94
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan yang dilakukan di SMKN 59 Jakarta, penulis dapat
menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1.
Perencanaan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan yang dilakukan oleh SMKN 59 Jakarta sudah baik. Namun, karena belum
memiliki Standar Operating Procedure SOP maka ada beberapa kegiatan dalam perencanaan yang belum berjalan dengan baik.
2. Teknik pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan di SMKN 59
Jakarta belum optimal. Hal ini dikarenakan dalam kegiatan pemeliharaan tidak dilaksanakan pendataan sesuai dengan teknik
pemeliharaan. 3.
Anggaran untuk kegiatan sarana dan prasarana yang dialokasikan untuk pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan di SMKN 59
Jakarta berada dalam kategori cukup.
B. Saran
Berdasaran hasil penelitian di atas, penulis berharap sekolah lebih meningkatkan dan mengembangkan pemeliharaan sarana dan prasarana
pendidikan. Sebagai akhir dari penelitian ini, ada saran-saran yang ingin penulis berikan. Saran-sarana tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kepala sekolah agar memperhatikan pemeliharaan sarana dan
prasarana di sekolah, melakukan pengawasan terhadap pemeliharaan sarana dan prasarana dan lebih intensif untuk memberikan kesadaran
kepada seluruh warga sekolah untuk memelihara sarana dan prasarana yang ada di sekolah.
2. Wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana diharapkan lebih
meningkatkan kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana, khususnya pada aspek perencanaan dan pendataan. Perencanaan harus dilakukan
secara lebih matang lagi dengan terlebih dahulu dilakukan analisis kebutuhan. Sedangkan pendataan, harusnya untuk barang-barang
rusak dibuatkan berita acara barang rusak agar dapat diketahui dnegan jelas kondisi semua sarana dan prasarana yang ada di sekolah.
3. Bagi guru, sebagai pelaksana pendidikan hendaknya mampu
mengoptimalkan peranannya dalam hal memelihara sarana dan prasarana pendidikan khususnya yang digunakan saat proses belajar
mengajar di kelas. 4.
Bagi warga sekolah, sarana dan prasarana sekolah adalah fasilitas yang digunakan oleh warga sekolah untuk menunjang proses belajar
mengajar. Oleh karena itu, harus dimanfaatkan dan dipelihara sebaik- baiknya agar sarana dan prasarana sekolah bisa digunakan dalam
jangka waktu yang lama. Pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan merupakan tanggung jawab seluruh warga sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Arief S. Sadiman, dkk. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996.
Arikunto, Suharsimi. Pengelolaan Materiil. Jakarta: Prima Karya, 1987. Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
PT.Rineka Cipta. 2010 Bafadal, Ibrahim. Manajemen Perlengkapan Sekolah Teori dan Aplikasinya.
Jakarta: Bumi Aksara, 2004. Barnawi dan Arifin, M.. Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2012. Daryanto, H. M. Administrasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta, 2010.
Daryanto dan Farid, Mohammad. Konsep Dasar Manajemen Pendidikan di Sekolah. Yogyakarta: Gava Media, 2013.
Decentralized Basic Education DBE-1 USAID. Pengertian dan Acuan Manajemen Aset Sarana dan Prasarana Sekolah Buku IV. 2010.
Djamarah, Syaiful Bahri. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. 2011. Hamdani. Dasar-dasar Kependidikan. Bandung: Pustaka Setia, 2011.
Hermino, Agustinus. Asesmen Kebutuhan Organisasi Persekolahan. Jakarta: Gramedia, 2013.
H. Gunawan, Ary. Administrasi Sekolah Administrasi Pendidikan Mikro. Jakarta: Rineka Cipta, 1996.
J Moleong, Lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2011
Kasan, Tholib. Teori dan Aplikasi Administrasi Pendidikan. Jakarta: Studia Press, 2006.
Mulyono. Manajemen AdministrasiOrganisasi Pendidikan. Yogyakarta: Ar- Ruzz Media, 2008.
