pendamping, dan pekerja sosial agar proses peradilan berjalan sebagaimana mestinya.
D. PELAYANAN PSIKIS
1. Konseling
Menurut The American Psychological Association, Division of Counseling Psychology, Committee on Definition mendefinisikan konseling
sebagai sebuah
proses membantu
individu untuk
mengatasi masalah-masalahnya dalam perkembangan dan membantu mencapai
perkembangan yang optimal dengan menggunakan sumber-sumber dirinya.
16
Berdasarkan perspektif Pekerja Sosial, konseling dapat dilakukan melalui tiga tahap, yakni membangun relasi, menggali masalah secara
mendalam, dan menggali solusi alternatif.
17
a. Membangun Relasi
Tahap ini melibatkan pertunangan engagement atau pertemuan awal antara Pekerja Sosial dan klien. Pekerja Sosial dituntut untuk
membangun suasana yang kondusif dan menyenangkan, sehingga klien tidak memiliki keraguan atau bahkan ketakutan dalam mengemukakan
masalahnya. Pekerja Sosial perlu menunjukkan sikap penerimaan,
16
Gantina Komalasari, dkk., Teori dan Teknik Konseling Jakarta: PT Indeks, 2011, h. 9.
17
Edi Suharto, Pekerjaan Sosial di Dunia Industri Bandung: Alfabeta, 2009, h. 28.
respek dan perhatian kepada klien. b.
Menggali Masalah Secara Mendalam Pada tahap ini Pekerja Sosial dan klien terlibat dalam penggalian
informasi secara lengkap dan mendalam mengenai kesulitan-kesulitan yang dialami klien. Dimensi masalah yang perlu digali pada tahap ini
berkisar pada: 1 jenis masalah yang dialami klien, 2 tingkat masalahnya, 3 lama masalah tersebut telah terjadi, 4 penyebabnya, 5
perasaan klien mengenai masalah tersebut, dan 6 kekuatan serta kemampuan fisik dan mental klien dalam menghadapi masalah yang
dialaminya. Pekerja Sosial jangan tergesa-gesa untuk segera memberikan solusi sesaat setelah masalah klien teridentifikasi.
c. Menggali Solusi Alternatif
Setelah masalah diyakini telah terungkap secara mendalam, tahap berikutnya yang perlu dilakukan Pekerja Sosial dan klien adalah
menggali berbagai kemungkinan yang dapat dijadikan alternatif pemecahan masalah. Peran Pekerja Sosial pada tahap ini umumnya
mengidentifikasi beberapa alternatif untuk kemudian menggalinya bersama klien guna mencari kecocokan, kelebihan dan keterbatasan dari
setiap alternatif-alternatif tersebut. Prinsip yang perlu diperhatikan dalam tahap ini adalah bahwa klien memiliki hak menentukan nasibnya
sendiri the right to self determination, yakni untuk memilih sendiri
beberapa alternatif yang paling sesuai dengan aspirasi dan keadaannya. Tugas Pekerja Sosial adalah membantu klien memahami dan
memperjelas konsekuensi-konsekuensi dari masing-masing alternatif yang tersedia, dan umumnya bukan memberi saran atau pilihan secara
sepihak kepada klien.
2. Konseling Pernikahan
Konseling pernikahan marriage counseling adalah upaya membantu pasangan calon suami-istri, dan suami-istri oleh konselor profesional,
sehingga mereka dapat berkembang dan mampu memecahkan masalah yang dihadapinya melalui cara-cara yang saling menghargai, toleransi, dan
dengan komunikasi yang penuh pengertian, sehingga tercapai motivasi berkeluarga, perkembangan, kemandirian, dan kesejahteraan seluruh
anggota keluarga.
18
E. REHABILITASI SOSIAL
Rehabilitasi sosial merupakan upaya yang bertujuan untuk mengintegrasikan seseorang yang mengalami masalah sosial ke dalam
kehidupan masyarakat dimana dia berada. Pengintegrasian tersebut dilakukan melalui upaya peningkatan penyesuaian diri, baik terhadap
keluarga, komunitas maupun pekerjaannya. Dengan demikian, rehabilitasi
18
Sofyan S. Willis, Konseling Keluarga Bandung: Penerbit Alfabeta, 2011, h.165.