85
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan data dari penelitian yang berjudul “Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga DPK, Non Performing Financing NPF dan
Inflasi terhadap Financing to Deposit Ratio FDR Bank Pembiayaan Rakyat Syariah BPRS di Indonesia Periode Januari: 2010
– Desember: 2013”, didapat beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Secara simultan laju Dana Pihak Ketiga DPK, Non Performing Financing NPF dan Inflasi berpengaruh signifikan terhadap laju Financing to Deposit
Ratio FDR Bank Pembiayaan Rakyat Syariah BPRS di Indonesia. 2. Secara Parsial
a. Laju Dana Pihak Ketiga DPK berpengaruh signifikan negatif terhadap laju Financing to Deposit Ratio FDR Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
BPRS di Indonesia. Nilai koefisien regresi Dana Pihak Ketiga DPK sebesar -0,908030 yang berarti setiap kenaikan laju Dana Pihak Ketiga
sebesar 1 persen maka akan menurunkan laju Financing to Deposit Ratio FDR sebesar 0,908030 persen. Hal ini dikarenakan bahwa pertumbuhan
kredit yang lebih tinggi dibanding pertumbuhan Dana Pihak Ketiga DPK akan mendorong peningkatan Loan to Deposit Ratio LDR maupun
Finaning to Deposit Ratio FDR. b. Laju Non Performing Financing NPF berpengaruh negatif tidak
signifikan terhadap laju Financing to Deposit Ratio FDR Bank
86
Pembiayaan Rakyat Syariah BPRS di Indonesia. Nilai koefisien regresi Non Performing Financing NPF sebesar -0,003476 yang berarti setiap
kenaikan laju Non Performing Financing NPF sebesar 1 persen maka akan menurunkan laju Financing to Deposit Ratio FDR sebesar
0,003476 persen. Hal ini karena banyaknya kredit bermasalah membuat bank tidak berani meningkatkan penyaluran kreditnya apalagi bila dana
pihak ketiga tidak dapat dicapai secara optimal maka akan mengganggu likuiditas suatu bank, oleh karena itu kredit bermasalah NPL dan NPF
berpengaruh negatif terhadap LDR dan FDR. c. Laju Inflasi berpengaruh positif tidak signifikan terhadap laju Financing to
Deposit Ratio FDR Bank Pembiayaan Rakyat Syariah BPRS di Indonesia. Nilai koefisien regresi Inflasi sebesar 0,001412 yang berarti
setiap kenaikan laju Inflasi 1 persen maka akan menaikkan laju Financing to Deposit Ratio FDR sebesar 0,001412 persen. Hal ini mengindikasikan
bahwa kemampuan fundamental perbankan di Indonesia khususnya BPRS pada periode penelitian cukup kuat. Namun demikian, dalam menyalurkan
pembiayaannya, BPRS harus tetap mempertimbangkan prediksi kondisi ekonomi makro di samping tetap menjaga prinsip kehati-hatian dalam
menjalankan fungsi intermediasinya, sehingga tidak meningkatkan timbulnya kredit bermasalah yang dapat berakibat pada penurunan
permodalan secara umum.
87
B. Saran