Munadi, Yudhi. Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung Persada Press, 2012.
Peraturan Pendidikan Nasional Nomor 40 Tahun 2008 tentang Standar Sarana dan Prasarana Sekolah Menengah KejuruanMadrasah Aliyah Kejuruan
SMKMAK. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Purwanto, Ngalim. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005.
Sahertian, Piet. Dimensi-dimensi Administrasi Pendidikan di Sekolah. Surabaya: Usaha Nasional, 1994.
Sudirman, dkk. Ilmu Pendidikan. Bandung: Remaja RosdaKarya, 1991. Sri Ambar. A, Wahyu, Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan. Jakarta:
Multi Karya Media, 2007. Suryadi. Manajemen Mutu Berbasis Sekolah Konsep dan Aplikasinya. Jakarta:
Sarana Panca Karya Nusa, 2009. Sutikno, M Sobry. Manajemen Pendidikan Langkah Praktis Mewujudkan
Lembaga Pendidikan yang Unggul Tinjauan Umum dan Islami. Lombok: Holistica, 2012.
Tilaar. Manajemen Pendidikan Nasional Kajian Pendidikan Masa Depan. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008.
Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
PEDOMAN DAN HASIL WAWANCARA DENGAN KEPALA SMKN 59 JAKARTA
INDIKATOR RESPONDEN
Nama : Drs. H. Ramli, M. Pd
Jabatan : Kepala SMKN 59 Jakarta
Pendidikan Terakhir : S2 HariTanggal
: 5 Oktober 2014 Tempat
: Ruang Kepala Sekolah
A. Perencanaan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
1. Bagaimana proses penyusunan rencana kegiatan pemeliharaan sarana dan
prasarana pendidikan? Jawaban: Kita buat rencana kegiatan sekolah itu kan setiap awal ajaran
tahun baru yah. Nah di situ biasanya Saya dan wakil-wakil lain saling koordinasi tentang kebutuhan sekolah. kita kan wakil ada empat yah, ada
sarana dan prasarana, humas, kurikulum dan kesiswaan. Jadi ya untuk lebih rincinya saya serahkan ke masing-masing bagiannya
B. Penyadaran Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
1. Upaya apa yang dilakukan sekolah untuk memberikan kesadaran kepada
semua warga sekolah dalam melakukan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan?
Jawaban: Kita kan ada pengarahan yah tiap minggu atau breafing. Kalo untuk stakeholder tiap upacara yah, atau juga kadang-kadang Saya datang
ke unit-unit seperti UKS, perpustakaan, laboratorium dan lain-lain minta dijaga semua sarana dan prasarananya
C. Pengorganisasian Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
1. Bagaimana penyusunan struktur organisasi pemeliharaan sarana dan
prasarana pendidikan di SMKN 59 Jakarta? Jawaban: Sesuai dengan kesepakatan bersama yah dengan teman-teman
wakil yang lainnya. Saya tidak otoriter yah karena di sini juga Saya kan Lampiran 1
baru jadi ya mengikuti aja gimana biasanya. Cuma kalo misalnya yang Saya rasa tidak tepat ya Saya usulkan misalnya si A saja atau si B saja
2. Siapa saja yang terlibat dalam penyusunan struktur organisasi pemeliharaan
tersebut? Jawaban: Ya seperti yang tadi Saya katakan yah, yang terlibat dalam
penyusunannya itu Saya, seluruh wakil sama guru-guru saja.
D. Penganggaran Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
1. Bagaimana proses penyusunan anggaran untuk sarana dan prasarana
sekolah? Jawaban: Kita kan buat rencana kegiatan sekolah yah yang dilakukan setiap
tahun sekali. Yang terlibat itu Saya, wakil-wakil dan bendahara. Jadi kita saling koordinasi satu sama lain kebutuhan sarpras apa saja yang harus
dipenuhi oleh sekolah 2.
Apa pertimbangan dalam menyusun rencana anggaran untuk sarana dan prasarana tersebut?
