Intra Kurikuler Struktur Kurikulum

1 Organisasi Santri Madinatunnajah OSMN, Panitia Bulan Ramadhan PBR dan Panitia Bulan Syawwal PBS. Teknik, waktu dan tempat pelaksanaan OSMN, PBR dan PBS merupakan wadah resmi pendidikan keorganisasian di pesantren sekaligus sebagai penopang kreatifitas santri. Pengurus OSMN, PBR, dan PBS adalah santri senior kelas 6 yang dipilih dan disetujui oleh pimpinan pesantren setahun sekali. Organisasi Santri Madinatunnajah OSMN, dipilih dan dikukuhkan pada tahun ajaran kedua, dan bertugas selama 1 tahun. Dalam menjalankan tugasnya organisasi ini dibagi dalam beberapa bagian untuk mengurus dan mengatur totalitas kehidupan siswa santri di bawah bimbingan pengasuh pesantren dengan bantuan staf pengasuhan santri. PBR dipilih dan diangkat menjelang bulan Ramadhan yang bertugas memenej seluruh kegiatan pada bulan Ramadhan meliputi; pelaksanaan ibadah shalat tarawih, tadarrus, musyawarah kerja OSMN dan Koordinator, kegiatan nuzulu al- qur‟an, pembekalan bahasa, dan kegiatan ekstra lainnya. PBS dipilih dan dikukuhkan pada pertengahan bulan Ramadhan yang bertugas memenej seluruh kegiatan pada bulan Syawwal meliputi; pelaksanaan ibadah shalat Ied, penerimaan santri baru, penyambutan dan penempatan tamu-tamu yang berkunjung ke pesantren, persiapan penyambutan siswa lama setelah berlibur, silaturrahim wali santri dengan bapak pimpinan pesantren, dan pelaksanaan pekan perkenalan khutbatu al- „arsy. 2 Organisasi Gerakan Pramuka Madinatunnjah GPMN Teknik, waktu dan tempat pelaksanaan Organisasi Gerakan Pramuka Madinatunnjah GPMN bertanggung jawab dalam mengatur seluruh kegiatan kepramukaan di Pondok Pesantren Madinatunnajah. Penentuan ketua pengurus organisasi ini diadakan setiap bulan Jumada Tsani bertempat di setiap gugus depan. Setiap gugus depan mengutus 5-10 pembina yang telah memenuhi syarat kelas dan nilai awal tahun untuk dipilih menjadi ketua Koordnator dan ketua Pembina gugus depan. Dari kandidat yang ada kemudian dipilih secara langsung oleh seluruh anggota gugus depannya sehingga menyisakan 2 kandidat ketua dan 2 kandidat Pembina gugus depan. Setiap kandidat yang lolos kemudian diseleksi kembali oleh pimpinan pondok sehingga tersisa 10 kandidat ketua koordinator dari seluruh gugus depan yang berjumlah 10. Para kandidat kemudian memberikan suaranya untuk memilih 2 diantara mereka untuk menjadi ketua dan wakil ketua koordinator. Untuk kandidat Pembina gugusdepan dipilih langsung oleh pimpinan pondok. Ketua dan wakil ketua yang terpilih kemudian membuat formatir kepengurusan organisasi dengan 7 bagian, yaitu; Ketua dan wakil ketua, Sekretaris, Keuangan, Kedai pramuka, Latihan, Perpustakaan, dan Perlengkapan. Dengan jumlah personil menyesuaikan. 3 Organisasi Asrama. Teknik, waktu dan tempat pelaksanaan Ciri khas dunia pondok pesantren adalah adanya asrama untuk tempat tinggal santri yang dikelola oleh pengurus asrama. Secara struktural organisasi asrama ini dibawah pengawasan dan manajemen Organisasi Santri Madinatunnajah OSMN. Jika OSMN ditangani oleh siswa kelas 6, organisasi asrama diurus oleh siswa kelas 5 dengan dibantu oleh santri-santri kelas dibawahnya kelas 4 dan kelas 3. Mekanisme pemilihan pengurus asrama meliputi; pertama pengurus harian OSMN memilih 3 calon kandidat untuk 56 ditetapkan sebagai ketua, wakil ketua, dan ketua keamanan asrama atas bimbingan staf pengasuhan santri. Kedua, pengurus terpilih menyusun formasi pengurus asrama yang terdiri dari sekretaris, bendahara, bagian keamanan, penggerak bahasa, bagian olahraga, bagian kesenian dan bagian kesehatan. Program kerja pengurus asrama dirancang dalam musyawarah kerja asrama yang diadakan secara serentak pada malam puasa Arafah. Dengan adanya organisasi asrama ini seluruh siswa mendapatkan pengawalan secara langsung dalam menjalankan disiplin. Kegiatan asrama meliputi; Mahkamah keamanan dan bahasa, absensi kehadiran di asrama, piket kebersihan asrama, piket malam, petugas pemukul bel, lari pagi dan pembersih pondok mingguan. 4 Organisasi Konsulat. Teknik, waktu dan tempat pelaksanaan Organisasi konsulat memiliki peran yang sangat penting dalam membantu lancarnya pelaksanaan program kerja Organisasi Santri Madinatunnajah OSMN. Secara struktural organisasi ini dibawah Organisasi Santri Madinatunnajah OSMN Organisasi konsulat ini diurus oleh siswa kelas 5. Mekanisme pemilihan pengurus konsulat melalui beberapa tahapan; pertama, seluruh anggota konsulat memilih calon ketua konsulat dari siswa kelas 5 yang ada di konsulat masing-masing dengan pengawasan pembimbing konsulat. Kedua, calon yang terpilih diajukan kepada staf pengasuhan untuk mendapatkan pengesahan dari pimpinan pesantren. Ketiga, ketua konsulat terpilih menyusun formasi pengurus konsulat yang terdiri dari sekretaris, bendahara, humas, dan perlengkapan. 5 Klub-klub olahraga, kesenian dan keterampilan.