Uji Normalitas Uji Multikolinearitas

70 terdiri dari Dana Pihak Ketiga DPK, Non Performing Financing NPF, dan inflasi. Keseluruhan dari data yang digunakan sebagai bahan penelitian diperoleh dari laporan bulanan Statistik Perbankan Syariah Bank Indonesia. Sebagaimana telah dijelaskan pada bab sebelumnya model yangdigunakan sebagai alat analisis regresi linier berganda adalah Ordinary Least Square OLS. Model Ordinary Least Square OLS merupakan metode estimasi yang sering digunakan untuk mengestimasi fungsi regresi populasi dari fungsi regresi sampel Ajija, 2011:23. Pengolahan data dilakukan secara elektronik dengan menggunakan MicrosoftExcel 2007 dan Eviews 6 untuk mempercepat hasil yang dapat menjelaskan variabel-variabel yang akan diteliti. Pembahasan dilakukan dengan uji asumsi klasik, uji statistik dan uji determinasi.

1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Menurut Wing Wahyu 2011:5.37-5.39 Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah nilai residual terdistribusi normal atau tidak pada variabel terikat dan variabel bebas. Model regresi yang baik adalah memiliki nilai residual yang terdistribusi normal. Uji Normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunkan uji Jarque Berra dengan melihat nilai probability. Bila nilai Jarque-Bera tidak signifikan lebih kecil dari 2 maka data tersebut terdistribusi normal. Kemudian, bila probabilitas lebih besar dari 0,05 5, maka data terdistribusi normal. 71 Gambar 4.5 Hasil Uji Normalitas Jarque Berra Sumber: Lampiran 3 Berdasarkan Gambar 4.5 menggambarkan bahwa data dalampenelitian ini berdistribusi normal. Terlihat dari nilai probability sebesar 0,912047 yang lebih besar dari derajat kesalahan α = 5 yaitu 0,05 sehingga dapat disimpulkan terima Ho, sehingga dikatakan data berdistribusi normal. Data yang mempunyai distribusi yang normal berarti mempunyai sebaran yang normal pula, maksudnya adalah data tersebut menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Dengan terpenuhinya asumsi normalitas ini maka uji validitas pengaruh variabel independen baik secara serempak uji F maupun sendiri-sendiri uji t dan estimasi nilai variabel dependen, berarti sangat valid untuk sampel kecil ataupun tertentu. 2 4 6 8 10 12 14 -0.02 0.00 0.02 0.04 Series: Residuals Sample 2010M02 2013M12 Observations 47 Mean -1.48e-18 Median 7.45e-05 Maximum 0.036224 Minimum -0.032161 Std. Dev. 0.014845 Skewness -0.152508 Kurtosis 2.968587 Jarque-Bera 0.184127 Probability 0.912047 72

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikorelasi dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan korelasi yang signifikan di antara dua atau lebih variabel independen dalam model regresi. Menurut Wing Wahyu 2011:5.1 Multikoliniearitas adalah kondisi adanya hubungan linier antar variabel independen. Deteksi adanya multikolinearitas dilakukan dengan menggunakan uji korelasi parsial antar variabel independen. Dengan melihat nilai koefisien korelasi r antar variabel independen, dapat diputuskan apakah data terkena multikolinearitas atau tidak, yaitu dengan menguji koefisien korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka terdapat multikolinearitas, dimana model regresi yang baik adalah tidak terjadi multikolinearitas antar variabel independen dengan variabel dependen. Hasil pengujian multikolinearitas menggunakan uji korelasi r dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 4.1 Hasil Uji Multikolinearitas DLNDPK DNPF DINF DLNDPK 1.000000 -0.221496 -0.174487 DNPF -0.221496 1.000000 0.011384 DINF -0.174487 0.011384 1.000000 Sumber: Lampiran 4 Dari tabel 4.1 hasil analisis uji multikolinearitas dengan correlation matrix di atas terlihat bahwa koefisien korelasi tidak ada yang berada di atas 0.8, sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam model tidak terdapat masalah multikolinearitas. 73 Dengan tidak adanya masalah multikolinearitas maka koefisien regresi pada model bernilai tinggi dan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat bersifat signifikan.

c. Uji Heteroskedastisitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Financing to Deposit Ratio dan Non Performing Financing terhadap Profitabilitas Bank Syariah di Indonesia

1 65 87

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga Dan Non Performing Financing Terhadap Penyaluran Dana Perbankan Syariah Di Indonesia

0 41 114

Analisis Pengaruh Financing To Deposit Ratio (FDR) Dana Pihak Ketiga (DPK), Sertifikat Bank Indonesia Suariah (SBIS), dan Non Performing Financing (NPF) terhadap Return On Asset (ROA), Periode Januari 2009-2012

1 14 151

Analisis Pengaruh Jumlah Dana Pihak ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF) dan Tingkat Inflasi terhadap Total Pembiayaan yang diberikan oleh Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia (Periode januari 2007-Oktober 2012)

2 24 142

Pengaruh capital adequacy ratio (car), non performing financing (npf), danan pohak ketiga (dpk), sertifikat bank umum syariah (sbis) terhadap penyaluran pembiayaan bank umum syariah periode 2009-2015

0 8 116

Pengaruh CAR, NPF, FDR dan BOPO Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah (Periode 2011-2015)

1 9 152

Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR), dan Non Performing Financing (NPF) terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2011-2015

0 2 108

Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Non Performing Financing (NPF) Terhadap Likuiditas Perbankan Syariah di Indonesia Periode 2011-2015

5 20 120

Analisis Faktor Internal dan Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Penyaluran Pembiayaan Pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia

0 10 113

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING FINANCING (NPF) DAN FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR) TERHADAP PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA.

6 103 122