c Ada dimensi waktu yang menentukan sifat aksi yang sedang
berlangsung d
Ada tujuan-tujuan tertentu, terlepas dari sama atau tidaknya tujuan tersebut dengan yang diperkirakan oleh pengamat.
16
c. Faktor-Faktor Interaksi Sosial
Ada beberapa faktor-faktor yang mendasari berlangsungnya interaksi sosial, yaitu:
1. Faktor Imitasi
Faktor imitasi mempunyai peranan sangat penting dalam proses interaksi sosial. Salah satu segi positifnya adalah
bahwa imitasi dapat membawa seseorang mematuhi kaidah- kaidah yang berlaku.
2. Faktor Sugesti
Dalam ilmu jiwa sosial sugesti dapat dirumuskan sebagai satu proses dimana seorang individu menerima suatu cara
penglihatan atau pedoman-pedoman tingkah laku dari orang lain tanpa dikritik terlebih dahulu.
3. Faktor Identifikasi
Identifikasi dalam psikologi berarti dorongan untuk menjadi identik sama dengan orang lain, baik secara lahiriah maupun
batiniah. Di sini dapat mengetahui, hubungan sosial yang berlangsung pada identifikasi adalah lebih mendalam daripada
hubungan yang berlangsung atas proses-proses sugesti maupun imitasi.
4. Faktor Simpati
Simpati adalah perasaan tertariknya orang yang satu terhadap orang yang lain. Simpati timbul tidak atas dasar logis rasional,
melainkan berdasarkan penilaian perasaan seperti juga pada
16
Basrowi, Pengantar Sosiologi, Bogor: Ghalia Indonesia, 2005, h. 139.
proses identifikasi. Bahkan orang dapat tiba-tiba merasa tertarik pada orang lain dengan sendirinya karena keseluruhan
cara-cara tingkah laku menarik baginya.
17
Dari keempat faktor diatas, dapat disimpulkan bahwa interaksi sosial dapat terjadi karena adanya faktor imitasi, sugesti,
identifikasi, simpati yang terdapat dalam suatu tindakan sosial yang kemudian berubah menjadi suatu interaksi sosial. Dari
penjelasan faktor
diatas interaksi
merupakan kegiatan
memengaruhi, mengubah dan memperbaiki kelakuan individu yang lain.
Interaksi sosial terjadi tidak terlepas dari adanya proses timbal-balik yang mempengaruhi seseorang yang saling mengerti
maksud serta tujuan masing-masing pihak saat proses itu terjadi. Cara mempengaruhi seseorang biasanya melalui kontak. Kontak
disini biasanya berlangsung melalui kegiatan fisik, seperti dalam mengobrol, mendengar, melihat, memberikan isyarat-isyarat
dengan menggerakkan badan dan lain-lain, atau secara tidak langsung melalui tulisan dan media-media komunikasi lainnya.
d. Syarat-Syarat Interaksi Sosial
Dalam proses sosial, baru dikatakan terjadi interaksi sosial apabila telah memenuhi persyaratan sebagai aspek kehidupan
bersama, yaitu: a
Kontak sosial social contact Istilah kontak berasal dari kata Latin, yaitu crun atau con, yang
berarti bersama-sama dan tangere yang berarti menyentuh. Secara harfiah, kontak berarti bersama-sama menyentuh. Akan
17
Elly M. Setiadi, Kama A. Hakam, Ridwan Effendi, Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar, Jakarta: Prenada Media Gruop, 2007, h. 93
tetapi dalam pengertian sosiologis, dapat dikatakan bahwa bersentuhan tidak perlu menjadi syarat utama terjadinya kontak.
Kontak sosial dapat berlangsung dalam tiga bentuk, yang pertama antara orang-perorangan. Proses ini terjadi melalui
sosialisasi, yaitu suatu proses di mana anggota masyarakat yang baru mempelajari nilai-nilai dan norma-norma di dalam
masyarakat dimana dia menjadi anggota. Kedua ialah antara orang-perorangan dengan suatu kelompok manusia atau
sebaliknya, misalnya apabila seseorang merasakan bahwa tindakan-tindakannya
berlawanan dengan
norma-norma masyarakat. Dan yang ketiga antara suatu kelompok manusia
dengan kelompok manusia lainnya.
b Komunikasi communication
Arti terpenting komunikasi adalah suatu proses seseorang memberikan tafsiran pada perilaku orang lain. Melalui tafsiran
pada perilaku pihak lain, seseorang mewujudkan perilaku sebagai reaksi terhadap maksud atau peran yang ingin
disampaikan oleh pihak lain itu. Dapat terwujud melalui pembicaraan, gerak-gerik badan atau sikap perasaan-perasaan
yang ingin disampaikan oleh orang tersebut.
18
Dari penjelasan syarat-syarat interaksi sosial penulis dapat menyimpulkan bahwa, interaksi sosial terjadi apabila suatu
kegiatan telah terdapat kontak sosial dan komunikasi didalamnya. Dengan adanya komunikasi tersebut, mereka yang ada di dalam
komunikasi ini mampu memutuskan reaksi apa yang harus dilakukan karena sudah mengetahui sikap dan perasaan dari pihak
lain. Meskipun begitu kontak dapat terjadi tanpa komunikasi.
18
Basrowi Op,cit., h. 140
e. Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial
Dalam interaksi terdapat bentuk-bentuk yang terjadi, bentuk dari interaksi ini lahir karena interaksi itu sendiri di lakukan
oleh dua belah pihak. Masing-masing pihak akan menunjukkan reaksinya masing-masing akibat adanya kontak serta komunikasi
yang terjadi dalam interaksi sosial. Seperti yang diungkapkan Basr
owi, “Bentuk-bentuk interaksi sosial secara mendasar ada empat macam bentuk interaksi
sosial yang ada dalam masyarakat. 1 kerjasama cooperation, 2 persaingan competition, 3 akomodasi atau penyesuaian diri
accomodation, 4 pertentangan atau pertikaian conflict. ”
19
Akan tetapi, bentuk pokok interaksi sosial tidak terjadi secara berkesinambungan. Bila melihat urutan bentuk interaksi
sosial tersebut bisa dikatakan suatu interaksi dimulai dari adanya kerjasama, kemudian menjadi sebuah persaingan lalu akomodasi
dan berakhir dengan pertentangan. Akan tetapi, semua itu bisa terjadi berdasarkan pada situasi atau kondisi tertentu.
Ada pula bentuk suatu interaksi diawali dengan adanya persaingan. Lalu selanjutnya akan menjadi pertikaian dan terjadi
akomodasi kemudian mengahasilkan kerjasama. Semua tergantung pada reaksi atau respon yang diberikan oleh pihak-pihak yang
melakukan interaksi. Dalam penggolongan yang lebih luas tentang bentuk-bentuk
interaksi sosial menurut Ng Philipus dan Nurul Aini, bahwa Gillin dan Gillin melihat adanya dua macam proses yang timbul akibat
terjadinya interaksi sosial. “pertama, proses asosiatif processes of association yang terbagi dalam tiga bentuk khusus: kerjasama,
akomodasi, asimilasi dan akulturasi. Kedua, proses yang
19
Ibid., h. 145