kursi, papan tulis, alat praktik, alat peraga, perpustakaan, laboratorium, halaman, taman dan jalan menuju sekolah.
3. Jenis-jenis Sarana dan Prasarana Pendidikan
Fasilitas atau benda-benda pendidikan dapat ditinjau dari fungsi, jenis, atau sifatnya, yaitu:
a. Ditinjau dari fungsinya terhadap proses belajar mengajar PBM,
prasarana pendidikan berfungsi tidak langsung kehadirannya tidak sangat menentukan. Termasuk dalam prasarana pendidikan adalah
tanah, halaman, pagar, tanaman, gedungbangunan sekolah, jaringan jalan, air listrik, telepon, serta perabotmebiler. Sedangkan sarana
pendidikan berfungsi langsung kehadirannya sangat menentukan terhadap PBM, seperti alat pelajaran, alat peraga, alat praktek dan
media pendidikan.
12
Prasarana pada pengertian yang telah dijelaskan di atas, memiliki peran yang sifatnya tidak langsung menunjang proses belajar mengajar
PBM. Oleh karena itu prasarana hanya menjadi faktor pendukung dalam proses pendidikan. Sehingga dalam keberadaannya kurang sangat
menentukan efektifnya proses belajar mengajar. Namun hal tersebut tidak membuat prasarana tidak diperhatikan dalam proses pengadaannya karena
tanpa adanya prasarana pendidikan, proses belajar mengajar yang terjadi akan terhambat mengingat prasarana pendidikan itu sendiri merupakan faktor yang
mendukung dan melengkapi sarana pendidikan guna terlaksananya proses belajar mengajar yang efektif. Yang termasuk prasarana pendidikan yaitu
meliputi gedungbangunan sekolah ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang kelas, ruang laboratorium, perpustakaan, ruang Unit Kesehatan Sekolah
UKS, tempat ibadah, ruang organisasi, gudang, kantin sekolah dan jamban, air, listrik, telepon dan jalan menuju sekolah.
Sedangkan sarana pendidikan berfungsi secara langsung dalam kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu fungsi kehadirannya sangat
menentukan keefektifan kegiatan pembelajaran di sekolah. Misalnya, buku
12
Ary H. Gunawan, Administrasi Sekolah Administrasi Pendidikan Mikro, Jakarta: Rineka Cipta, 1996, Cet. 1, h. 115
pelajaran yang digunakan saat kegiatan belajar mengajar. Tanpa adanya buku pelajaran tersebut, maka proses transfer ilmu dari guru ke peserta didik akan
kurang optimal. Hal ini tentunya akan menghambat kelancaran proses belajar mengajar yang terjadi di kelas.
Jika dilihat dari jenisnya, maka sarana dan prasarana pendidikan dikategorikan ke dalam beberapa jenis yaitu sebagai berikut:
b. Ditinjau dari jenisnya, fasilitas pendidikan dapat dibedakan menjadi
fasilitas fisik dan fasilitas nonfisik. Fasilitas fisik atau fasilitas material yaitu segala sesuatu yang
berwujud benda mati atau dibendakan yang mempunyai peran untuk memudahkan atau melancarkan sesuatu usaha, seperti kendaraan,
mesin tulis, komputer, perabot, alat peraga, model, media dan sebagainya.
Fasilitas nonfisik yaitu sesuatu yang bukan benda mati atau kurang dapat disebut benda atau dibendakan, yang mempunyai peranan untuk
memudahkan atau melancarkan sesuatu usaha seperti manusia, jasa, uang.
Dari penjelasan yang telah dikemukakan di atas, fasilitas yang dimaksud adalah sarana dan prasarana yang digunakan di sekolah, baik yang
bersifat fisik maupun nonfisik. Fasilitas fisik adalah semua sarana dan prasarana pendidikan yang digunakan sekolah yang berwujud benda mati
namun memiliki peran yang penting karena dapat memudahkan suatu kegiatan pendidikan. Misalnya kendaraan yang biasa digunakan untuk
transportasi, mesin tulis dan komputer sebagai media yang digunakan untuk praktik kejuruan, perabotan sekolah yang menunjang proses pendidikan, alat
peraga yang digunakan dalam proses belajar mengajar dan model kerangka manusia atau anatomi tubuh manusia yang digunakan saat pembelajaran
praktik bidang studi dan lain sebagainya. Adapun pendapat lain yang mengartikan sarana dan prasarana
pendidikan sebagai kebutuhan fisik sekolah. Menurut Tholib Kasan, yang dimaksud dnegan kebutuhan fisik sekolah adalah sebagai berikut:
