Dampak Kekerasan dalam Rumah Tangga
P2TP2A ini merupakan amanah dari kementerian dan undang-undang, yang memang diharapkan setiap kabupatenkota dapat membentuk tempat
perlindungan perempuan dan anak. Di dalam Undang-undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 2004
tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan rasa aman dan bebas dari segala bentuk
kekerasan dan bahwa korban kekerasan dalam rumah tangga, yang kebanyakan adalah perempuan, harus mendapat perlindungan dari negara
danatau masyarakat agar terhindar dan terbebas dari kekerasan atau ancaman kekerasan, penyiksaan, atau perlakuan yang merendahkan derajat
dan martabat kemanusiaan.
2
Selain itu di dalam Undang-undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak bahwa Negara
Kesatuan Republik Indonesia menjamin kesejahteraan tiap-tiap warga negaranya, termasuk perlindungan terhadap hak anak yang merupakan hak
asasi manusia.
3
Dasar Hukum pembentukan P2TP2A Kota Tangerang Selatan yaitu Surat Keputusan Walikota Tangerang Selatan Nomor : 147.141Kep. 402-
Huk2010 tentang Pembentukan Pengurus Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak P2TP2A Kota Tangerang Selatan.
4
Pada pembentukan pengurus tahun 2010, banyak sekali yang menjadi pengurus yaitu dari semua sektor dilibatkan baik itu dari
2
Undang-undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga.
3
Undang-undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak.
4
Brosur P2TP2A Kota Tangerang Selatan.
masyarakat, dunia usaha, maupun dari jajaran pemerintahan, karena beranggapan bahwa semakin banyak yang terlibat dalam penanganan
kasus tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak maka angka kekerasan akan berkurang dan menjadi nol. Tetapi seiring berjalannya
waktu, ini tidak efektif selain juga dengan kesibukan masing-masing, yang concern terhadap penanganan tindak kekerasan terhadap perempuan dan
anak ini juga tidak sebanyak yang diharapkan pada waktu awal. Oleh karena itu, susunan pengurus dievaluasi dan dikurangi agar tetap berjalan.
5
Sebelumnya pengurus P2TP2A Kota Tangerang Selatan melakukan studi banding ke beberapa wilayah seperti di Solo dan Yogyakarta dimana
pengurus P2TP2A-nya tidak terlalu banyak, hanya kerjasama dengan lembaga bantuan hukum dan lembaga psikolog, serta memperluas jaringan
kerjasama dengan lembaga-lembaga sosial yang bergerak dibidang yang sama. Jadilah itu diserap oleh pengurus P2TP2A Kota Tangerang Selatan
untuk bekerjasama dengan lembaga bantuan hukum, lembaga psikolog, dan memperluas jaringan.
6