Jawaban: Pertimbangannya ya tentunya kita sesuaikan dengan kebutuhan sekolah yah. Apa yang sekolah butuhkan ya itu harus kita masukan dalam
rencana anggaran. 3.
Berapakah prosentase alokasi RAPBS untuk pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah?
Jawaban: Wah Saya belum menghitung yah mohon maaf. Tapi ada gambaran seperti ini bahwa apapun yang dibutuhkan oleh setiap guru untuk
KBM ya kita penuhi. Umpamanya guru multimedia dia kekurangan batere atau alat multimedia lainnya ya kita usahakan untuk kita penuhi
4. Apakah ada kendala dalam menyusun rencana anggaran sarana dan
prasarana pendidikan? Jawaban: Oh banyak yah kendalanya yah. Terutama di saat ini apa
namanya, kebijakan itu kan senantiasa berubah yah. Sekarang bengini besko begini. Ya jadi kadang kita kan bingung. Tapi ya biasanya rencana anggaran
itu kan sudah baku, ya harus tetap kita susun.
5. Bagaimana mengatasi kendala tersebut?
Jawaban: Ya tadi kan kendalanya itu selalu ada perubahan, ya biasanya perubahan itu kita berlakukan di tahun depannya saja.
Interviewee Interviewer
Drs. Ramli, M. Pd Nur Faizah
PEDOMAN DAN HASIL WAWANCARA DENGAN WAKIL KEPALA SMKN 59 JAKARTA BIDANG
SARANA DAN PRASARANA
INDIKATOR RESPONDEN
Nama : Elizar Kamal, S. Pd
Jabatan : Wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana
Pendidikan Terakhir : S1 HariTanggal
: Jum’at, 5 September 2014
Tempat : Ruang guru SMKN 59 Jakarta
A. Perencanaan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
1. Bagaimana proses penyusunan rencana kegiatan pemeliharaan sarana dan
prasarana pendidikan? Jawaban: Untuk penyusunan rencana program kerja khususnya bidang
sarana dan prasarana memang selalu kita susun setiap awal tahun ajaran baru. Proses penyusunannya biasanya kita laksanakan dalam rapat kerja
sekolah yang dihadiri oleh kepala sekolah, wakil-wakil kepala sekolah, guru, staf dan manajemen sekolah lainnya. Dalam rapat kerja itu kita
analisis apa saja yang dibutuhkan oleh sekolah selama satu tahun ke depan untuk menunjang kelancaran proses pendidikan yang ada di sekolah.
Tentunya analisis kebutuhan ini juga kita sesuaikan atau kita dasarkan pada evaluasi rencana program kerja tahun lalu supaya kita bisa melihat kegiatan
apa yang tidak terlaksana pada tahun sebelumya supaya kita bisa evaluasi lagi dan kita rembukkan bersama untuk mencari solusinya. Selain itu, dalam
proses waktu berjalan pastinya ada yah kejadian yang sifatnya insidental yang memerlukan perbaikan darurat yang di luar dari yang telah kita
rencanakan dalam program kerja sarana dan prasarana pendidikan. Nah kalau yang demikian ya kita tetap tambahkan dalam perjalanan program
kegiatan itu sendiri dan masuk juga ke dalam anggaran sarana dan prasarana karena memang kan kita sudah punya anggaran untuk satu tahun.
2. Setiap kapan dilakukan penyusunan rencana program pemeliharaan sarana
dan prasarana pendidikan?
Jawaban: Setiap awal tahun ajaran baru yang rinciannya disesuaikan dengan kebutuhan sekolah.
