Perencanaan Kurikulum Manajemen Kurikulum Pondok Pesantren Madinatunnajah

yang cukup banyak, hal tersebut melatih siswa mampu memecahkan problem yang dihadapinya. d. Pembiasaan Metode pembiasaan yang diterapkan cukup efektif di dalam melatih siswa santri untuk melakukan hal-hal yang positif, karena siswa dibiasakan berdisiplin bahkan dengan sedikit paksaan. e. Pencipta Lingkungan Lingkungan yang kondusif mutlak ada dalam sistem pendidikan asrama, karena kondisi tersebut mendukung terciptanya miliu belajar yang sehat, segala apa yang didengar, dilihat, dan dirasakan oleh siswa adalah merupakan unsur- unsur yang mendidik. 47 Menurut hasil observasi dan wawancara penulis, metode klasikal yang digunakan adalah wetonan. Metode wetonan cara penyampaian materi pelajaran yaitu ustatz membaca dan menjelaskan materikitab tersebut, sementara santri mendengarkan, memaknai dan menerima. Namun dalam beberapa kesempatan, karena sesuatu dan lain hal digunakan pula metode sorongan yaitu beberapa santri datang kepada ustadz dengan kitab yang dikajinya. Ustadz membaca berulang-ulang dan diikuti oleh santri seorang demi seorang sampai hafal. Lalu ustadz memberi penjelasan dan contoh-contoh. Selanjutnya diikuti dengan pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab berdasarkan mareti yang dikajinya. Dalam beberapa kesempatan ustadz dapat memberi kepercayaan pembelajaran kepada santri yang dipilih dari para santri senior sebagai upaya latihan bagi para santri senior, namun tetap dibawah pengawasan ustadz yang bersangkutan, metode ini diberikan kepada mareka yang belajar kitab kuning yang hanya berlaku pada bulan Ramadhan saja. Namun metode ini dianggap cukup efektif karena dengan cara ini 47 Studi Dokumen pada Tanggal 16, 24, dan 26 Mei 2016 pengajaran maupun pelimpahan nilai-nilai sebagai “delivery culture” berlangsung dengan cukup intensif. 48

2. Struktur Kurikulum

Struktur kurikulum Tarbiyatul al-Muallimin wa al-Muallimin al- Islamiyah TMI terdiri dari Intra Kurikuler, Ko Kurikuler dan Ekstra Kurikuler.

a. Intra Kurikuler

Kegiatan intra-kurikuler merupakan kegiatan utama yang dilakukan oleh setiap sekolah atau pesantren yang sudah teratur, jelas dan terjadual. Kegiatan ini terdiri dari beberapa mata pelajaran yang harus ditempuh oleh setiap peserta didik santri sesuai dengan jenjang masing-masing. Adapun struktur intra-kurikuler di Tarbiyatul al-Muallimin wa al-Muallimin al-Islamiyah TMI terbagi menjadi beberapa bagian di antaranya sebagai berikut: Pertama, struktur Ulum Islamiyah. Struktur ini berisi mata pelajaran yaitu: a Al-Qur‟an b Tajwid c Tafsir d Hadits e Musthalahul Hadist f Ushul Fiqh g Fiqih h Aqidah Akhlak i Tarikh Islam j Sejarah Kebudayaan Islam Kedua, struktur Ulum Lugha. Struktur ini berisi mata pelajaran yaitu: a Tarbiyah 48 Wawancara dengan Pimpinan pesantren pada Tanggal 26 Mei 2016 b Qowaidul Fiqhiyah c Imla‟ d Insya‟ e Muthala‟ah f Nahwu g Sharaf h Balaghah i Mahfuzhat j Khath k Bahasa Inggris l Bahasa Indonesia Ketiga, struktur Ulum Ammah. Struktur ini berisi mata pelajaran yaitu: a Matematika b Biologi c Geografi d Ilmu Pengetahuan Alam e Ilmu Pengetahuan Sosial f Sejarah g Akuntansi h Kewarganegaraan i Kepribadian j Sosiologi k Teknologi Informasi Komunikasi. 49 Struktur kegiatan intra-kurikuler merupakan pola susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh setiap peserta didik santri dalam kegiatan belajar mengajar sesuai dengan jenjang masing-masing. Struktur intra-kurikuler di Tarbiyatul al-Muallimin wa al-Muallimin al- Islamiyah TMI terdiri atas kelompok mata pelajaran keagamaan Islam, kelompok mata pelajaran pendidikan umum, dan muatan lokal. 49 Studi Dokumen pada Tanggal 16, 24, dan 26 Mei 2016.