1 Kantor,
2 Sekolah,
3 Rumah dinas,
4 Gudang,
5 Laboratorium,
6 Instalasi air dan listrik,
7 Jalan,
8 Jembatan,
9 Pagar,
10 Saluran air,
11 Tanah; tanah kosong, kebun percobaan, taman dan halaman.
13
Sedangkan sarana dan prasarana yang dikategorikan ke dalam fasilitas nonfisik yaitu fasilitas yang memiliki peranan yang sama dengan fasilitas
fisik, hanya saja tidak berwujud benda mati. Misalnya manusia, dalam hal ini yaitu sumber daya manusia atau guru sebagai pendukung kegiatan belajar
mengajar. Kemudian adalah jasa, yakni kinerja guru itu sendiri dalam mengajar dan memberikan konsultasi kepada siswa yang sedang mengalami
permasalahan. Yang terakhir adalah uang, di mana uang sebagai faktor ekonomi memiliki peran yang sangat penting dalam proses pendidikan di
sekolah, termasuk proses pengadaan sarana dan prasarana pendidikan dapat terealisasikan karena adanyan fungsi uang tersebut.
Sarana dan prasarana pendidikan dapat diklasifikasikan berdasarkan sifatnya, yaitu:
c. Ditinjau dari sifat barangnya, benda-benda pendidikan dapat
dibedakan menjadi barang bergerak dan barang tidak bergerak, yang kesemuanya dapat mendukung pelaksanaan tugas.
1 Barang
bergerak atau
barang berpindahdipindahkan
dikelompokkan menjadi barang habis pakai dan barang tak habis pakai.
a Barang habis pakai ialah barang yang susut volumenya pada
waktu dipergunakan dan dalam jangka waktu tertentu barang tersebut dapat susut terus sampai habis atau tidak berfungsi
lagi, seperti kapur tulis, tinta, kertas, spidol, penghapus, sapu dan sebagainya.
b Barang tak habis pakai ialah barang-barang yang dapat
dipakai berulang kali serta tidak susut volumenya semasa digunakan dalam jangka waktu yang relatif lama, tetapi tetap
13
Tholib Kasan, Op. Cit, h. 95
memerlukan perawatan agar selalu siap pakai untuk pelaksanaan tugas, seperti mesin tulis, komputer, mesin tik,
kendaraan, perabot, media pendidikan dan sebagainya.
2 Barang tidak bergerak ialah barang yang tidak berpindah-pindah
letaknya atau
tidak bisa
dipindahkan, seperti
tanah, bangunangedung, sumur, menara air dan sebagainya.
14
Sarana dan
prasarana yang
digunakan di
sekolah dapat
diklasifikasikan berdasarkan sifatnya menjadi barang bergerak dan barang tidak bergerak. Barang yang bergerak ini dapat dipindahtempatkan dan
tentunya volume barang tersebut dapat dijangkau oleh penggunanya. Barang bergerak ini terbagi menjadi barang habis pakai dan barang tidak habis pakai.
Barang habis pakai hanya dapat digunakan dalam jangka waktu yang tidak lama karena volume barang tersebut akan susut pada saat digunakan dan
sampai barang tersebut habis nilai gunanya. Yang termasuk dalam barang habis pakai antara lain seperti spidol dan tinta yang digunakan dalam kegiatan
belajar mengajar. Sedangkan barang tidak habis pakai jangka waktunya lebih lama dibandingkan dengan barang habis pakai, karena volumenya tidak akan
susut saat digunakan hanya saja dibutuhkan perawatan secara berkala dan anggaran biaya untuk melakukan perawatan tersebut agar barang tersebut
selalu dalam kondisi siap pakai ketika akan digunakan. Yang termasuk dalam kategori barang tidak habis pakai adalah seperti mesin tik, komputer yang
digunakan dalam proses pendidikan dan kendaraan sebagai alat transportasi yang digunakan pihak sekolah untuk memudahkan kegiatan pendidikan jika
harus dilaksanakan di luar sekolah, media pendidikan dan sebagainya. Selanjutnya adalah barang tidak bergerak. Barang yang tidak dapat
dipindahtempatkan ini dapat berupa prasarana pendidikan yang digunakan untuk menunjang proses pendidikan. Yang termasuk barang tidak bergerak
ini yaitu lahan, bangunangedung sekolah, air, listrik dan sebagainya. Sedangkan dilihat dari fungsi dan peranannya dalam proses belajar
mengajar, maka sarana pendidikan dapat dibedakan menjadi: alat pelajaran, alat peraga dan media pendidikan.
14
Ibid., h. 115-116
Secara singkat ketiga jenis sarana pendidikan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Alat pelajaran
Alat pelajaran adalah alat atau benda yang dipergunakan secara langsung oleh guru maupun murid dalam proses belajar
mengajar.
15
b. Alat peraga
Alat peraga adalah semua alat bantu pendidikan dan pengajaran, dapat berupa benda perbuatan dari yang tingkatannya paling
konkrit sampai ke yang paling abstrak yang dapat mempermudah pengertian penyampaian konsep kepada siswa.