3. Seperti apa kriteria sarana dan prasarana yang harus dilakukan
pemeliharaan? Jawaban: Kalo kriteria sarana dan prasarana apa saja yang harus kita
pelihara saya rasa tidak ada kriteria khusus yah. Karena menurut saya memang sudah sepatutnya sebagai user dari sarana dan prasarana itu sendiri
ya kita harus pelihara semuanya. Paling untuk sarana dan prasarana yang tergolong barang habis pakai seperti spidol, tinta spidol, penghapus, kertas,
tinta printer dan lain sebagainya tentunya tidak ada pemeliharaan secara khusus kecuali kita harus bisa memanfaatkannya sebaik mungkin dan tidak
boros dalam menggunakannya. Tetapi, untuk sarana dan prasarana yang termasuk dalam kategori barang tahan lama seperti meja, kursi, lemari, AC,
komputer, printer dan lain-lain baru kita lakukan pemeliharaan secara khusus untuk menjaga fungsi dan kegunaan dari barang itu sendiri agar bisa
digunakan dalam jangka waktu yang lama. Misalnya untuk pemeliharaan AC sendiri biasanya kita servis setiap 6 bulan sekali secara rutin. Selain itu
juga komputer biasanya dilakukan pemeliharaan secara berkala untuk mengecek baik kondisi fisik maupun sistemnya. Kalo untuk pemeliharaan
komputer biasanya dilakukan oleh guru komputer yang bersangkutan karena memang dia yang memiliki kemampuan dan kapasitas untuk melakukan itu.
4. Bagaimana keterlibatan antara kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru
dan staf sekolah dalam rangka perencanaan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan?
Jawaban: Keterlibatan kepala sekolah dalam menyusun rencana program kerja sarana dan prasarana lebih kepada persetujuan. Artinya, untuk sarana
dan prasarana sekolah itu sendiri kan memang ada tim khusus yang terstruktur. Jadi kepala sekolah melimpahkan wewenangnya untuk urusan
yang terkait dengan sarana dan prasarana sekolah kepada tim sarana dan prasarana. Jadi setelah tim sarana dan prasarana menyusun rencana program
kerja, lalu saya selaku ketua tim sarana dan prasarana mengajukan rencana program kerja tersebut ke kepala sekolah. Kalo ada yang tidak sesuai atau
kepala sekolah tidak setuju biasanya beliau memperbaiki atau memberikan saran kepada tim sarana dan prasarana bagaimana seharusnya. Nah kalo itu
terjadi otomatis ya kita merevisi rencana program kerja yang telah kita susun. Tapi kalo tidak ada perubahan berarti kepala sekolah menyetujui
rencana program kerja tersebut.
B. Penyadaran Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
5. Upaya apa yang dilakukan sekolah untuk memberikan kesadaran kepada
semua warga sekolah dalam melakukan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan?
Jawaban: Biasanya kalo untuk menyadarkan mereka supaya mau memelihara sarana yang ada itu kita tim sarpras khususnya Saya selalu
memberikan penjelasan baik ke guru, siswa dan petugas sekolah lainnya tentang pentingnya 9K. Di sini kan kita punya program 9K yah Keamanan,
Kebersihan, Ketertiban,
Keindahan, Kerindangan,
Kekeluargaan, Kesehatan, Keterbukan dan Keteladanan. Tapi selain itu juga biasanya kita
selalu mengingatkan kepada semua warga sekolah yah siapapun itu untuk memelihara atau setidaknya ga ngerusak fasilitas sekolah.
6. Adakah pihak tertentu yang khusus memberikan penyadaran pemeliharaan
sarana dan prasarana pendidikan tersebut? Jawaban: Ada. Biasanya dilakukan oleh Saya sendiri selaku ketua tim
sarana dan prasarana dan Bu Idha sebagai ketua program 9K. Tapi tentunya kita juga tetap butuh kerja sama yah dengan semua pihak yang ada di
sekolah karena kan yang memakai fasilitas sekolah ya kita bersama juga. Jadinya ya kita harus bisa saling koordinasi dan kerja sama satu sama lain.
