Teknik Pengumpulan Data PENUTUP A.

E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Data dan informasi hasil penelitian yang diperoleh dianalisis secara deskriptif untuk menyajikan gambaran berbagai variable yang diteliti. Sebagian data yang diperoleh dari hasil wawancara, kemudian dikategorikan sesuai dengan kebutuhan pembahasan. Data-data yang bersifat kualitatif dianalisis dengan cara dideskripsikan dengan narasi yang logis. Miles Huberman mengemukakan, “tiga tahapan yang harus dikerjakan dalam menganalisis data penelitian kualitatif, yaitu 1 reduksi data data reduction; 2 paparan data data display; dan 3 penarikan kesimpulan dan verifikasi conclusion drawingverifying. ” 10 Reduksi data merupakan kegiatan merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting dan mencari tema dan pola penelitian. Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yakni dari pengamatan, wawancara dan dokumentasi. Reduksi data dilakukan selama penelitian berlangsung, bahkan langkah ini dilakukan sebelum data benar-benar dikumpulkan. Penyajian data digunakan untuk lebih meningkatkan pemahaman kasus dan sebagai acuan mengambil tindakan berdasarkan pemahaman dan analisis sajian data. Penarikan simpulan merupakan hasil penelitian yang menjawab fokus penelitian berdasarkan hasil analisis data. Penarikan kesimpulan tidak lepas dari fenomena permasalahan yang diteliti. Penarikan kesimpulan ini dilakukan sejak peneliti berusaha mencari makna dari data yang terkumpul, dalam hal ini tema hubungan dan kesamaan dari hal-hal yang sering timbul. Peneliti juga mengandalkan hasil dari wawancara mandiri, wawancara sambil lalu, data kependudukan dari Kecamatan Pamulang, buku, dan data dari Badan Pusat Statistik. Sebelum melakukan 10 Ibid. ,h. 210 wawancara, peneliti melakukan pendekatan secara personal kepada pedagang angkringan sebagai pembeli dan membaur dengan pembeli lain serta ikut melibatkan diri dalam perbincangan yang terjadi di angkringan. Hal ini dimaksudkan agar pedagang angkringan mengingat peneliti sebagai pelanggan nya. Sehingga saat wawancara dilakukan pedagang tidak merasa asing dengan peneliti dan dengan leluasanya akan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peneliti. Pertama kali peneliti melakukan observasi, kegiatan ini meliputi memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul dan mempertimbangkan hubungan antara aspek dalam fenomena tersebut. Pengamatan awal digunakan untuk mengetahui angkringan yang dapat dijadikan tempat penelitian, setelah memutuskan angkringan yang dijadikan sebagai tempat penelitian selanjutnya peneliti melakukan pengamatan untuk melengkapi data, dan menyesuaikan antara keterangan yang diberikan informan dengan kenyataan yang ada.

F. Pengecekan Keabsahan Data

Keabsahan data dimaksud untuk memperoleh tingkat kepercayaan yang berkaitan dengan seberapa jauh kebenaran hasil penelitian, mengungkapkan dan memperjelas data dengan fakta-fakta aktual di lapangan. Dalam penelitian ini, untuk memperoleh data yang terpercaya dan valid. Teknik pemeriksaan keabsahan data pada penelitian ini meliputi triangulasi dan meningkatkan ketekunan. 11 Hal tersebut dijelaskan sebagai berikut: 1. Triangulasi Menurut Lexy J Moleong, Trianggulasi adalah “teknik pemeriksaan keabsahan data memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut. Teknik triangulasi yang paling banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber 11 Ibid., lainnya”. 12 Tujuan trianggulasi data dilakukan dalam penelitian ini adalah untuk mengecek kebenaran data dengan membandingkan data yang diperoleh dari sumber lain, pada berbagai fase penelitian di lapangan. Trianggulasi data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan sumber dan metode, 13 artinya peneliti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif. Trianggulasi data dengan sumber ini antara lain dilakukan dengan cara membandingkan data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan informan dan key informan. Trianggulasi data dilakukan dengan cara, pertama, membandingkan hasil pengamatan pertama dengan pengamatan berikutnya. Kedua, membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara. Membandingkan data hasil wawancara pertama dengan hasil wawancara berikutnya. Penekanan dari hasil perbandingan ini bukan masalah kesamaan pendapat, pandangan, pikiran semata-mata. Tetapi lebih penting lagi adalah bisa mengetahui alasan-alasan terjadinya perbedaan. 2. Meningkatkan Ketekunan Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis. 14 Pengujian keabsahan data dengan meningkatkan ketekunan ini dilakukan dengan 12 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif Bandung : Remaja Rosda Karya, 2002, h.178 13 Hudri, Said. “ Keabsahan Data Instrumen Penelitian ”, http:expresisastra.blogspot.com201311keabsahan-data-instrumen-penelitian.html, 05 Oktober 2014 14 Ibid., h. 124. cara peneliti membaca seluruh catatan hasil penelitian secara cermat, sehingga dapat diketahui kesalahan dan kekurangannya. Dengan demikian peneliti dapat memberikan deskripsi data yang akurat dan sistematis tentang apa yang diamati. 3. Member Check Tujuan mengadakan member check adalah agar informasi yang telah diperoleh dan yang akan digunakan dalam penulisan laporan dapat sesuai dengan apa yang dimaksud oleh informan, dan key informan. Untuk itu dalam penelitian ini member check dilakukan setiap akhir wawancara dengan cara mengulangi secara garis besar jawaban atau pandangan sebagai data berdasarkan catatan peneliti tentang apa yang telah dikatakan oleh responden. Tujuan ini dilakukan adalah agar responden dapat memperbaiki apa yang tidak sesuai menurut mereka, mengurangi atau menambahkan apa yang masih kurang. Member check dalam penelitian ini dilakukan selama penelitian berlangsung sewaktu wawancara secara formal maupun informal berjalan.