Yang termasuk dalam lingkup rumah tangga adalah:
26
a. Suami istri atau mantan suami istri;
b. Orang tua dan anak-anak;
c. Orang-orang yang mempunyai hubungan darah;
d. Orang yang bekerja membantu kehidupan rumah tangga orang-orang
lain yang menetap di sebuah rumah tangga; e.
Orang yang hidup bersama dengan korban atau mereka yang masih atau pernah tinggal bersama yang dimaksud dengan orang yang hidup
bersama adalah pasangan hidup bersama atau beberapa orang tinggal bersama dalam satu rumah untuk jangka waktu tertentu.
3. Pengertian Kekerasan dalam Rumah Tangga
Kekerasan dalam rumah tangga atau Domestic Violence adalah rangkaian kata yang terdiri dari dua kata yaitu kekerasan atau violence yang
menjadi penekanan utamanya; dan kata rumah tangga atau domestic yang
menjelaskan tempat peristiwa violence itu sendiri. Secara sederhana domestc violence dapat diterjemahkan sebagai kekerasan yang terjadi dalam
lingkup rumah tangga.
27
Kekerasan dalam rumah tangga adalah kekerasan yang meliputi penyerangan, pemukulan, perkosaan dan pembunuhan, yang dilakukan oleh
26
Achie Sudiarti Luhulima, ed., Pemahaman Bentuk-bentuk Tindak Kekerasan terhadap Perempuan dan Alternatif Pemecahannya Bandung: PT. Alumni, 2000, h. 109.
27
Purnianti dan Kolibonso, Menyingkap Tirai Kekerasan dalam Rumah Tangga, h. 27.
seseorang kepada orang lain yang dilakukan oleh pelaku kepada korban dalam hubungan intim. Hubungan intim ini termasuk hubungan antara
suami-istri, pasangan seksual, orang tua, anggota keluarga besar, dan pacaran.
28
Menurut Mansur Faqih, “Kekerasan dalam Rumah Tangga KDRT
adalah serangan atau invasi assault yang menyakitkan terhadap fisik maupun integritas mental psikologis seseorang.”
29
Pada tahun 1993 Laporan Kekerasan dalam Rumah Tangga oleh Home Affairs Select Committee HASC, mendefinisikan kekerasan dalam
rumah tangga sebagai: “Semua bentuk penganiayaan fisik, seksual atau emosional yang berlangsung dalam konteks suatu hubungan yang erat.
Dalam banyak kasus, hubungan yang terjadi diantara pasangan yang dinikahi, kumpul kebo, atau yang lainnya atau bek
as pasangan.”
30
Dalam Undang-undang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga Pasal 1 Ayat 1, pengertian kekerasan dalam rumah tangga adalah:
“Setiap perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan, yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik,
seksual, psikologis, danatau penelantaran rumah tangga termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan, atau perampasan
kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkup rumah tangga.”
31
28
Dewita Hayu Shinta dan Oetari Cintya Bramanti, Kekerasan dalam Rumah Tangga Reduksi Bentuk-Bentuk Kekerasan dalam Rumah Tangga dalam RUU KUHP Jakarta: LBH APIK, 2007, h.
38.
29
Eti Nurhayati, Bimbingan, Konseling Psikoterapi Inovatif Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011, h. 127.
30
Purnianti dan Kolibonso, Menyingkap Tirai Kekerasan dalam Rumah Tangga, h. 28.
31
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan