Keadaan Sarana dan Prasarana

dan ilimu pengetahuan umum, dengan tetap berjiwa pesantren. Prinsip- prinsip dasar seperti itulah yang menjadi acuan dalam penyusunan dan pengembangan kurikulum TMI Pondok Pesantren Madinatunnajah Jombang. Pada aspek teoritis, kurikulum TMI Pondok Pesantren Madinatunnajah Jombang dikembangkan atas dasar teori pendidikan berdasarkan tradisi budaya pesantren secara berkesinambungan. Karakterristik kurikulum TMI dikembangkan pada kompetensi ini yang merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang. Kurikulum ini membidik kompetensi siswa santri pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik dalam proses pembelajaran yang didasarkan pada upaya mengenai kompetensi dapa tingkat yang menekankan karakter siswa. 45 Dari hasil pengamatan penulis, kurikulum pendidikan TMI di Pondok Pesantren Madinatunnajah Jombang berjalan secara tertulis. Dimana kurikulum dirumuskan oleh tim penyusun kurikulum untuk menentukan arah kebijakan pendidikan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan hingga sampai dengan evaluasi pendidikan. Beberapa data yang dapat diperolehkan di antaranya adalah profil pondok pesantren, silabus, kitab rujukan sebagai pegangan dan jadual kegiatan harian.

b. Pelaksanaan Kurikulum

Berdasarkan hasil pengamatan penulis, pelaksanaan kurikulum terbagi menjadi dua tingkatan yaitu, pelaksanaan kurikulum tingkat sekolah dan tingkat kelas. Dalam pelakasanaan kurikulum di tingkat sekolah pimpinnan pesantren bertanggung jawab atas pelaksanaannya, sedangkan di tingkat kelas guru yang bertanggung jawab. Pendidikan Tarbiyatul al-Muallimin wa al-Muallimin al-Islamiyah TMI dilaksanakan 24 dua puluh empat jam, dimana proses belajar 45 Ibid. mengajar yang mengedepankan aspek akademis dilaksanakan mulai pukul 08.00 sampai pukul 11.30, selain waktu tersebut siswa mengalami proses pendidikan dengan sekian banyaknya kegiatan yang mendukung intra kurikuler dan ekstra kurikuler. Strategi pembelajaran, menurut Pemimpin Pesantren dan para ustadz lebih ditekankan pada kebutuhan santri memahami ilmu-ilmu keagamaan, bagaimana santri dapat memahami materi pembelajaran yang diperolehnya dan melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari. Keterampilan lainnya diperoleh dengan pengalaman bagaimana dapat mengerjakan sesuatu, dan pembelajaran secara khusus. 46

1. Proses Pembelejaran

Secara umum metode pendidikan Tarbiyatul al-Muallimin wa al- Muallimin al-Islamiyah TMI dilaksanakan dengan keteladanan, pengarahan, penugasan, pembiasaan, dan penciptaan lingkungan. a. Keteladanan Keteladanan dicontohkan oleh kyai, guru, dan siswa santri. Metode ini sangat efektif dalam mendidik karakter, karena sebaik-baik pendidikan adalah dengan perbuatan, bukan sekadar dipidatokan. b. Pengarahan Setiap pekerjaaan selalu diawali dengan pengarahan. Hal itulah yang diterapkan dalam proses pendidikan, sehingga memungkinkan siswa santri untuk memahami nilai-niali filosofis dari setiap apa yang dikerjakan, dan bukan hanya sekadar mengerjakan tugas dan kewajibannya. c. Penugasan Diantara metode yang benar dalam mendidik adalah dengan penugasan. Siswa santri dapat menghayati nilai-nilai pendidikan setelah mengerjakan tugas yang diberikan, siswa diberi tanggung jawab untuk mengerjakan tugas dalam jumlah 46 Wawancara dengan Pimpinan Pesantren dan Para Ustad pada Tanggal 26 Mei 2016