C. Pemahaman Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
7. Upaya apa yang dilakukan sekolah untuk memberikan pemahaman
mengenai pentingnya pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan? Jawaban: Dalam memberikan pemahaman sebenarnya hampir sama dengan
memberikan kesadaran kepada seluruh warga sekolah untuk memelihara sarana dan prasarana yang ada di sekolah yaitu dengan memberi tahu dan
menjelaskan kepada semua warga sekolah mengenai betapa pentingnya untuk memelihara sarana dan prasarana sekolah. Hal ini dilakukan seiap
hari dan setiap saat ketika bertemu dengan guru maupun siswa di sekolah. Upaya yang dilakukan untuk memberikan pemahaman mengenai
pentingnya memelihara sarana dan prasarana adalah dengan lebih menekankan bahwa pemeliharaan fasilitas sekolah merupakan tanggung
jawab bersama karena fasilitas sekolah tersebut juga digunakan oleh bersama.
8. Bagaimana program sekolah untuk meningkatkan pemahaman pentingnya
pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan kepada seluruh warga sekolah?
Jawaban: Biasanya untuk memberikan pemahaman kepada siswa agar memelihara sarana dan prasarana yang ada itu kita punya program yang
dilaksanakan setiap 6 bulan sekali yaitu lomba kebersiha dan kerapian antarkelas. Untuk kelas yang menang akan dapat hadiah yang tentunya bisa
dipakai bersama di kelas misalnya seperti kipas angin, lemari penyimpanan ataupun alat-alat tulis kelas seperti spidol. Nah dari lomba itu tentunya
mereka bisa lebih memahami pentingnya memelihara sarana dan prasarana yang ada demi kenyamanan mereka juga kan sebenarnya dalam belajar.
9. Siapakah pihak yang bertugas memberikan pemahaman pentingnya
pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan kepada seluruh warga sekolah?
Jawaban: Kalo yang biasanya memberikan pemahaman atau menegur warga sekolah supaya mau memelihara sarana dan prasarana ya Saya sendiri.
Terkadang sih dibantu juga oleh anggota tim sarpras atau guru-guru yang lain.
D. Pengorganisasian Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
10. Bagaimana penyusunan struktur organisasi pemeliharaan sarana dan
prasarana pendidikan di SMKN 59 Jakarta? Jawaban: Pembagian tugas sarana dan prasarana itu memang sudah
ditentukan dalam rapat kerja yang dilaksanakan setiap awal tahun. Sistemnya sih kesepakatan bersama yah, dalam arti tidak ada paksaan buat
mereka yang misalnya tidak bersedia ketika diusulkan untuk jadi tim sarana dan prasaran
11. Siapa saja yang terlibat dalam penyusunan struktur organisasi pemeliharaan
tersebut?
Jawaban: Tentunya seluruh manajemen sekolah yah karena kan penyusunannya pas rapat kerja sekolah ya otomatis semua manajemen
sekolah hadir dan terlibat. Manajemen sekolah itu ya seperti kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, staf.
E. Pelaksanaan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
12. Program pemeliharaan apa saja yang ada di SMKN 59 Jakarta?
Jawaban: Program pemeliharaan yang ada di SMKN 59 Jakarta tersusun dalam rencana program kerja yang telah disusun oleh tim Sapras. Program-
program pemeliharaan tersebut adalah pemeliharaan sarana belajar, toilet guru dan siswa, taman sekolah, kebersihan lingkungan sekolah yang biasa
kita laksanakan setiap Jumat atau JUMSIH Jumat Bersih, instalasi air dan listrik, AC dan alat-alat yang ada di laboratorium.