16
Dalam proses belajar mengajar, alat peraga sangatlah dibutuhkan karena dengan penggunaan alat peraga tersebut mampu memudahkan peserta
didik untuk mencerna pelajaran yang diberikan oleh guru. Dengan alat peraga maka peserta didik bisa melihat secara langsung contoh atau gambaran
konkrit dari teori yang mereka pelajari. c.
Media pendidikan Kata media berasal dari bahasa latin yang secara harfiahnya berarti
pengantar atau perantara. Media pembelajaran dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari
sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif di mana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara
efektif dan efisien.
17
Selain itu ada juga pendapat lain mengenai pengertian media pendidikan. Media pendidikan adalah segala bentuk saluran
pendidikan baik dalam bentuk cetak maupun audio visual yang dapat menyajikan pesan serta merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
kemauan pembelaajr sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar
mengajar. Media
pendidikan dapat
diklasifikasikan berdasarkan atas media tradisional dan media modern. Contoh dari
media tradisional adalah papan tulis, penghapus dan kapur. Sedangkan contoh dari media modern adalah slide dan film.
18
Bretz mengidentifikasikan ciri utama dari media menjadi tiga unsur pokok yaitu: suara, visual dan gerak. Sedangkan menurut Gagne, media
terbagi menjadi 7 tujuh kelompok yaitu: benda untuk didemonstrasikan,
15
Suharsimi Arikunto, Pengelolaan Materiil, Jakarta: Prima Karya, 1987, h. 11
16
Wahyu Sri Ambar. A, Op. Cit, h. 10-11
17
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, Jakarta: Gaung Persada Press, 2012, h. 7
18
Wahyu Sri Ambar. A, Op. Cit, h. 11
komunikasi lisan, media cetak, gambar diam, gambar gerak, film bersuara dan mesin belajar.
19
Media pengajaran ada tiga jenis, yaitu visual, audio dan audiovisual.
20
1 Media auditif, yaitu media yang hanya mengandalkan indera
pendengaran kemampuan suara, seperti radio, cassette recorder, piringan audio.
2 Media visual, yaitu media yang hanya mengandalkan indera penglihatan,
seperti film strip, slides, foto, gambar, atau cetakan. Adapula media visual yang menampilkan gambar bergerak seperti film bisu, film kartun.
3 Media audiovisual, yaitu media yang mempunyai unsur suara dan
gambar. Media ini memiliki kemampuan yang lebih baik karena mencakup kedua unsur yang pertama dan kedua.
21
Ketiga jenis media pengajaran tersebut dapat digunakan oleh guru untuk lebih memudahkan dalam penyampaian informasi kepada peserta didik.
Selain itu, dengan penggunaan media pengajaran tersebut akan lebih menarik minat belajar siswa dalam belajar. Misalnya saat guru menggunakan media
audiovisual berupa film terkait dengan materi pelajaran yang sedang diajar. Hal itu tentunya akan membuat peserta didik lebih tertarik dan termotivasi
untuk belajar karena peserta didik dapat menghubungkan secara langsung dengan materi yang sedang dipelajari. Oleh karena itu, media pengajaran
haruslah dimanfaatkan seoptimal mungkin agar proses belajar mengajar yang terjadi dapat terlaksana dengan efektif dan efisien sehingga tujuan
pembelajaran yang hendak dicapai dapat terealisasikan sebagaimana sesuai dengan yang diharapkan.
Adapun prasarana pendidikan di sekolah bisa diklasifikasikan menjadi dua macam, yaitu:
19
Arief S. Sadiman, dkk, Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996, Cet. 4, h. 20
20
Barnawi dan M. Arifin, Op. Cit, h. 50
21
Sudirman, dkk., Ilmu Pendidikan, Bandung: Remaja RosdaKarya, 1991, Cet. 5, h. 206- 207
1. Prasarana pendidikan yang secara langsung digunakan untuk
proses belajar mengajar, seperti: ruang teori, ruang perpustakaan, ruang praktik keterampilan dan ruang laboratorium.
2. Prasarana sekolah yang keberadaannya tidak digunakan untuk
proses belajar mengajar, tetapi secara langsung sangat menunjang terjadinya proses belajar mengajar, misalnya: ruang kantor, kantin
sekolah, tanah dan jalan menuju sekolah, kamar kecil, ruang usaha kesehatan sekolah, ruang guru, ruang kepala sekolah dan
tempat parkir kendaraan.
22
Selain itu, ada juga pendapat lain mengenai prasarana pendidikan. Yang termasuk dalam prasarana pendidikan adalah seperti tanah, halaman,
pagar, gedungbangunan sekolah serta alat perabotmebeler dan bangunan infrastruktur. Infrastruktur adalah prasarana lingkungan sekolah untuk
melengkapi gedung sekolah agar sekolah menjadi aman, nyaman dan sehat. Infrastruktur yang dimaksud tersebut adalah sebagai berikut:
a Jalan, gorong-gorong dan jembatan;
b Jaringan listrik dan telepon;
c Jaringan air bersih;
d Sumur gali.
23
4. Proses Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan