digunakan untuk melakukan generalisasi terhadap populasi dari sampel yang diambil yaitu untuk menunjukan apakah rata-rata kemampuan penalaran induktif-kreatif matematis siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Pada penelitian ini, teknik analisis statistik inferensial menggunakan perangkat lunak SPSS. Pengujian hipotesis yang dilakukan dengan menggunakan uji t. sebelum melakukan pengujian hipotesis, dilaksanakan uji prasyarat analisis sebagai berikut:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini uji normalitas menggunakan Uji Shapiro-Wilk karena sampel berukuran kurang dari 50. Sebagaimana mengacu pendapat Ricci yang mengatakan bahwa uji Shapiro- Wilk merupakan uji paling kuasa untuk sampel dibawah 50. 12 Adapun rumus uji Shapiro-Wilk sebagai berikut: 13 � = ∑ � � = ∑ − ̅ � = 12 Jenifer Larson-Hall, A guide to Doing Statistics in Second Language Research Using SPSS, New York: Routledge, 2010, p. 84. 13 Shapiro, S. S. and Wilk, M. B, An analysis of variance test for normality complete samples, Biometrika, 1965, p. 592-593.