dan perlindungan perempuan dan anak dalam rangka terwujudnya kesetaraan dan keadilan gender.
3
Di P2TP2A Kota Tangerang Selatan terdapat 5 pelayanan yaitu pelayanan medis, pelayanan hukum, pelayanan psikis, konseling
perkawinan, dan pelayanan rehabilitasi sosial. Berikut penjelasan mengenai pelayanan-pelayanan yang ada di
P2TP2A Kota Tangerang Selatan yaitu :
1. Pelayanan Medis
Pelayanan medis yaitu bantuan kepada korban KDRT yang mengalami luka fisik yang membutuhkan pengobatan dan ingin
melakukan visum untuk bukti kepada pihak Kepolisian apabila klienkorban KDRT ingin melaporkan pelaku.
Menurut Dr. Henry Richardson bahwa peran pekerja sosial medis tujuan akhirnya ialah membantu pasien menggunakan kemampuan-
kemampuannya untuk mencari dan mempergunakan perawatan medis, untuk mencegah terjadinya komplikasi-komplikasi lebih lanjut, dan
untuk mempertahankan kesehatannya.
4
Dimana peran pekerja sosial medis ini dilakukan oleh Staf Penerima Pengaduan.
Korban KDRT yang datang ke P2TP2A dengan kondisi fisik yang terluka, maka Staf Penerima Pengaduan akan mendampingi korban ke
Kepolisian untuk melapor, setelah mendapat surat dari Kepolisian, korban akan dirujuk ke rumah sakit untuk melakukan visum terkait luka
3
Brosur P2TP2A Kota Tangerang Selatan.
4
Johnston, Relasi Dinamis antara Pekerja Sosial dengan Klien dalam Setting Rumah Sakit, h. 38.
fisiknya sebagai bukti pada saat ingin melanjutkan untuk melaporkan pelaku.
Pelayanan medis secara langsung di Kantor P2TP2A memang tidak ada, karena Kantor P2TP2A hanya sebagai tempat pelayanan
pengaduan, dan hanya terdapat ruang konsultasi hukum, rumah aman shelter
5
bagi klienkorban KDRT yang membutuhkan tempat tinggal sementara dengan batas maksimal 3 hari 2 malam.
P2TP2A dalam memberikan pelayanan medis berkoordinasi dengan rumah sakit, terutama rumah sakit umum biasanya RSUD,
kecuali visum diluar RSUD dan 25 puskesmas yang sudah paham dalam penanganan korban tindak kekerasan. Untuk rumah sakit swasta
masih belum berkoordinasi tetapi pihak P2TP2A sudah menitipkan ke Dinas Kesehatan agar rumah sakit swasta juga paham dalam
penanganan korban tindak kekerasan. Klienkorban KDRT yang membutuhkan pengobatan segera atau
harus melakukan visum maka Staf Penerima Pengaduan akan mendampingi sebagaimana dikatakan Bu Dini Staf Penerima
Pengaduan sebagai berikut: “Nah dari situ kalau memang keadaannya seperti yang tadi
saya bilang, dia lebam-lebam semuanya nih habis dipukuli trus dia ingin melaporkan pelakunya, kita utamakan adalah visum,
nah itu nanti akan jadi bukti otentik saat dia pelaporan di Kepolisian, kalau kasusnya ini ditindaklanjuti sampai ke tahap
pengadilan. Nah itu kita harus segera karena kan kalau lebam itu bisa hilang jadi kita harus segera visum, nah visum ini
ditanggung secara gratis oleh P2TP2A.
”
6
5
Observasi Peneliti pada Rabu, 18 Februari 2015, lihat lampiran I.
6
Wawancara Pribadi dengan Dini Kurnia, S.Si, Tangerang Selatan, 18 Maret 2015, lihat