13. Bagaimana keterlibatan guru-guru dalam pemeliharaan sarana dan prasarana
pendidikan? Jawaban: Tentunya guru-guru sangat terlibat dalam pemeliharaan sarana
dan prasarana yang ada di sekolah. Misalnya untuk guru-guru mata pelajaran produktif dan bahasa inggris yang menggunakan laboratorium,
mereka pastinya bertanggung jawab atas semua barang-barang yang ada di laboratorium. Dan untuk guru mata pelajaran umum yang lain juga terlibat
untuk memelihara sarana dan prasarana yang ada di kelas yang mereka gunakan saat mengajar misalnya seperti proyektor, papan tulis dan yang
lainnya. Selain itu juga, sebagai tim sarana dan prasarana, kita sangat terbantu dengan keterlibatan para guru karena dari merekalah kita biasanya
mendapatkan informasi atau laporan jika ada barang yang rusak atau perlu diperbaiki. Tentunya hal ini karena mereka kan yang lebih tahu dan sering
menggunakan sarana dan prasarana yang berhubungan dengan proses belajar. Dengan demikian mereka juga yang lebih mengetahui kondisi
sarana belajar yang ada. Nah dari laporan-laporan para guru itulah bisa kita ambil tindakan untuk dilakukan perbaikan maupun untuk dimasukkan
dalam rencana program kerja tahun berikutnya. 14.
Bagaimana pemeliharaan gedung yang dilakukan oleh SMKN 59 Jakarta? Jawaban: Pemeliharaan gedung paling ya kaya pengecatan atau perbaikan
ruangan yang rusak kalo ada. Trus juga biasanya kalo pengecatan seluruh
gedung itu dari pemerintah langsung yah, kecuali kalo tingkat kerusakannya ringan misalnya perbaikan atap yang bocor itu baru sekolah sendiri yang
melaksanakan. Tapi kalo perbaikan berat seperti pengecatan seluruh gedung, renovasi gedung atau pengadaan unit ruang baru ya langsung dari
pemerintah yang ngadain toh kan dananya dari pemerintah juga 15.
Setiap kapan dilakukan pemeliharaan gedung sekolah? Jawaban: Untuk pemeliharaan gedung tidak ada waktu khusus. Artinya kalo
ada kerusakan yang sifatnya darurat, misalnya atap bocor gitu ya baru sekolah memperbaikinya saat itu juga. Tapi kalo untuk pengecatan gedung
sekolah, ya karena itu program pemerintah yah sekolah cuma nunggu perintah atau surat keputusan dari pemerintah aja.
16. Bagaimana pemeliharaan untuk ruang kelas yang ada?
Jawaban: Pemeliharaan ruang kelas biasanya kita serahkan ke kelas itu masing-masing supaya menjaga dan merawat sedemikian rupa agar
kelasnya bersih dan nyaman. Kan kalo bersih dan nyaman mereka juga yang enak. Paling kalo setelah kegiatan belajar selesai dan semua siswa sudah
pulang, kelas- kelas disapu oleh petugas kebersihan sekolah”.
17. Bagaimana pemeliharaan mebiler yang ada di SMKN 59 Jakarta?
Jawaban: Untuk pemeliharaan mebeler seperti meja, kursi, lemari, rak-rak, papan tulis maupun loker penyimpanan gitu sebenarnya sih kami ga ada
perawatan secara intens atau khusus yah. Paling untuk menjaga supaya mebeler-mebeler yang ada itu awet dan ga cepet rusak ya kita harus
menggunakannya sesuai dengan fungsinya yah. Jangan misalnya lemari penyimpanan dipake buat rak sepatu, ya jelas itu kan ga sesuai fungsinya
yah. Ya paling kaya gitu aja sih kalo kita di sini ngerawat mebeler yang ada, ga ada perawatan yang khusus gimana gitu
18. Apakah ada hambatan yang ditemui dalam melakukan pemeliharaan sarana
dan prasarana pendidikan? Jawaban: Kalau hambatan dalam pemeliharaan sarana dan prasarana di sini
ya hanya hambatan budget yah. Karena sekolah kita kan sekolah negeri, jadi sumber dananya ya dari pemerintah. Sedangkan dana yang dikasih dari
pemerintah terbatas. Jadi ya terkadang ada program pemeliharaan yang sudah kita rencanakan dalam rencana program kerja tidak bisa terlaksana
karena dananya tidak ada. Ya kalo begitu kita ga bisa apa-apa yah.