Pendataan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pendidikan

buku-buku masih dilakukan oleh tenaga perpustakaan sendiri secara manual. Kerusakan atau buku yang hilang bisa disebabkan oleh siswa ataupun karena usia buku itu sendiri yang sudah lama. Seperti yang dijelaskan oleh ibu Unwanah, kepala perpustakaan: “Kerusakan buku itu kan bisa karena ulah siswa atau memang buku itu sendiri yang sudah usang karena udah lama yah. Tapi kalo rusaknya karena siswa jarang yah. Paling karena memang bukunya udah lama kaya misalnya cover bukunya robek ya kita solasi lagi. Atau covernya ilang ya biasanya kita bikin lagi covernya sendiri, kita ketik gitu. Pokoknya selagi rusaknya belum parah banget ya sebisa mungkin kita akal-akalin lah biar masih bisa dipake. Beda halnya kalo hilang. Nah kalo hilangnya karena siswa pernah ada. Biasanya sih kita suruh ganti yah. Kalo bukunya masih ada di pasaran ya dia harus ganti buku yang sama. Kalo di pasaran udah ga ada tapi di perpustakaan masih ada ya dia harus fotokopi buku itu. Nah kalo di pasaran dan di perpustakaan udah ga ada ya dia harus ganti jenis yang sama dari buku yang hilang. Misalnya dia minjem novel trus ilang, ya ganti juga novel dengan judul yang beda ga apa- apa”. 29

e. Pendataan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pendidikan

Untuk pendataan pemeliharaan sarana dan prasarana diajukan 3 pertanyaan yang terdiri dari: a Bagaimana prosedur pendataan dari hasil pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan? b Apa tindak lanjut yang dilakukan sekolah dari hasil pendataan kegiatan pemeliharaan tersebut? c Siapakah yang bertanggung jawab melakukan pendataan kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan? Berdasarkan hasil wawancara yang mengacu pada pertanyaan di atas, bahwa setiap kegiatan pemeliharaan dicatat 29 Wawancara dengan Unwanah, S.Pd, Guru Bahasa Indonesia dan Kepala Perpustakaan SMKN 59 Jakarta, Tanggal 9 September 2014. dan didata dalam rencana program kerja sarana dan prasarana. Seperti yang dijelaskan oleh Ketua Tim Sarpras: “Di rencana program kegiatan sarana dan prasarana juga sudah ada yah kegiatan pemeliharaan apa saja yang akan kita laksanakan selama satu tahun ajaran. Nah misalnya ada tambahan atau ada yang tidak terlaksana itu ada juga laporannya. Kita selalu buat yah itu yang namanya evaluasi program kerja. Di situ kita data kegiatan pemeliharaan apa saja yang tidak bisa terlaksana, trus juga apa penyebabnya. Dari data evaluasi program kerja itu kan pastinya kita jadikan dasar lagi untuk penyusunan rencana program kerja tahun berikutnya seperti itu”. 30 Pendataan kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana dilakukan oleh wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana yang mencakup sebagai ketua tim sarpras. Namun tentunya juga dibantu dan saling koordinasi dengan anggota tim sarana dan prasarana yang lain. Dari pendataan kegiatan pemeliharaan maka akan dapat diketahui kondisi sarana dan prasarana yang ada. Pada tahun 2013 misalnya ada komputer PC sejumlah 4 unit yang dalam kondisi rusak berat. 31 Untuk sarana dan prasarana yang rusak maupun hilang harus didata dan dicatat. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Bapak Tomi Sukito, guru p roduktif pemasaran: “Kalo ada barang yang rusak itu biasanya dibuatkan berita acara yah. Nah berita acara itu diserahkan ke bagian sarana dan prasarana untuk dilaporkan lagi ke sudin”. 32 Hal senada juga diungkapkan oleh Bapak Rusdy Khalid, guru KKPI: “Kalo misalnya ada alat-alat lab. yang rusak ya harus kita bikin berita acara sebagai data untuk diserahkan ke bagian 30 Wawancara dengan Elizar Kamal, S. Pd, Wakil Kepala Sekolah bidang Sarana dan Prasarana SMKN 59 Jakarta, Tanggal 5 September 2014. 31 Dokumentasi Kartu Inventaris Barang Peralatan dan Mesin SMKN 59 Jakarta Tahun 2013 32 Wawancara dengan Tomi Sukito, S.E, Guru Produktif Pemasaran, Tanggal 9 September 2014 sarana dan prasarana. Dari bagian sarpras itu akan diserahkan lagi ke kepala sekolah untuk kemudian dilaporkan ke sudin supaya bisa ditindaklan juti lagi”. 33 Dari hasil data terkait pendataan pemeliharaan sarana dan prasarana, maka dapat penulis simpulkan bahwa untuk setiap kegiatan pemeliharaan dicatat dan didata dengan baik dan sesuai dengan prosedur yang ada. Dalam rencana program kerja dapat diketahui program pemeliharaan apa saja yang akan dilaksanakan selama satu tahun. Jika dalam waktu berjalan ada pemeliharaan di luar rencana maka kegiatan tersebut dapat ditambahkan ke dalam rencana program kerja sarana dan prasarana. Setiap kegiatan pemeliharaan selalu dicatat dalam kartu pemeliharaan barang. Di kartu tersebut dicatat jenis barang, posisi barang, tanggal perbaikan dan jenis perbaikan yang dilakukan yang ditandatangani oleh wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana, staf administrasi sarana dan prasarana serta tentunya teknisi yang melakukan perbaikan tersebut. Sedangkan untuk program pemeliharaan yang tidak bisa terlaksana dicatat dalam evaluasi rencana program kegiatan. Dari data evaluasi program kerja sarana dan prasarana, maka sekolah dan khususnya tim sarana dan prasarana bisa mengetahui program pemeliharaan apa saja yang tidak terlaksana sesuai dengan rencana. Pada tahun 2013 ada program perbaikan jaring lapangan basket yang tidak terlaksana karena belum ada bantuan dari sudin. Untuk barang- barang yang rusak, SMKN 59 Jakarta tidak membuat berita acara barang rusak. Dengan demikian sarana dan prasarana yang rusak tersebut hanya diletakkan di gudang penyimpanan tanpa dilaporkan ke sudin. 33 Wawancara dengan Rusdy Khalid, S. Kom, Guru KKPI, Tanggal 9 September 2014.

3. Anggaran Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pendidikan